3 Tidak Akan Membiarkannya Berhasil

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Song Ran mencegat taksi, lalu masuk ke taksi itu dengan cemas dan cepat-cepat berkata, "Pak sopir, pergi ke kompleks institut."

Jarak komplek institut lumayan jauh dari ini sehingga pasti akan menghabiskan banyak uang jika naik taksi. Namun, untungnya saat itu keluarga Song cukup masih memiliki banyak uang dan ia mampu membayar argo taksinya. Sopir taksi menginjak pedal gas dan mengemudi ke arah jalan besar perlahan-lahan, tapi Song Ran begitu terburu-buru. "Pak, apakah bisa lebih cepat sedikit? Saya sedang terburu-buru."

Pak sopir tampaknya memiliki sifat yang lambat karena ia menjawab, "Astaga, gadis kecil, jangan terburu-buru. Kau bisa menikmati pemandangan di luar. Pohon-pohon sycamore di pinggir jalan sangatlah indah dan di sore hari jalan ini merupakan jalan yang paling indah di seluruh kota ini."

Mana mungkin Song Ran bisa merasa seperti itu? Ia pun kembali berkata, "Pak, jika Bapak mengemudi sepelan ini, pacar saya akan direbut oleh orang lain."

"Hah? Orang seperti apa yang akan direbut?" tanya sopir yang tampaknya tertarik dengan gosip semacam ini.

Song Ran melihat jam tangannya dengan cemas dan menjawab, "Ada seorang wanita yang menyukai pacar saya. Wanita itu mencari cara agar bisa tidur dengan pacar saya. Jika saya tidak tepat waktu, dia pasti akan berhasil."

Sopir itu langsung menginjak pedal gasnya, "Gadis kecil, hari ini kau beruntung. Aku adalah sopir tua peringkat pertama di Hai Cheng. Kau tenang saja. Aku jamin aku akan menggunakan kecepatan tertinggi saya untuk mengantarmu ke sana."

Taksi itu mulai meluncur seperti roket dan terus berjalan maju. Sopir membunyikan klakson dan mobil-mobil yang berada di depannya langsung memberikan jalan. Hati Song Ran sangat gelisah dan ia merasa sangat tidak tenang. Ia mengepalkan kedua tangannya dan menutup matanya dengan gugup. Gu Jingxing, kau harus bertahan. Kau harus menungguku. Kau pasti harus menungguku, batin Song Ran tidak berdaya.

Seharusnya perjalanan ke komplek institut membutuhkan waktu satu jam perjalanan, namun perjalanan dengan taksi ini menjadi lebih dan hanya memakan waktu 40 menit. Song Ran melihat gedung komplek yang tinggi dan penjaga yang berdiri di depan gerbang yang sangat akrab baginya. Ia merogoh tasnya, mengeluarkan uang lima Yuan, dan memberikannya pada sopir itu sambil berkata, "Tidak perlu kembalian."

Song Ran buru-buru turun dari taksi dan sopir itu berteriak untuk menyemangatinya, "Gadis kecil, semangat! Menurutku, kau orang yang begitu baik."

Song Ran berlari dengan terengah-engah ke gerbang, tapi ia dihentikan oleh penjaga. Jika seseorang ingin memasuki kompleks institut, ia harus memiliki izin atau harus ada peneliti dari dalam yang keluar dan membawanya masuk. Song Ran tentu tidak memilikinya. Ia pun berkata, "Kakak, saya ingin mencari kepala kalian, Tuan Gu. Kakak pasti mengenalnya. Saya pernah datang ke sini beberapa kali. Saya pacar Tuan Gu."

Penjaga itu tidak terkesan dan menjawab, "Kalau begitu, pergilah ke ruang komunikasi yang ada di sebelah Adik. Adik bisa menelepon Pimpinan Gu untuk keluar dan menjemput Anda."

Ibu, bisakah kau tidak sekaku itu? Di titik antara hidup dan mati ini, kau memintaku untuk menelepon. Bahkan, jika aku meneleponnya, sepertinya tidak akan ada yang mengangkat, pikir Song Ran. Menurut perkiraannya saat itu, Gu Jingxing seharusnya meminum anggur yang telah dicampur dengan obat. Song Ran begitu gelisah dan ia tidak memiliki cara lain. Anjing dapat melompati tembok jika ia bergerak cepat.

Song Ran mengulurkan jari-jarinya dan menunjuk ke arah belakang penjaga itu sambil berseru, "Ah… Halo, Pak Kepala..."

Penjaga itu melihat ke belakang tanpa takut ditipu. Song Ran langsung buru-buru berlari dan terus berlari dengan putus asa. Ia berpacu dengan waktu karena ia ingin menyelamatkan pria yang seharusnya menjadi pacarnya, Ia tidak mungkin membiarkan Wen Huihui berhasil. Sementara itu, penjaga pintu mengejarnya dengan peluit dan berseru, "Heh! Berhenti kau!"

Song Ran menggertakkan giginya dan berlari dengan kecepatan palang gantung 100 meter seakan ia sedang berpartisipasi dalam olimpiade. Potensi manusia ternyata memang sangat besar. Song Ran merasa seperti ia nyaris tebang. Ia berlari dengan sangat cepat, segera, dan bergegas ke gedung tempat Gu Jingxing tinggal.

Song Ran memegang dadanya dan berdiri di depan pintu dengan terengah-engah Pintu itu ditutup rapat. Namun, terdengar suara wanita berbicara dan tertawa dari dalam ruangan. Jantung Song Ran seakan melompat hingga ke tenggorokannya

avataravatar
Next chapter