9 Ini Chapter Sembilan

Shanghai, sebuah kota megapolitan di negeri tirai bambu. Kota ini merupakan kota terbesar di China dan juga kota terbesar ke delapan di dunia. Kota yang terkenal dengan ciri khas masakannya yang manis juga sungai Huangpu yang membelah kota Shanghai menjadi dua bagian. Tidak hanya itu, sungai ini juga terkenal dengan sungai yang tidak pernah membeku, padahal Shanghai merupakan kota yang secara astronomis terletak pada daerah sub-tropis yang berarti suhu menjadi sangat dingin dan pasti turun salju pada musim dingin.

Pagi ini langit di kota Shanghai terlihat cukup cerah, banyak orang yang terlihat mulai berlalu-lalang untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari mereka. Pemandangan serupa juga terlihat di dalam sebuah bangunan megah yang berada di kota ini. Bangunan ini mempunyai bentuk yang sangat artistic, dari luar terlihat berbagai hal yang mewah didalamnya, dan juga terlihat berbagai macam fasilitas unggulan didalamnya. Di dalam salah satu ruangan teratas di bangunan ini, terdapat seorang pemuda tampan yang melihat keramaian kota melalui jendela bangunan, ditangannya ada segelas wine.

Pemuda itu meminum wine nya dengan perlahan, terlihat santai.

Tok!!

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan.

"Master! Ini aku, boleh aku masuk?" tanya seseorang yang berada di luar.

"Hn," gumam pelan pemuda itu. Tentu saja gumaman itu tidak akan terdengar oleh orang yang kini sedang berada di luar ruangan.

Seakan mengerti kalau si penghuni ruangan mengijinkannya untuk masuk, orang tersebut langsung membuka pintu itu, lalu menutupnya kembali. Seseorang yang baru masuk tersebut terlihat memiliki perawakan dewasa dengan usia berada di sekitar akhir 30-an atau mungkin awal 40-an, pria tersebut mempunyai rambut yang cukup aneh dengan warna hitam yang mendominasi dan warna emas yang berada di poni rambut pria itu. Pria itu memperhatikan pemuda yang ada dihadapannya tersebut, yang kini sedang mengamati pemandangan melalui jendela bangunan tersebut. setelah memperhatikan pemuda yang juga adalah masternya tersebut, pria itupun memutuskan untuk membuka mulutnya.

"Master. Ada apa anda memanggil saya?," tanya pria itu.

Pemuda itu tidak menjawab, dia tetap melihat pemandangan sambil sesekali menyesap wine ditangannya.

"Kau tau apa yang terjadi tadi malam?," Ucap Pemuda itu setelah diam beberapa saat.

"Maaf master?," Tanya pria itu tidak mengerti.

"High Order of Cathar." Kata Pemuda itu.

Pria itu seketika membeku mendengar apa yang diucapkan oleh masternya itu.

"Tadi malam mereka sudah menyerang Gadis kecil Keluarga Levantein." Lanjutnya

Pria itu semakin ketakutan mendengar informasi yang diberikan oleh masternya tersebut.

"Mereka sudah kembali dari tanah kematian, dan itu artinya, sekali lagi kita akan berperang.

Mengembalikan mereka ketempat mereka seharusnya berada."

Ucap pemuda itu sambil menyeringai.

Seringai yang membuat siapapun yang melihatnya akan ketakutan, dan nasib baik pria itu tidak melihatnya atau dia akan benar-benar bermimpi buruk.

Terjadi keheningan di dalam ruangan itu. Pemuda itu tetap menatap pemandangan melalui jendela itu, sama sekali tidak menoleh kearah pria itu.

"Malam ini aku akan pergi ke indonesia." Kata pemuda itu.

Sekali lagi pria itu dibuat mematung mendengar ucapan dari pemuda dihadapannya itu, dia menatap punggung milik pemuda tersebut, berusaha meyakinkan dirinya.

"Kenapa? Kenapa anda harus pergi ke Indonesia Master Ling Tian?" tanya Pria tersebut dengan nada yang sedikit meninggi.

Pemuda bernama Ling Tian itupun menghela napasnya. Dia seakan sudah tahu kalau Pria di belakangnya akan bereaksi demikian.

"Fang Yu. Apakah kau tidak berpikir jika dunia ini sedikit membosankan?" Tanya Ling Tian lalu memutar tubuhnya kearah Fang Yu.

"Heaven, Levantein, dan Rotsc-Feiler.

Apakah kau pikir Tiga 'GOD' itu kuat?" Tambahnya.

"Tentu saja, kita, Heaven. Keluarga Levantein dan Keluarga Rotsc-Feiler adalah kekuatan mutlak didunia ini" Kata Fang Yu bangga karena Organisasi nya, Heaven, adalah salah satu dari tiga 'GOD' Of UNDERWORLD.

Ling Tian hanya tertawa mendengar itu.

Fang Yu bingung, kenapa Masternya itu tertawa.

Tiba-tiba saja dia merasakan seseorang dibelakangnya. Dan yang membuat bulu kuduknya merinding adalah dia tidak lagi melihat Ling tian dihadapannya. Pemuda itu seperti menghilang dari sana.

"Kau tau apa julukan yang dunia ini berikan padaku?" Tanya suara lirih tepat ditelinga Fang Yu.

Fang Yu menelan ludahnya dengan susah payah. " Above The Heaven" Gumamnya.

*****

Yona melihat putri kecilnya itu tertidur, dia mengelus kepala putrinya itu lembut, itu adalah potret bahagia dari seorang ibu yang menyayangi anaknya, siapapun yang melihat itu pasti akan merasa bahagia jika melihatnya.

Tapi tidak dengan mereka yang ada diruangan itu, semuanya berkeringat dingin, tubuh mereka gemetar karena hawa yang dikeluarkan oleh wanita cantik dihadapan mereka, hawa yang dikeluarkan wanita itu sungguh mencekam membuat mereka bahkan sulit untuk bernafas.

"Apakah mereka yang menyerang Beya sudah ditemukan?" Tanya Yona lirih, suaranya begitu kecil karena dia takut mengganggu tidur putri kecilnya.

Tapi mereka yang disana mendengarnya dengan jelas.

"Belum nyonya" Jawab seseorang yang bernama Fazio, salah satu orang kepercayaan yang dikirim oleh Vincenzo langsung untuk melindungi keluarganya.

Yona diam tidak menanggapi Fazio, Empat orang yang ada dibelakang wanita itu juga diam.

Keheningan yang mencekam mengisi ruangan itu.

Fazio, Egnio, Gerard, dan Alesia.

Empat orang itu adalah beberapa dari sekian orang kepercayaan Vincenzo, Bos salah satu dari tiga 'GOD' di UNDERWORLD, Pemimpin Keluarga Levantein.

Setelah beberapa saat dan melihat jika putri kecilnya sudah tertidur nyenyak maka Yona bangkit dari tempat duduknya, dengan perlahan dia keluar dari ruangan itu yang diikuti oleh Empat orang tersebut.

Yona pergi ke arah salah satu ruangan dirumah ini, sebuah ruangan yang tidak sembarang orang bisa masuk, diruangan itu ada empat buah kursi dan tidak ada meja diruangan itu.

"Apakah Yoga dan Kira sudah pergi?" Tanya Yona setelah duduk di salah satu kursi.

Empat orang itu tidak duduk karena mereka tahu kalau kursi itu hanya untuk mereka yang layak mendudukinya.

"Sudah Nyonya" Jawab Alesia setelah memberikan segelas teh untuk Yona. Alesia adalah satu-satunya perempuan dari empat orang kepercayaan Keluarga Levantein yang ada di ruangan itu.

"Apakah berita ini sudah mencapai telinga suamiku?" Tanya Yona lagi sambil menyisip tehnya.

Kali ini tidak ada yang menjawab pertanyaan wanita itu.

Mereka semua menundukan kepalanya, tidak berani melihat wanita.

"Katakan pada suamiku untuk tidak perlu khawatir dan fokus dengan urusannya, Tidak.

Biar aku yang memberitahunya" Lanjut Yona, lalu mengambil Ponsel yang diberikan oleh Fazio.

******

"Edward dikalahkan" Ucap Kira setelah mematikan dan meletakkan ponselnya kembali ke kantong celananya.

Mereka yang ada disana terkejut mendengar kalau Edward salah satu Prajurit kuat dari Keluarga Rotsc-Feiler dikalahkan.

"Jadi mereka udah mulai muncul" Ucap Yoga mendengar itu.

"High Order Of Cathar. Sampah yang kita cari dari dulu akhirnya menampakan kehadiran mereka sendiri" Kata Kira sambil tertawa.

"Finally, The hunt will begin!" Tambah Kira menyeringai.

Dering sms dari ponsel salah satu anggota Keluarga Levantein membuat dua pemuda itu menoleh.

"Mereka telah ditemukan, di salah satu Club milik Brahman" Kata orang tersebut.

Yoga dan Kira menyeringai lalu pergi dari sana.

Sesampainya di Club milik Organisasi Brahman Yoga dan Kira menyuruh semua yang mengikuti mereka untuk menunggu diluar.

"Maaf, tapi club sedang tidak dibuka untuk hari ini" Ucap Seorang penjaga tepat didepan pintu masuk Club itu saat Kira dan Yoga mendekatinya.

Kira hanya tersenyum lalu menjentikan jarinya.

Tiba-tiba semua yang ada disekitar mereka dan juga penjaga itu tergeletak ditanah, lalu dengan cepat anggota Keluarga Rotsc-Feiler yang datang bersama Kira membawa semua ada disana memasuki sebuah mobil trailer besar yang terparkir tidak jauh dari sana.

Itu seperti mereka sudah sangat terbiasa melakukan hal tersebut.

Yoga yang melihat itu lalu bersiul ke arah Kira.

Kira yang melihat itu hanya terkekeh. Beberapa anggota Keluarga Levantein yang ada disana melihat Kira dengan pandangan ketakutan. Mereka tahu jika didunia ini ada manusia yang memiliki kekuatan yang diluar akal manusia, kekuatan yang melawan hukum alam, yang menjadikan mereka yang memiliki kekuatan itu seorang Dewa.

Ada mereka yang dilahirkan dengan kekuatan tersebut dan ada juga seperti halnya superhero fiksi, Kapten Amerika yang diberikan serum dan menjadi super soldier, beberapa dari mereka dibuat dan dilatih agar dapat memiliki kekuatan tersebut.

Saat masuk kedalam Yoga dan Kira melihat Ratusan orang yang terlihat seperti sudah menduga akan kedatangan mereka. Semuanya memiliki senjata api ditangan mereka. Dan didepan ratusan orang itu ada dua orang yang memakai jubah yang menutupi mereka dari kaki hingga kepala jubah itu berwarna merah. Warna merah yang terlihat seperti sesuatu yang dibuat menggunakan darah.

Dua orang itu terkekeh lalu membuka penutup kepala mereka, Mereka terlihat seperti berumur sekitar pertengahan 30an atau 40an. Mereka berdua memiliki paras seperti Orang Asia.

"Halooo... Perkenalkan nama saya Park Cho il dan ini rekan saya Fugaku." Seseorang dari mereka membuka mulutnya dan memperkenalkan identitas mereka.

"Dan kami harap kalian bisa mati ditempat ini" Katanya lagi yang membuat pria bernama Fugaku terkekeh.

Yoga dan Kira melihat satu sama lain lalu tertawa terbahak-bahak.

Semua yang ada disana melihat kedua pemuda itu seperti mereka sudah gila.

Mungkin karena tahu mereka akan mati makanya mereka berdua menjadi gila.

"Akhirnya ketemu juga, High Order Of Cathar"

Ucap Kira yang membuat dua pria itu melihat ke arah Kira.

"Kira Vell Rotsc-Feiler penerus tahta Keluarga Rotsc-Feiler dan salah seorang yang dijuluki 'DEATH' oleh dunia" Ucap Fugaku, lalu menoleh kearah Yoga " Dan Yoga Zha Levantein penerus tahta Keluarga Levantein dan punya julukan 'FEARS'. Dan malam ini kalian berdua akan mati" Kekehnya.

Yoga menatap Fugaku dan Park Cho il datar.

"Jika kalian tau siapa kami bukankah seharusnya kalian tau kalo sampah dibelakang kalian itu tidak akan bisa melakukan apapun terhadap kami?" Tanya Yoga. Kira juga merasa heran, jika dua orang dihadapan mereka ini tahu siapa mereka harusnya mereka tahu kalau semua yang ada di ruangan ini tidak akan bisa melakukan apapun terhadap mereka.

"Tentu saja kami tahu" Balas Fugaku menyeringai.

Semua anggota Organisasi Brahman mendengar percakapan itu dan menatap aneh ke arah mereka, mereka tidak tahu apa yang diocehkan oleh empat orang dihadapan mereka itu. Ratusan orang bersenjata tidak bisa melakukan apapun terhadap dua pemuda didepan mereka?

Apakah empat orang ini sedang bermain drama?

Tiba-tiba saja semua anggota Brahman membeku, mereka semua merasakan rasa sakit yang luar biasa, mereka semua membuka mulut mereka tapi tidak ada suara yang keluar dari tenggorokan mereka.

Yoga dan Kira melihat semua itu dengan tatapan datar. "Jadi tugas mereka cuma buat jadi tumbal?" Tanya Yoga.

Dua pria dari High Order Of Cathar itu tidak menjawab, mereka hanya membuat simbol segitiga menggunakan kedua tangan mereka dan terlihat seperti berdoa.

Yoga dan Kira melihat itu dengan tatapan seperti melihat pertunjukan yang sangat menarik.

CLAP!!

Mereka berdua menepuk tangan mereka, bersamaan dengan itu semua anggota Brahman yang berada dibelakang mereka meledak, Mereka semua berubah menjadi darah dan terhisap kedalam tubuh dua pria tersebut.

"Ahhh Puja Lord Hades" Kata mereka berdua lalu menyeringai melihat ke arah Yoga dan Kira. Mereka menghilang dari sana lalu dengan cepat berada tepat dibelakang dua pemuda itu dan mulai menyerang mereka.

Yoga yang merasakan kehadiran mereka tepat dibelakangnya langsung berusaha menangkis pukulan itu yang membuatnya terpelanting kebelakang.

Sedangkan Kira berhasil menghindari pukulan Fugaku.

Cho il lalu mengejar Yoga meninggalkan Fugaku untuk mengurus Kira.

Cho il yang sudah sampai ditempat dimana Yoga, melihat sekelilingnya dia tidak melihat pemuda itu. Tiba-tiba dia merasakan pukulan tepat mengenai wajahnya yang membuatnya terbang kesamping ruangan itu dan menghancurkan beberapa ruangan.

Pukulan itu menghancurkan rahangnya dan membuatnya kaget, karena tubuh ini adalah tubuh yang diberkati oleh Lord Hades sendiri.

Yang membuatnya tubuh ini sangat keras, bahkan tubuh ini bisa menahan ledakan nuklir.

Yang membuatnya tidak mungkin untuk manusia menghancurkan tubuh ini.

Saat Cho il mencoba bangkit dia mengadah dan melihat Yoga sudah berada didepannya.

Pemuda itu melihatnya dingin.

Park Cho il merasakan tekanan yang sangat berat yang membuatnya berlutut didepan pemuda itu.

Cho il membeku lalu tertawa.

Yoga hanya melihat Cho il dengan datar.

"Kekuatan ini, sungguh tak terbayangkan, aku salah satu dari 13 King dari High Order Of Cathar dikalahkan dengan sangat mudah" Ucapnya masih tertawa.

"Lord Hades akan membalas kemati~"

Belum selesai pria itu berbicara Yoga dengan cepat memenggal kepalanya.

Dia tidak ingin mendengar celotehan pria itu, mendengarnya celotehan pria itu dari tadi sudah membuatnya mengantuk.

"Lu udah selesai?" Tanya Kira yang tiba-tiba sudah berada disebelahnya.

Yoga hanya melihat kearah Kira dan mengangkat kedua bahunya.

"Ayo pulang, gue dah laper" Ucap Kira lalu pergi dari tempat itu.

Yoga tidak menjawab, dia melihat mayat salah satu dari 13 King High Order Of Cathar itu dengan pandangan misterius, lalu pergi mengikuti Kira.

Malam itu akan menjadi insiden yang tidak akan dilupakan oleh kota ini, Salah satu Organisasi yang menjadi penguasa mutlak sebuah wilayah, dalam satu malam tidak terdengar lagi namanya. Mereka seperti hilang, seakan Organisasi ini tidak pernah ada.

Insiden itu membuat Beberapa Organisasi Besar menjadi ketakutan, bahkan beberapa Organisasi kecil memilih angkat kaki dari kota itu dan memilih untuk mencari tempat baru untuk memulai kembali.

avataravatar
Next chapter