1 Tidak Puas Seumur Hidup

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Sebelum reinkarnasi, setiap jiwa akan mengasihani keindahan dari semua hal. Setelah dilahirkan kembali, setiap jiwa dapat melindungi orang yang dicintai – Song Ran.

Di bulan Juli, bunga Sycamore di depan departemen rawat inap rumah sakit kota telah mekar dengan sangat subur. Matahari bersinar terik dan terdengar suara jangkrik yang bersahut-sahutan satu demi satu hingga mengganggu ketenangan orang-orang. Di gedung putih di departemen rawat inap, melintas seorang wanita berusia empat puluhan yang berpakaian bagus, tampak terawat, dan menjinjing tas bermerek. Wanita itu lalu masuk ke dalam lift dan berjalan ke ruang rawat di ujung koridor lantai tiga

Di ranjang rumah sakit, Song Ran terbaring sekarat. Hidupnya sepertinya tidak lama lagi akan berakhir. Ketika ia melihat wanita itu berdiri di pintu, matanya akhirnya bersinar. "Apa yang kau lakukan?" gumam Song Ran. Kata-katanya sarat akan dendam yang tak ada habisnya.

Wen Huihui berjalan menghampiri Song Ran dengan sepatu hak tingginya, lalu berkata, "Suamiku... Gu Jingxing... Kemarin, suamiku sudah meninggal."

Tangan Song Ran secara naluriah meraih sprei di bawahnya dan napasnya jadi memburu. Ia lantas menanggapi, "Lalu, apa hubungannya denganku?"

Wen Huihui menyalakan sebatang rokok dan bertanya, "Apakah kau keberatan jika aku merokok? Oh, ya. Kau juga menderita sakit parah dan waktumu tidak lama lagi. Seharusnya kau tidak terlalu peduli lagi akan hal ini."

Song Ran menggertakkan giginya dan tidak berbicara. Wen Huihui menghisap rokoknya dan asap yang mengepul dari bara rokoknya melekat di ruang inap. Suaranya terdengar sedikit dramatis, "Kau… Kau masih sama dengan 30 tahun yang lalu. Kau masih terlalu sombong. Mulut dan hatimu tidak sesuai. Apakah kau masih ingat waktu itu, hari ini tahun 1998?"

Song Ran masih tidak berbicara, tidak menjawab, dan tidak mengatakan apapun. Wen Huihui pun kembali berkata, "Demi kematianmu, aku akan memberitahumu segalanya agar kau bisa mati dengan tenang. Hari itu, aku bertanya apakah kau menyukai Gu Jingxing yang dikenalkan oleh orang lain kepadamu. Lalu, apa yang kau katakan? Kau mengatakan bahwa dia hanya seorang pemimpin Lembaga Penelitian dan hanyalah anak laki-laki miskin di pedesaan. Kau tidak akan suka itu "

Song Ran terengah-engah dan dalam hati membatin, Tidak, tidak seperti itu. Ia sangat menyukai Gu Jingxing, tapi itu hanya karena Wen Huihui mengetahui karakternya yang sombong. Song Ran seakan sengaja diinstruksikan untuk mengatakan kalimat yang tidak jujur itu. Wen Huihui menepuk tangannya dan menenangkan, "Xiao Ran, apa yang kau tidak tahu adalah, hari itu aku menyuruh Gu Jingxing datang ke rumahmu dan ketika kau mengatakan hal ini, Jingxing berdiri di depan pintu kamarmu."

Mata Song Ran mendadak terbelalak dan ia bertanya dengan nada tidak percaya, "Kau... Kau... Kenapa kau melakukan ini?"

"Karena aku memiliki penglihatan yang baik. Kau tidak bisa memandang rendah pria malang itu. Aku tahu dia akan memiliki prestasi besar dan ternyata semuanya terbukti, aku benar."

Song Ran hampir tidak bisa bernapas dan saat ini otaknya terlalu berantakan sampai ia bahkan lupa untuk menekan tombol Nurse Call. Sementara itu, Wen Huihui meludah dengan santai. Saat ia melihat Song Ran yang sekarat dan hendak mati, rasa superioritasnya muncul. "Oh, iya. Malam itu, ini adalah apa yang kau ketahui dan apa yang kau tidak ketahui. Sebenarnya, aku menggunakan beberapa cara dan aku memberinya... obat."

"Tak tahu malu, Wen Huihui! Kau benar-benar tak tahu malu! Kenapa kau begitu tak henti-hentinya bertingkah keterlaluan?"

Wen Huihui mencibir, "Jika aku tahu malu, apa aku bisa naik derajat? Bisa datang dan pergi dengan sopir, lalu bisa dihormati oleh semua orang ke mana pun aku pergi? Song Ran, kau terlalu naif."

Song Ran sangat marah sehingga ia terbatuk dan mengeluarkan sedikit darah. Wen Huihui membungkuk ke telinganya dan membisikkan kata demi kata, "Malam itu, Gu Jingxing terus memanggilmu dengan begitu lembut. Xiaoran… Ranran… Kau lihat aku… Aku bisa menahan semua penderitaan dan penghinaan hingga menjadi orang yang kaya dan terhormat. Bukankah kau mencintainya, Song Ran? Ketika kau tidak memiliki kesempatan untuk menemaninya dan berada di sisinya semasa hidup, maka kau bisa menemaninya terlebih dahulu setelah kau mati."

Mata Song Ran semakin melebar. Ia sangat marah sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

Wen Huihui berdiri di samping Song Ran tanpa ekspresi. Hanya Wen Huihui yang tahu bahwa dirinya tidak sebaik kelihatannya. Malam itu, Gu Jingxing itu tidak menyentuhnya dan ia meminjam benih pria lain untuk membodohinya, sehingga pria itu mau tidak mau menikahinya. 

Setelah Gu Jingxing menikahi Wen Huihui, pria itu tidak menganggapnya dan selama hidupnya, pria itu tidak pernah sekalipun menyentuhnya. Seumur hidupnya, Gu Jingxing hanya mementingkan wanita yang terbaring di tempat tidur ini. Lalu, mau bagaimana lagi? Bukan Wen Huihui namanya jika ia tidak tertawa sampai akhir.

avataravatar
Next chapter