18 Tidak fokus

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Song Ran melihat Gu Jingxing yang menatap kosong ke arahnya. Lalu, ia mengulurkan tangannya sambil tersenyum dan mengguncang pria depannya itu sambil bertanya, "Hei, Jingxing. Apa yang sedang kau bingungkan?"

Gu Jingxing menyeka keringatnya dengan hati-hati dan berbisik dengan suara rendah, "Ada... apa?"

Song Ran bersandar di sandaran kursi, meraih lengan Gu Jingxing, dan tersenyum, "Aku memberi duduk kepada kakak perempuan ini. Hebat, tidak?"

Gu Jingxing menepuk pundak Song Ran seperti anak kecil dan berkata, "Xiaoran sangat luar biasa. Kau dapat membantu orang lain di jalan. Kau sangat baik."

Song Ran cemberut, lalu tertawa, "Aku belajar darimu. Kau contoh yang baik untukku."

Wen Huihui memutar bola matanya dengan jengah. Lalu, ia hanya bisa menutup matanya dan tidak melihat agar perasaannya tidak terganggu oleh kedua orang ini. Song Ran dan Gu Jingxing benar-benar tidak memperhatikan dari perbuatan mereka sama sekali dan hal ini benar-benar menjengkelkan Wen Huihui.

Song Ran berdiri di depan Gu Jingxing. Gu Jingxing meraih pegangan di kepala dan bagian belakang kursi dengan satu tangan dan tangannya yang lain merangkul Song Ran. Lalu, pria itu berbisik di telinga Song Ran dengan suara yang rendah, "Xiaoran, pegang lenganku. Jalannya bergelombang."

Song Ran menyandarkan tubuhnya pada Gu Jingxing. Ia bisa merasakan suhu dan detak jantung pria itu, lalu ia sedikit tersenyum, "Aku tahu."

Bus melintasi jalan yang ditumbuhi pepohonan yang disinari matahari di akhir musim panas. Penumpang begitu ramai dan sangat penuh, namun tidak ada yang memperhatikan mereka. Tangan Gu Jingxing diam-diam turun ke pinggang Song Ran, lalu tangan Song Ran bergerak dan meraih jari telunjuknya. Senyum di sudut bibir gadis itu terlihat lebih manis.

Perjalan panjang itu memakan dua jam, tapi rasanya dua jam itu lewat dalam sekejap mata. Ketika penjual tiket mengumumkan pemberhentian selanjutnya, Gu Jingxing merasa sedikit tidak rela untuk melepaskan momen ini. Di satu halte sebelum Tian Zi Fang, Gu Jingxing berbisik, "Xiaoran, aku turun di stasiun ini. Tunggu aku di rumahmu."

"Apa yang kau lakukan?" tanya Song Ran.

"Aku tidak bisa pergi dengan tangan kosong untuk mengunjungi ayahmu di rumahmu. Di halte ini ada koperasi persediaan dan pemasaran, jadi aku akan membeli sesuatu."

"Kalau begitu, aku akan pergi denganmu," kata Song Ran.

"Tidak usah. Udaranya sangat panas dan mataharinya sangat besar. Kau duduk saja sampai di pemberhentian selanjutnya."

Bus berhenti perlahan karena kebetulan sudah sampai di halte. Song Ran menarik Gu Jingxing dan buru-buru turun. Setelah keduanya turun, barulah Gu Jingxing teringat sesuatu, "Wen Huihui masih di bus dan sepertinya dia tidur dengan mata tertutup."

Song Ran menjawab, "Jangan pedulikan dia. Penjual tiket akan memanggilnya ketika ia tiba di tujuan."

Pada pukul sepuluh, matahari sangat menyengat sehingga Gu Jingxing mengulurkan tangannya untuk menutupi kepala Song Ran. "Mengapa kau ikut turun di sini? Masih ada jarak lima mil untuk berjalan di rumahmu. Apakah kau sanggup berjalan?"

Song Ran mengangguk, "Aku sanggup berjalan."

Gu Jingxing menarik Song Ran masuk ke koperasi yang besar. Apapun tersedia di koperasi itu sehingga koperasi itu sangatlah ramai. Banyak orang datang dan pergi silih berganti.

Song Ran merasa sedikit bersalah. Ia pernah berkencan dengan Gu Jingxing sebelumnya. Ia selalu naik taksi dan memilih tempat yang mencolok dan mahal untuk makan, yakni di Red House Western Restaurant. Gaji Gu Jingxing tidak tinggi dan makan di Red House Western Restaurant bisa menghabiskan gajinya selama dua bulan, tapi ia tidak pernah mengeluh apapun. Namun, saat Song Ran pulang kencan, ia sangat tidak ramah dan bahkan menceritakan rasa malunya saat Gu Jingxing makan makanan barat pada kakak perempuannya.

"Kau tidak tahu, ketika Pimpinan Gu melihat harga menunya, mulutnya bergetar sangat luar biasa dan begitupun dengan tangannya yang juga gemetar. Benar-benar lucu."

"Dia belum pernah makan makanan barat dan dia tidak tahu cara menggunakan pisau dan garpu. Benar-benar kuno."

"Masih ada lagi. Ketika akan membayar, dia sangat ragu saat mengambil uang. Setelah memberikan uangnya, tatapannya itu seolah dia baru saja memotong sepotong daging."

Song Ran adalah seorang gadis yang tidak mengerti penderitaan orang lain. Bagaimana bisa ia tidak tahu bahwa makanan barat itu menghabiskan gaji Gu Jingxing selama dua bulan? Sekarang, jika dipikirkan lagi, ia benar-benar ingin menampar dirinya sendiri. Song Ran, Song Ran, kau sangat buruk, rutuknya dalam hati.

avataravatar
Next chapter