4 chapter 3. Mengenali diri sendiri.

3 hari berlalu, saat Carlos menyelesaikan tugas pertama nya. dia berhasil menangkap pimpinan bandit beserta 50 anggota bandit lainnya. saya perintahkan Carlos dan Carla untuk mengawasi mereka hingga kita semua sampai di kota.

" haahh.." menghirup nafas panjang, menikmati udara pagi yang segar, aku menatap keluar jendela. pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, dan beraneka hewan yang mirip di duniaku sebelumnya hanya saja hewan di sini sedikit aneh.. y aneh karena mereka bisa memakai sihir dan memiliki bentuk fisik yang lebih besar dari apa yang ada di duniaku sebelumnya.

" tuan muda, kota danashri sudah di depan mata.. kita akan sampai dalam 5 menit.."

" ohh, benarkah..?" aku pun menoleh ke depan dan menemukan kota yang di tunjuk oleh Carlos dari kejauhan. aku bisa melihat kastil besar yang di kelilingi tembok yang tinggi dan galian parit di depannya.

" sungguh nostalgia.." pemandangan yang di depanku benar-benar seperti apa yang aku tonton di anime. hanya saja yang kulihat sekarang memang nyata.

" tuan muda Sadewa Maurant datang, segera buka jalan.." melihat kereta kuda yang mewah dengan logo elang yang familiar, kapten penjaga gerbang segera berteriak kencang membuat orang-orang yang sedang pengechekan untuk masuk segera berlari ke samping dengan beberapa penjaga mengawal setiap sisinya.

kereta kuda dan pengawalnya perlahan memasuki gerbang dan segera bergerak menuju kastil di tengah kota, tempat lord viscount tinggal.

--------

" Tuanku, tuan muda Sadewa baru saja tiba di gerbang kastil.." seorang penjaga melaporkan kedatangan putra kedua lord viscount yang baru saja datang.

" ohhh.. jadi Sadewa sudah pulang.. ayo sayang, kita segera kesana dan menyambutnya.." seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menarik lengan laki-laki di sampingnya. dia adalah Yuki mourant umur 43 tahun, istri lord viscount maurant dan ibu dari Sadewa Maurant.

" tenanglah, istriku sayang.. mari kita dia di pintu masuk.." tuan viscount menggenggam erat tangan istrinya, sambil mengelus rambut nya. dia adalah lord viscount Alexander maurant (45tahun) tuan tanah kota danashri.

" Umm.. baiklah.." istri viscount kembali ke tempat duduknya. walaupun dia sudah tidak sabar bertemu dengan putranya yang sudah belajar sejak putranya masih 10 tahun. kini 8 tahun telah berlalu dan putranya telah lulus sebagai seorang junior knight. sebagai ibu dia sangat rindu, tapi dia juga seorang bangsawan yang punya peraturan tentang sopan santun dalam bertindak.

-------_--_---------

setelah turun dari kereta kuda, aku melihat para pelayan menyambut ku, lalu salah seorang dari mereka berjalan ke arah ku dan memberi hormat.

" selamat datang kembali, tuan muda Sadewa.."(???)

" ohhh.. jason.. kau terlihat bertambah tua sekarang.. "

" itu karena 8 tahun sudah berlalu semenjak tuan muda berlatih di akademi.."

" sungguh, waktu memang berjalan sangat cepat.. jadi bagaimana keadaan ayah dan ibu saya, Jason.."

" Mereka sudah menunggu kedatangan anda, tuan muda.."

" ohh.. ayah, ibu.. aku pulang.." aku pun berjalan ke arah orang tua ku saat ini, entah kenapa air mataku sedikit menetes dan memeluk mereka.

________

" padahal baru dua tahun, tapi kamu benar-benar berubah, anakku.." aku tidak ingat dua tahun yang lalu, aku seperti apa. yang kutahu di knight akademi, kalian akan mendapat libur 2 tahun sekali.

"apa maksudmu, ibunda.. aku masih sama seperti 2 tahun yang lalu.."

" kau terlihat sangat dewasa sekarang, nak.. sangat tampan.. pasti banyak gadis di akademi yang tertarik denganmu.."

" tentu saja, lagipula dia adalah anak kita.. hahaha.." viscount Alex tertawa keras sambil mengusap rambutku. kita pun kemudian ngobrol santai sampai waktu makan malam tiba.

" ohhh.. jadi sekarang anak saya sudah jadi seorang junior knight.."

" iya, ibunda.. namun saya masih butuh latihan dan pengalaman.."

" kalo begitu berlatih lah dengan ayahmu ini, aku ingin tahu sejauh mana kau bisa bertahan.."

" emm.. baiklah ayah.."

" kalo begitu, setiap pagi mulai besok kita akan berlatih bersama.."

" baiklah, kalo begitu saya ingin istirahat di kamar dulu, ayah, ibu.. "

" baiklah, nak.. tidurlah dulu.."

setelah makan aku pun segera berjalan ke kamar ku dan berbaring menatap langit-langit kamar. lalu aku pun meng-aktifkan jendela skill yang ku miliki lalu geleng kepala.

" aku baru saja reinkarnasi, tapi aku sudah terlalu kuat. aku punya 60 total skill, dan yang 55 skill sudah di maximum level.. haiss, bukankah aku terlalu kuat.." aku kemudian merenung lalu menggeleng kan kepalaku lagi.

"tidak.. tidak.. bukankah itu bagus jika aku terlalu kuat, aku akan bisa santuy dimana pun aku mau dan tidak ada yang mengusikku.. hmm.. hmmm.."

'kalo begitu, hal yang perlu saya lakukan adalah mempelajari semua skill yang ku miliki agar aku bisa lebih kuat lagi..' pikirku.

'yah, lagipula.. orang yang luar biasa itu adalah orang yang sadar akan kemampuannya, dan mengembangkan nya.' pikirku sambil berbaring dan membaca deskripsi jendela skill di hadapanku.

--- Slash (LV. max ): menciptakan gelombang tebasan sejauh 5m dalam bentuk setengah bulan dengan 140% kekuatan pemilik.

--- flash step( LV. max) : berpindah dengan cepat di jarak 20m, serangan berikutnya memiliki kemampuan menembus armor dan 150% critical hit.

--- sword dance - sword fall (LV. max): user melompat dan berputar di udara menyatu dengan pedang dan menciptakan ratusan pedang cahaya dan menembakan ke arah musuh. (mirip skill ulti Ling ML)

--- clamor dance - Titanic barrage (LV. max) : menghantam senjata ke tanah dan menciptakan ratusan tombak bumi yang menjulang ke atas menyerang sejalur arah skill. range : 20m.

--- mental consentration- distance reader ( LV. max) : seketika muncul di depan musuh yang berada di area skil, serangan berikutnya akan menambah hit power 2x lipat. range: 100m.

--- Dispel existence : menghilang kan hawa keberadaan dan menyatu dengan alam sekitar, tapi tak bisa menghilangkan suara.

" haah.. hanya dengan skill ini saja.. mungkin aku sudah jadi 10 terkuat di kerajaan ini.. tapi aku masih punya skill yang lebih kuat dari ini.. bukankah ini terasa tuhan sangat baik padaku.."

avataravatar