16 Menggantikannya Menghemat Uang

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah mereka duduk dengan mantap, penjual tiket mulai menjual tiket dan berjalan ke arah Gu Jingxing. Gu Jingxing mengambil uang dari saku celananya untuk membayar tiga tiket sampai ke Tian Zi Fang. Namun, sebelum Gu Jingxing sempat mengatakan itu, Song Ran sudah berbicara terlebih dahulu, "Dua tiket ke Tian Zi Fang."

Setelah berbicara, Song Ran menengok ke belakang dan tersenyum pada Wen Huihui. "Huihui, kau beli sendiri tiketmu, ya. Gaji Jingxing-ku tidak terlalu tinggi, jadi aku harus lebih berhemat sedikit untuknya."

Jari-jari Wen Huihui bergetar. Matanya melirik Gu Jingxing dan, seperti dugaannya, Gu Jingxing begitu percaya pada Song Ran. Itu merupakan 'kesetiaan buta'. Gu Jingxing menatap ke penjual tiket dan berkata, "Dua tiket ke Tian Zi Fang."

Wen Huihui menggertakkan giginya, menatap Song Ran, dan berkata, "Aku pergi ke rumahmu untuk membantumu berbicara." Wen Huihui terbiasa menggunakan uang Song Ran. Namun, sekarang Song Ran tiba-tiba jadi sangat egois sehingga membuatnya terkejut dan terlambat untuk mengatasinya.

Song Ran pura-pura tertawa dengan polos, lalu membalas, "Aku tidak memintamu untuk membantuku."

Pipi Wen Huihui mulai bergetar karena ia terus menggertakkan gigi dengan panik. Ia berbisik dalam hatinya, Song Ran benar-benar seperti salah minum obat. Wen Huihui pun hanya bisa mengeluarkan sapu tangan persegi kecil, mengeluarkan lima puluh sen, dan menyerahkannya dengan enggan kepada tangan penjual tiket.

Kemudian Wen Huihui menatap bagian belakang kepala Song Ran dengan ganas. Mungkin seseorang yang menunjukkan perbedaan di depannya dan membuatnya sangat waspada. Wen Huihui bergumam dingin di hatinya. Persahabatannya dengan Song Ran selama bertahun-tahun tidak bisa membaik hanya dalam satu atau dua hari.

Rute bus Tian Song terhitung sebagai penghubung kota dan desa. Lembaga penelitian Gu Jingxing terletak di pinggiran kota dan kini mereka menuju daerah perkotaan. Setidaknya, butuh dua jam menaiki bus ini hingga sampai di tujuan. Song Ran meraih tangan Gu Jingxing dan menyandarkan kepalanya ke jendela. Lalu, Gu Jingxing memegang tangan Song Ran di samping kepalanya dan bertanya dengan lembut, "Apakah mataharinya terlalu terik? Maukah bertukar tempat duduk denganku?"

Song Ran melirik Gu Jingxing dan menjawab, "Tidak apa-apa. Ada angin yang melewati busnya, jadi tidak terasa panas."

"Kalau begitu, jangan letakkan kepalamu di jendela. Nanti terbentur. Apa tidak sakit?"

Song Ran memandang Gu Jingxing dengan cerdik, "Jika aku tidak bersandar pada jendela, lalu aku bersandar di mana?"

Gu Jingxing melihat sekeliling, lalu menatap Song Ran dengan agak tidak nyaman. Ia sepertinya memutuskan sesuatu dan berkata, "Kau... kau bisa bersandar di pundakku."

Song Ran segera menyandarkan tubuhnya pada Gu Jingxing, lalu pria itu segera mengendap-endap dan melihat sekeliling. Song Ran pun mendongakkan wajahnya ke arah Gu Jingxing dan bertanya, "Kenapa? Bukankah Pimpinan Gu tidak takut diperhatikan orang?"

Gu Jingxing menegakkan duduknya dan berkata dengan mantap, "Biarkan mereka menilai apa."

Song Ran menunduk dan tersenyum, "Baiklah, biarkan mereka menilai apa."

Wen Huihui yang duduk di belakang mereka benar-benar buta. Ia meraih bahu Song Ran. Saat Song Ran memalingkan wajahnya, ia menegur, "Xiaoran, kalian harus lebih memperhatikan apa akibatnya nanti."

Song Ran bergumam dalam hatinya, Meskipun ekspresimu tampak tetap normal, di belakang kau memberikan obat pada pacar sahabatmu sendiri agar kau dapat merayunya. Wen Huihui, kau hanya berpura-pura peduli. Song Ran menatap Wen Huihui dengan senyum di wajahnya dan bertanya, "Memperhatikan akibat apa? Kami berpacaran dengan normal-normal saja. Sudah zaman apa ini? Huihui, kau seperti orang yang makan tanpa mencerna."

Wen Huihui tidak bicara, tapi ia mengkritik dalam hati, Zaman apa ini? Apakah zaman ini begitu terbuka? Bukankah semua orang diam-diam berlari ke taman untuk berpegangan tangan dan berciuman? Sekarang, Song Ran bersandar pada bahu Gu Jingxing? Mengapa Song Ran berubah menjadi orang yang begitu tidak terkendali?

Bus terus melaju melintasi beberapa pemberhentian. Para penumpang di belakang membicarakan tentang Song Ran dan Gu Jingxing. Di zaman ini, masyarakat masih memiliki kebiasaan yang relatif sederhana. Biasanya orang-orang di zaman ini berpacaran secara sembunyi-sembunyi, kecuali para berandal yang terang-terangan bertingkah di jalanan dan tidak memedulikan pandangan orang lain.

avataravatar
Next chapter