1 Market bunga anggrek dan sebuah pertemuan

" setiap kehidupan ada siklusnya

lahir , hidup dan mati

tapi ajaran negri ini percaya bahwa reinkarnasi adalah jalan untuk menebus segala dosa di kehidupan lalu , bahkan prinsip ini berhubungan erat dengan dunia medis, ketika orang sakit dan meninggal sebagai korban sebetulnya mereka bukanlah korban melainkan pahlawan yang memotivasi para tabib dan dokter klan untuk mencari setiap obat yang tepat untuk setiap penyakit, bahkan suatu kesalahan pun akan di tolerir di sidang kematian nanti ,kesalahan apapun dalam dunia medis tidak akan dewa hitung dalam dosa karena dewa telah memberi hak istimewa bagi mereka yang punya hati ingin menolong sebagai seorang dokter ataupun tabib"

lektur hari itu seperti biasa terdengar sangat serius dan khidmat.

"hei Qingchen, kau kan dari keluarga yang tidak percaya akan dewa tapi lebih percaya pada kehidupan semesta , apa kau percaya apa yang guru katakan kalau kesalahan apapun yang kita lakukan sebagai tenaga medis maka tidak akan dihitung dosa di akhirat nanti?"

Pria berparas lembut itu hanya tersenyum dan menjawab dengan suara kecil

" apa ada di dunia ini orang yang benar-benar pernah melihat adanya surga dan neraka? "

"hei kau tidak pernah dengar? Anak dari ketua klan Zhaorue pernah didukuni dan dikirim ke neraka ,pada saat itu dia hampir gila dan menusuk prajuritnya sendiri tepat di dada ,untung dia tidak mati karena prajurit itu merupakan teratai emas bagi klan Zhaorue"

percakapan yang terbawa serius itu membuat Qingchen sedikit tertawa ,ia menunduk dan kembali pada kuas dan tintanya untuk menulis poin-poin yang Guru besar sedang jelaskan di depan sana.

kelas hari itupun selesai

hari ini sama seperti hari-hari damai lainnya.

kota kecil bernama Kota Huashu merupakan kota dengan tempat perdagangan tanaman obat terlengkap dan kota kecil itu mulai menjadi terkenal karena sekolah kecil yang didirikan Guru besar klan Fengyue.

Entah sejak kapan banyak utusan-utusan murid klan besar yang ikut pelatihan disana.

"tuan Meng"

Qingchen memberi hormat kepada teman sebangku nya itu dan berniat untuk pamit tapi langkahnya harus terhenti

" hmmm.... sampai kapan kau harus memanggilku tuan Meng? bukankah kita sudah dekat sejak tahun lalu? ayolaaah jangan begini "

ucap ruiliang sambil menurunkan tangan yang menghormatinya itu.

Qingchen tersenyum "kebaikan tuan Meng pasti akan menyinari malam yang gelap"

ruiliang terlihat malu tapi dia segera mengalihkan pembicaraan

"ah, soal yang tadi kubilang tentang anak ketua klan Zhaorue , sepertinya hari ini mereka akan datang untuk membeli beberapa tanaman obat untuk selir ketua Zhaorue yang sakit keras, apa kita mau ke kota untuk melihat orang yang pernah mengunjungi neraka itu??haha, siapa tau dia membawa serta teratai emas yang sedang naik daun itu"

"baiklah, aku juga akan membawa beras untuk ditukar dengan akar dandelion"

"AH!!!! akar dandelion?? aku lupa... rebusan obat yang kubuat belum ada akar dandelionnya ,padahal ini sudah perebusan yang ke 30 kali ,jika begitu aku harus kembali ke awal lagi???uuh!! aku benci sekolah ini "

tuan Meng merajuk dan hampir pingsan tapi di tahan oleh pelayan yang selalu mendampinginya.

dia adalah prajurit Lingjun.

"tuan muda??! tuan !!jangan mulai lagi!"

Qingchen hanya tertawa menutup mulutnya dengan lengan bajunya.

keakraban tuan muda Meng dengan prajuritnya memang sudah lama jadi bahan gosip.

selama perjalanan prajurit tuan Meng selalu ada di belakang mereka.

Qingchen berjalan membawa pedangnya ditangan begitu juga dengan tuan Meng yang menenteng pedangnya di punggung.

"Tuan Meng aku harap gosip itu tidak mempengaruhi-mu"

"yah...lihat saja mereka ,jika aku keluar mereka bisik-bisik seakan aku adalah satu-satunya hal yang bisa mereka bicarakan didunia ini, aku yakin jika rumor tentang teratai emas itu beredar lebih luas maka posisiku sebagai yang nomor satu dibicarakan akan tergeser menjadi yang kedua "

canda tuan Meng sambil tertawa.

"tuan muda! apa pantas anda mentertawakan diri sendiri sekeras itu di depan banyak orang???"

"ck, diam lingjun sialan !"

"Tuan prajurit Lingjun, apa Tuan Meng juga seperti ini di kotanya?"

goda Qingchen sambil tersenyum sedikit menatap nakal tuan Meng.

"hish...tuan Liu jangan menggali gosip dengan orang yang sedikit-sedikit memarahiku,dia ini sepertinya punya tekanan darah tinggi hahaha"

mereka bertiga terlihat riang gembira dari kejauhan.

Seseorang berjalan dan menabrak pundak Qingchen dengan keras.

"maaf..."

tangan pria itu menggenggam lengan Qingchen hingga lengan bajunya yang panjang itu tersingkap.

bekas luka sayat di nadinya sudah menebal dan bahkan menjadi sama dengan kulitnya sendiri tapi itu tidak terlihat seperti luka sayat silet tapi seperti luka sayat dari pedang. begitu besar dan terlihat menyakitkan.

Qingchen menurunkan lengan baju putih tersebut dengan perlahan ia tersenyum lembut sementara pria itu masih menggenggam tangannya dengan kuat sampai meninggalkan bekas kemerahan.

"Maaf tuan, aku yang salah berjalan kurang waspada"

"luka itu..."

"ini...ini hanya tanda lahir..."

sadar terlalu ikut campur urusan orang lain ,pria itu melepasnya dan memberi hormat kepada Qingchen dan kedua orang disebelahnya.

"maafkan ketidaksopanan-ku tuan muda sekalian , Aku datang ke kota ini untuk membeli jarum emas akupuntur yang diperintahkan ketuaku , apa tuan tau dimana aku bisa mendapatkan jarum emas ini?"

pertanyaan ini sebenarnya hanya untuk mengalihkan situasi dan kondisi tidak mengenakan tadi.

pria itu memperlihatkan gulungan dengan lukisan jarum emas dengan ular silver yang melilit diatasnya.

"jarum ini?..."

tuan Meng ikut melihat dan agak terkejut

"apa ada yang sakit keras tuan?"

tanya tuan Meng pada prajurit itu.

"ketua kami mengalami sakit yang aneh sehingga mengutus beberapa orang untuk mencari jarum ini, tapi aku datang ke kota ini mengingat temanku dulu yang tinggal disini pernah membelinya disuatu tempat,sayangnya aku tidak ingat dia mendapatkannya darimana"

Pandangan tuan Meng sedikit aneh dan dia meletakan jarinya di dagunya.

"hmm...kita sama-sama sedang mencari hal yang sulit didapatkan, tuan,apa anda mau ikut dengan kita?aku dan Qingchen akan menunjukan beberapa jalan dan pedagang yang mungkin punya barang tersebut"

prajurit itupun menyetujuinya.

mereka berempat pun melanjutkan perjalanan di jalan yang ramai pembeli dan penjual.

wilayah pinggiran kota Huashu.

sesekali berhenti di gerai pedagang untuk membeli akar dan bunga yang mungkin akan diperlukan selama masa belajar.

"apa tuan muda sekalian adalah dokter di kota ini?"

tanya pria itu.

"apa kita terlihat seperti dokter? haha , baru belajar jadi belum bisa dibilang dokter tapi tuan muda Liu Qingchen ini bakatnya sudah seperti dokter klan Chengshan.

"klan chengshan...?"

"benar,dokter klan chengshan yang berakhir jadi gila karena kepintarannya itu,sayang sekali yah,apa yang membuat dia jadi begitu padahal beliau adalah orang jenius, klan ku dulu pernah memakai dia selama 5 tahun untuk mengobati nenekku yang sakit batuk berdarah ..oh ya,dan juga dia itu yang menciptakan jarum emas yang kau cari"

"ruiliang...."

"sudahlah beritahu saja dia, kau tidak lihat wajahnya cemas seperti itu, pasti dia ingin tau dibalik perintah ketuanya itu kan ? kenapa harus jarum emas itu, betul tidak tuan pengelana?" tanya tuan Meng sambil menyikut prajurit pengelana itu.

"tuan...apa tidak sebaiknya anda beristirahat di tempat kami untuk 2 hari? bawah mata anda terlihat bengkak dan membiru, aku yakin anda belum tidur selama 2 hari, jika 2 hari belum tidur maka gantinya harus tidur selama 2 hari juga"

Qingchen menawarkan bantuan tersebut sambil memberi hormat kecil pada pria itu.

"mungkin ini saatnya kita berpisah tuan muda sekalian,aku menghargai tawaran tersebut tapi aku harus mendapatkan jarum itu malam ini juga,tuanku akan segera kembali ke kotanya kota Xianrenzhang"

tuan Meng agak terkejut dan maju dua langkah terburu-buru

"hah?apa???kota Xianrenzhang?? apa kau..."

belum selesai tuan Meng berkata-kata tiba-tiba prajurit Lingjun maju dan menghalangi mereka dengan pedang yang belum dia tarik.

wajah waspadanya sangat mengintimidasi.

Qingchen maju ke depan pedang tersebut dan berbicara pada pria itu.

"maafkan kelancangan kami tuan, kami hanya datang ke kota ini untuk belajar medis tidak tau betapa pentingnya misi ini bagi tuan, mungkin ini bisa membantu jika tuan tidak bisa menemukan jarum emas itu..."

Qingchen memberikan 3 jarum berbenang merah di dalam saputangan putih.

pria itu pun menerimanya dan memberi hormat terakhir sebelum dia berbalik arah dan berjalan dengan tergesa-gesa.

Qingchen menatap punggung itu merasakan hangat dalam hatinya , apa yang menumbuhkan kehangatan ini?

"Qingchen!!!dia itu---"

"aku tau ..."

"hei kau tau tapi kau masih membantunya dengan memberi jarum benang merah"

"bukankah dengan begitu lebih aman jika dia cepat pergi dari kota ini ..."

tuan Meng hanya menghela napas menyadari betapa waspadanya teman sekelasnya ini.

Qingchen menoleh ke arah pria itu berjalan lagi,walaupun sosoknya sudah tidak terlihat lagi, tapi perasaan apa ini, rasa sesak atau rasa lega yang menyeruak dari dadanya ketika melihat dan mendengar suara pria itu ada perasaan amarah namun disaat yang sama ada perasaan ingin menangis,seperti berharap yang tidak harus diharapkan tapi tetap mengharapnya.

terasa sakit menusuk dada.

avataravatar