4 Kebenaran

Sore itu juga, Adyatma akan menemui Kayla. Awalnya Bagus mengatakan bahwa ia baru bisa mendapatkan janji bertemu dengan Kayla tiga hari lagi karena Kayla sedang di Bandung untuk menyelesaikan syuting film terbarunya, tetapi Adyatma menolak dan mengatakan bahwa ia yang akan pergi ke Bandung untuk menemui Kayla.

Oleh karena itu, setelah makan siang, Adyatma bersama Bagus dan supir pribadinya, Pak Toni, langsung berangkat menuju Bandung. Di perjalanan, kesunyian menyelimuti mobil yang mereka tumpangi. Adyatma sama sekali tidak mengeluarkan suara sementara Bayu yang tau apa yang menggangu pikiran bosnya memutuskan untuk diam dan memandang ke luar jendela, sedangkan Pak Toni yang merasa ada yang tidak beres memutuskan untuk fokus menyetir saja, ia bahkan tidak menghidupkan radio seperti biasanya.

Setelah empat jam, akhirnya mereka sampai di lokasi syuting tempat Kayla bekerja saat ini. Adyatma memutuskan untuk menunggu di dalam mobil, sementara Bagus keluar untuk mencari manajer Kayla.

***

Seorang staf datang menghampiri Sekar, manajer Kayla, yang sedang memperhatikan artisnya berakting.

"Mba Sekar, ada orang yang nyariin."

"Siapa?"

Sekar yang sedang fokus sedikit kebingungan, namun ia ingat janji pertemuan Kayla sore itu. Ia menoleh ke arah yang ditunjuk oleh staf tersebut dan benar saja, wajah tak asing menyapanya.

"Oke, makasih ya."

Setelah staf itu pergi, Sekar menghampiri Bagus. Ia dapat melihat dengan jelas bahwa perhatian Bagus tertuju kepada Kayla.

"Kayla masih take, mungkin setengah jam lagi baru istirahat, enggak masalah kan?"

Tanpa mengalihkan perhatiannya, Bagus pun menjawab dengan singkat.

"Iya."

Sekar tau kalau Bagus bukan seseorang yang sering berbicara, bahkan dulu saat mereka sering bertemu, ia jarang sekali mendengar suara pria itu. Sekar tersenyum kecil mengetahui kalau pria ini hanya sering berbicara ketika ada Kayla. Seandainya Rain masih di sini, mungkin kedua orang ini bisa bersama, pikirnya.

Sekar tidak kembali ke posisinya sebelumnya dan memutuskan menunggu Kayla selesai bersama Bagus dalam diam.

Tepat tiga puluh menit kemudian, Kayla yang baru mendapat istirahat melihat Bagus bersama Sekar. Ia berjalan ke arah mereka sambil tersenyum dan berterima kasih pada para staf dan kru yang ada di sana.

Setelah ia tepat berada di depan Bagus, ia menatap pria yang sudah lama tidak ia temui tersebut dan tanpa basa-basi mengatakan.

"Tunjukin jalannya."

Bagus mematung, ini pertama kali setelah hampir satu setengah tahun sejak ia terakhir mendengar suara wanita di hadapannya. Dia baru tersadar setelah mendengar suara dehaman Sekar di sampingnya.

"Di mana lokasi ketemuannya?" Sekar bertanya sambil tersenyum meledek Bagus.

Bagus yang tersadar akhirnya menjawab bahwa Adyatma menunggu di dalam mobil dan mengantar Sekar dan Kayla ke sana. Sesampainya di area parkir, Sekar dan Bagus membiarkan Kayla masuk ke dalam mobil, sementara mereka menunggu di luar. Setelah Kayla masuk, Pak Toni keluar dari mobil atas perintah dari Adyatma, menyisakan dua orang di dalam mobil tersebut.

***

Kesunyian menyelimuti mobil mewah itu, dua orang di dalamnya sama-sama tidak mengeluarkan suara apapun. Bedanya yang wanita tersenyum dengan tenang, sementara yang pria memasang wajah masam yang biasanya akan membuat lawan bicaranya ketakutan.

Selama hampir 10 menit dalam diam, akhirnya Adyatma melempar foto-foto dari dalam saku jasnya ke arah Kayla. Kayla tidak mengambil foto-foto yang kini ada di pangkuannya tersebut, ia justru mengalihkan pandangannya ke arah Adyatma dan untuk pertama kalinya mereka berdua saling menatap satu sama lain.

Senyuman di bibir Kayla membuat Adyatma kesal dan Kayla yang mengetahui hal itu semakin tersenyum lebar.

"Maksud lo apa?"

"Emang lo enggak denger kalo ini hadiah? Happy anniversary ya by the way."

Senyuman di wajah Kayla semakin terlihat meledek di mata Adyatma.

"Cut the bullshit! Kasih tau gue yang sebenernya!"

"Ya tanya lah sama istri lo, kan dia yang ada di foto ini."

"Maksud lo ini bukan editan?"

"Lo pikir gue kurang kerjaan ngedit foto ginian. Lagian ini editan atau bukan lo pasti bisa cari tau sendiri kan. Lo kan punya banyak orang handal, suruh aja mereka buat cari tau."

Adyatma menghela nafas dan mengalihkan pandangan dari Kayla. Ia mengenal Kayla sejak masih kecil dan di lubuk hatinya yang paling dalam dia tau meskipun Kayla membenci Chelsea, dia tidak akan memfitnahnya seperti ini. Meski begitu dia berharap, jika ia bertemu Kayla maka Kayla akan bilang kalau Chelsea tidak mengkhianatinya.

"Sekalian waktu lo cari tau tentang istri lo, cari tau juga siapa yang jadi pendonor mata lo."

Seketika, Adyatma menolehkan kepalanya ke Kayla. Topik pendonornya selama ini selalu membuatnya penasaran tetapi orang tuanya dan juga Chelsea bilang kalau pendonornya ingin identitasnya dirahasiakan. Oleh karena itu, Adyatma tidak pernah mencari tau lagi.

"Lo tau siapa pendonor gue?"

Kayla mendengus mendengar pertanyaan dari Adyatma itu.

"Gue masih ada kerjaan jadi gue mesti balik, tapi kalo lo mau tau kebenarannya, minta orang tua lo ngasih surat yang Rain tinggalin buat lo."

Setelah mengatakan itu, Kayla pergi keluar dari mobil meninggalkan Adyatma yang kebingungan. Meski begitu, Adyatma tidak mencegah Kayla.

Selama perjalanan kembali ke Jakarta, pikiran Adyatma dipenuhi dengan Chelsea, pendonor matanya, dan juga Rain. Apa hubungannya Rain dengan semua itu? Kayla memintanya meminta surat kepada orang tuanya tetapi mereka masih ada di Australia dan baru akan kembali minggu depan. Ia yakin ini bukan topik yang baik jika dibicarakan lewat telpon. Akhirnya, Adyatma memutuskan untuk berbicara langsung dengan kedua orang tuanya setelah mereka kembali. Untuk saat ini, ia akan meminta private investigator kepercayaannya untuk menyelidiki Chelsea dan juga pendonor matanya.

***

Malam harinya, Sekar mengantar Kayla kembali ke hotel untuk beristirahat. Setibanya di kamar hotel, ia memutuskan menanyakan hal yang menggangu pikirannya sejak tadi.

"Jadi, apa yang kamu bicarain sama Pak Ady?"

Kayla yang mendengar Sekar hanya tersenyum lebar.

"Apa ada hubungannya sama hasil penemuan orang yang kamu suruh selidikin Chelsea?"

"Mungkin?"

"Lebih spesifik dong Kay. Ada apa sama Chelsea?"

"Chelsea selingkuh." Jawab Kayla dengan nada santai sambil mengambil pakaian tidur dari dalam lemari.

"What?! Serius kamu?"

"Dua rius!" Teriak Kayla menyamai nada bicara Sekar yang meninggi.

Sekar terbelalak dan mulutnya terbuka lebar seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tidak ada yang keluar dari mulutnya. Ia tidak bisa percaya mengingat cinta Adyatma dan Chelsea sangat terkenal di dunia entertainment karena Chelsea adalah seorang aktris dan Adyatma adalah pengusaha terkenal.

Kayla meninggalkan menajernya dan menuju ke kamar mandi. Ia tersenyum puas karena yakin ini adalah permulaan dari karma yang seharusnya diterima oleh orang-orang itu.

avataravatar
Next chapter