5 Ini Adalah Cinta

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Song Ran bersikap sombong seperti seekor merak dengan ekor yang terangkat tinggi ke angkasa. Walaupun Gu Jingxing tidak berinsiatif untuk mencari Song Ran, ia sendiri yang datang ke kompleks institut ini. Jelas saja Wen Huihui terkejut karena ketika sedikit lagi ia akan berhasil menjalankan rencananya, gadis ini berlari tergesa-gesa dengan tidak normal. Seorang Song Ran melanggar aturan dan menerobos masuk. Apakah ada sesuatu yang penting baginya? pikir Wen Huihui.

Song Ran berjuang untuk memegang Gu Jingxing dan menahan semua beban tubuh itu padanya. Ia tersenyum kepada Wen Huihui dan berkata, "Aku merindukan Jingxing. Apakah aku tidak boleh datang untuk melihatnya?"

Senyum di sudut bibir Wen Huihui tampak sedikit tidak nyaman dan ia memainkan ujung pakaiannya dengan canggung sambil menjawab, "Mengapa... Mengapa tidak boleh? Tentu saja boleh."

Napas Gu Jingxing semakin memburu dan menjadi lebih cepat. Song Ran tahu bahwa pria itu merasa tidak nyaman sehingga ia membelai bagian belakang kepalanya untuk menenangkannya. "Apakah aku dan pacarku bisa ditinggalkan berdua saja?" tanya Song Ran. Nadanya seperti mengusir seorang tamu yang tidak diinginkan.

Wen Huihui memandang Gu Jingxing dengan panik. Pria di depannya ini telah ia beri obat, dan tiba-tiba Song Ran kebetulan masuk. Bukankah ini sama saja seperti mengirim Song Ran ke tempat tidur Gu Jingxing?

Song Ran adalah orang yang sombong. Tanpa kesempatan seperti itu, tentu ia tidak akan setuju untuk melakukan hal seperti itu sebelum menikah. Setelah itu, ia akan memiliki kesempatan untuk merebut kembali Gu Jingxing.

"Xiaoran, ini sudah malam. Ayo ikut pergi bersamaku. Biarkan Pimpinan Gu beristirahat dengan baik," bujuk Wen Huihui.

Wen Huihui mengatakan apapun untuk membawa Song Ran pergi dari Gu Jingxing. Pria itu sangat mencintai Song Ran sehingga jika ia tidur dengan Song Ran, ia pasti ia akan segera menikahi Song Ran. Jika itu terjadi, Wen Huihui tidak akan punya peluang sama sekali.

Song Ran sudah tidak bisa menahan berat badan Gu Jingxing lagi. Ia hanya bisa menyandarkan Gu Jingxing ke tembok karena pria yang besar dan tinggi ini sepertinya hampir membuatnya kewalahan. Namun, ia menolak, "Tidak…"

Begitu Wen Huihui mendengar jawaban Song Ran keluar, warna kulitnya berubah sepenuhnya. Song Ran tampaknya tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang berada di depan matanya. Song Ran berkata lagi, "Tidak, Jingxing tampaknya sangat tidak nyaman. Aku ingin tinggal di sini dan menjaganya."

Wen Huihui mulai cemas dan ia menghampiri mereka untuk membantu Gu Jingxing. "Gu Jingxing baru saja minum anggur. Mari kita papah dia untuk masuk ke kamar, lalu biarkan saja dia beristirahat," ajak Wen Huihui.

Gu Jingxing secara naluriah mendorong Wen Huihui menjauh dan alasannya membuat Wen Hui tidak bisa berkata-kata, "Xiaoran memintamu untuk pergi."

Wen Huihui rasanya ingin mati saja. Sore ini, bukankah dia baru mendengar dan melihat dengan telinga dan mata kepalanya sendiri saat Song Rang mengatakan bahwa dia hanya pria miskin yang berasal dari desa dan Song Ran tidak akan menyukainya? Mengapa… Mengapa sekarang dia seperti kebingungan? pikir Wen Huihui. Ia pun mencibir dengan sangat getir, "Jingxing, apakah kau sudah lupa tentang apa yang kau dengar hari ini?"

Wen Huihui tidak berani mengatakannya dengan gamblang karena Song Ran masih berada di sini. Namun, meskipun Song Ran tidak mengatakan apa-apa, ia dan Gu Jingxing memiliki perasaan yang sama. Ia belum berbicara, tapi ia bisa mendengar Gu Jingxing berkata, "Tidak peduli apapun yang dia katakan, dia adalah Xiaoran. Dia datang menemuiku. Dia datang menemuiku."

Mata Song Ran sedikit basah. Ia adalah Gu Jingxing yang terbaik di dunia. Wen Huihui masih berpikir apa yang akan dikatakan, namun Gu Jingxing kembali berkata, "Cukup sudah. Kau bisa pergi."

Gu Jingxing secara paksa mengeluarkan tamunya. Jika Wen Huihui tidak pergi juga, Song Ran benar-benar akan mengungkapkan fakta yang sesungguhnya dan tidak ada cara lain. Wen Huihui melirik dua orang yang ada di hadapannya dengan enggan, lalu menggertakkan gigi dan berjalan keluar. Sangat disayangkan karena Wen Huihui telah melepaskan keberhasilan sebelumnya.

Song Ran melangkahkan kakinya dan menutup pintu. Lalu, saat ia menengadahkan kepalanya, matanya langsung bertatapan dengan sepasang mata jernih Gu Jingxing yang bercampur dengan perasaan yang tidak sesuai dengan temperamennya sendiri. Lampu pijar bergoyang di belakang pria itu dan angin malam musim panas yang berhembus membawa suasana yang manis.

Ini adalah cinta. Cinta yang membuat wajah memerah dan jantung berdebar. Ini adalah perasaan pria dan wanita yang sedang jatuh cinta. Gu Jingxing menekan emosi yang tidak teratur di tubuhnya dan berlari keluar dengan cepat karena ia takut menyakiti Song Ran. Song Ran dengan cepat segera mengikutinya berlari keluar.

06: Gu Jingxing Menginginkannya

"Xiaoran, kau banyak berkeringat," ujar Gu Jingxing. Suaranya terdengar terlalu khawatir hingga menjadi tidak baik, Ia mencoba mengendalikannya dan Song Ran tahu itu.

Song Ran berlari sepanjang jalan dan tentu saja ia akan mengeluarkan banyak keringat. Mata Gu Jinxing terbelalak dan keringat mengalir dari ujung hidungnya yang tinggi. Ketika Gu Jingxing menatapnya, ia tidak bisa menahan diri untuk menjulurkan lidahnya dan menjilat bibir tipisnya. Gadis kecil depan mata Gu Jingxing tampak seperti rubah yang menggelitik hatinya hingga terasa gatal.

"Ya, udara di luar sangat panas, Gu Jingxing... Hm... Hm... Kau…"

Lengan kekar Gu Jingxing melingkari pinggang Song Ran dan tangannya yang lain menggenggam belakang kepala Song Ran untuk mencegah kepalanya mengenai dinding yang keras. Gu Jingxing menginginkan Song Ran! Setiap tetes darahnya menggulung dan bergejolak!

Gu Jingxing menutup matanya dan napasnya tidak teratur. Semua tercium di hidung Song Ran dan ada benda asing di mulut Song Ran yang membuatnya takut. Gu Jingxing, seperti yang dilihatnya, selalu jujur dan menghargai diri sendiri serta selalu bersikap serius. Namun, pria itu tiba-tiba berubah menjadi begitu berani hingga membuat Song Ran tidak tahu harus berbuat apa. Lidah panjang Gu Jingxing menjulur masuk dan mengait lidah kecil Song Ran. Lalu, ia menyerap rasa manis di lidah Song Ran.

"Um.... Jingxing....." Tubuh Song Ran langsung lemas hingga merosot, tapi untungnya lengan kekar Gu Jingxing segera menangkapnya. Song Ran sangat panik, bahkan hingga lupa bernapas.

Gu Jingxing menggendong Song Ran dan berjalan langsung ke ruangan yang hanya diisi tempat tidur besi dan meja yang dicat cokelat. Tempat tidur itu ditutupi dengan selimut hijau gelap yang tertumpuk rapi. Jendela terbuka lebar hingga meniup tirai dan angin sejuk berhembus di sekeliling ruangan, meniup api panas di antara keduanya.

Gu Jingxing meletakkan Song Ran di ranjang dengan lembut, kemudian menindihnya hingga ranjang besi itu merosot dua kali lebih dalam dan membuat suara berderit. Mata Gu Jingxing menyala dan wajahnya memerah. Song Ran tahu bahwa itu efek obat yang seharusnya terjadi pada tubuh Gu Jingxing. Ia menatap pria di depannya dengan cemas dan mendorong dada Gu Jingxing dengan tangan mungilnya. Namun, Gu Jingxing tetap menundukkan kepalanya dan membenamkan wajahnya di leher Song Ran, lalu perasaan panas dan lembab itu terpercik seketika.

Mata Song Ran tertutup rapat. Ia sebenarnya hanya terlalu bersemangat hingga berlari keluar. Ia tidak pernah berpikir bahwa Wen Huihui akan pergi, sedangkan ia tinggal di sini. Ia tidak tahu bagaimana caranya menghadapi Gu Jingxing. Gu Jingxing yang berbahaya dan menakutkan. Gu Jingxing yang seperti ini, apakah Song Ran bisa menghadapinya?

Tubuh Gu Jingxing seperti batu merah, keras dan panas, dan giginya membuat Song Ran gemetar. "Jingxing... Jingxing…" bisik Song Ran pelan. Perasaan aneh ini benar-benar terasa sangat aneh. Namun, jika ia bisa membuat Gu Jingxing nyaman, ia tetap bersedia membiarkan Gu Jingxing mencium sepanjang waktu walaupun ia ketakutan. Tidak peduli berapapun harga yang harus ia bayar.

Gu Jingxing tiba-tiba mengangkat kepalanya, seolah tiba-tiba terbangun oleh suaranya, Song Ran mengulurkan tangan dan membelai wajah Gu Jingxing yang berwarna seperti kulit gandum dan bertanya, "Kenapa?"

Ekspresi Gu Jingxing tampak bingung. "Aku membuatmu takut, ya? Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku... Aku tidak tahu apa yang salah denganku."

Song Ran menggigit bibir bawahnya dan membelai pipi Gu Jingxing, lalu membulatkan tekad dan mengatakan, "Aku baik-baik saja, Jingxing. Tidak... Tidak masalah."

Meski Song Ran mengatakan demikian, wajahnya memerah karena malu di bawah tatapan mata Gu Jingxing yang panas. Gu Jingxing tiba-tiba bangkit dari tubuh Song Ran dan bergegas keluar. Kemudian, suara pintu tertutup terdengar. Gu Jingxing pergi.

Tanpa diduga, Gu Jingxing pergi? Song Ran merasa sedikit bodoh. Bisakah Gu Jingxing menahan diri? Song Ran cepat-cepat merapikan kerah lehernya dan bergegas keluar bersama Gu Jingxing.

avataravatar
Next chapter