3 Orang baru

RUANG KOS-KOSAN

adi yang kala itu merasakan hal aneh saat rama mendekat dengan tiba-tiba, sontak membuat adi mundur dengan cepat.

Rama yang melihat itu pun bertanya-tanya, apa yang salah dengan diri-nya. Ia hanya mendekat seperti yang adi suruh.

Adi sendiri yang meminta rama untuk mendekat buat cari bahan sekripsi. Tapi malah dia sendiri yang menghindar.

Rama: ada apa sih di?? ada yang salah?? (tanya-nya penasaran )

Adi: enggak...nggak apa-apa!! (jawab-nya canggung)

Rama: kenapa lo mundur kalau nggak ada apa-apa?? (desak rama yang semakin mendekat lagi dan lagi pada adi)

Adi: tuh...tuh!! benerin kancing baju lo, hampir kebuka semua tuh. (mengelak dengan alasan kancing baju rama yang masih di kancing kan separo yang memperlihatkan roti sobek-nya)

Rama: ampun!! kaya' lo nggak pernah lihat aja ha ha (tawa-nya lepas)

Adi: cepetan benerin, atau lo kerjain sendiri tuh sekripsi lo!! (ancam adi yang sedari tadi sudah terpojok di ujung tembok antara ruang kamar tidur)

Rama: oke deh. Nih gue benerin, padahal kan gue seksi kalau gini. (sambil menggoda adi dan memamerkan bentuk tubuh-nya yang memang bisa di akui sungguh perfek)

Kulit putih-nya, roti sobek serta postur tubuh-nya yang kurus tinggi menambah pesona ketampanan yang rama miliki.

Adi: lo mau buat sekripsi lo sendiri?? (ancam-nya sekali lagi dengan tatapan yang tajam)

Adi sebenar-nya sudah terbiasa dengan rama yang kadang suka pamer tubuh-nya itu, padahal tiap malam pun, tidak jarang rama tidur dengan telanjang dada.

Namun entah mengapa, hari ini terasa berbeda. Adi terlalu risih untuk melihat-nya.

Rama: oke..nih gue benerin, tapi bantuin dong buat sekripsi-nya?? gue nyerah deh kalau menyangkut ini!! ayo lah di bantu gue?? plisss ( merapikan kemeja-nya dan menarik adi buat kembali ketempat semula)

Adi pun menurut dan mulai membicarakan tentang bahan-bahan yang akan di gunakan-nya untuk memulai sekripsi.

Rama pun mengikuti arahan dari adi dengan manggut-manggut.

*******

KAMPUS UNIVERSAL

Nampak adi dan rama yang sedang berjalan masuk ke kampus tersebut. Melalui sebuah lorong menuju kelas bisnis yang ada di lantai dua.

Dengan menaiki anak tangga yang lumayan tinggi, tibalah mereka di kelas bisnis.

Pagi itu sudah lumayan anak-anak yang pada masuk, tinggal menunggu dosen buat nunggu giliran sempro.

Sembari menunggu pak dosen yang belum datang, tiba-tiba muncul-lah seorang cowok memakai earphone di telinga-nya, berbaju casual dengan setelan kemeja dan switer bermodel singlet lengkap dengan celana jeans dan sepatu sporty-nya.

Ia nampak seperti cowok tulen pada umum-nya, tampang-nya yang imut, sebelas dua belas dengan ketampanan rama.

Beda-nya di sini cowok yang bernama alfi ini sedikit lebih pendek dari rama.

Tapi apalah daya, terlepas dari keimutan-nya tersimpan jiwa keperempuanan dalam diri-nya.

Apa lagi bila menyangkut tentang rama. Dia mulai melekat pada rama dan adi setelah kegiatan PKL yang di lakukan mereka pada semester sebelum-nya.

Si alfi ini terus saja menempel, menggantikan rumor-rumor yang sudah-sudah tentang adi dan rama.

Padahal mereka bukan satu jurusan, namun alfi rela menyamakan jadwal-nya guna bertemu dengan rama.

Entah-lah, sebab musabab apa yang membuat alfi ini tertarik pada rama.

Dia hanya bilang, naluri keperempuanan-nya muncul saat melihat rama pertama kali.

Aneh sebenar-nya, namun alfi tidak munafik bahwa ia memang senang dengan rama.

Tiba-tiba dengan muka tebal-nya ia memeluk rama dari belakang di depan adi tanpa merasa malu.

Sontak rama pun kaget dengan kelakuan alfi. Di lepas-nya pelukan itu dengan kasar.

Rama: apa-apaan nih?? (melepas pelukan alfi dengan keras)

Alfi: ah...rama, gitu sih. Kan gue kangen sama lo!! (dengan PD-nya dia bilang seperti itu )

Beberapa teman yang ada di ruangan itu hanya menatap tanpa bersuara.

Untung saja hari ini sempro, jadi hanya beberapa anak saja yang hadir. Jadi kejadian itu nggak bakal jadi berita heboh lagi.

Rama: lo tuh nggak malu apa?? anak-anak pada ngelihat tingkah lo!! (menatap alfi tajam)

Alfi: biarin, emang gue fikir-in. Yang terpenting kan bisa ketemu elo. (mencoba memeluk kembali namun rama menghindar)

Rama: ogah...gue nggak sudi. Gue masih normal kali. (dengan senyum sinis-nya )

Alfi: idihhh...rama jahat deh!! (sambil memukul-mukul kan kepalan tangan-nya pada dada rama )

Rama: biar...suka-suka gue kan!! singkirin tuh tangan lo. Kalau enggak?? ( menunjukkan kepalan tangan-nya buat nonjok muka alfi )

Alfi: kalau enggak kenapa?? mau tonjok?? sini..!! ( mendekat-kan wajah-nya ke arah rama)

Rama: kamu tu!! (mulai bersiap melancarkan tinjuan-nya namun keburu di tangkis oleh adi )

Sikap tenang yang di pasang oleh adi seketika sigap saat rama dan alfi mulai membuat gaduh suasana.

Aldi: cukup ram, lo mau seisi kelas ini lihatin lo terus. Bentar lagi dosen datang. Jangan buat ulah. (ceramah-nya pada rama ). Dan lo alfi, balik gih ke kelas lo.( usir adi pada alfi ). Satu lagi pada kalian semua yang lihat ini gue tegasin jangan sampai buat gosip yang nggak bermutu ngerti!! (celoteh-nya pada segelintir anak yang ikut sempro hari ini).

Semua anak hanya terdiam dan menganggukkan kepala, tanda mengerti. Mereka patuh pada adi karena mereka tau dosen pasti memihak pada anak yang IP nya lebih tinggi dari mereka.

Alfi pun juga mulai pergi, hingga di ujung pintu, ia berbalik.

Alfi: tapi jangan lupa ya, entar ada latihan band buat kita. Oke!! (mengacungkan jempol-nya pada rama dan adi)

Rama dan adi: beres...cepat pergi sana (usir mereka berdua)

Akhir-nya alfi pun pergi, seiring dengan datang-nya dosen mereka.

Akhir-nya adi dan rama mulai konsul dengan dosen mereka, satu per-satu.

******

Siapakah sosok alfi ini?? kenapa sok akrab dengan rama pula??

avataravatar
Next chapter