15 Aku Menyukainya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Jingxing menarik Song Ran hingga ke depan pohon poplar kecil di depan gedung administrasi. "Aku akan minta izin cuti pada Kepala. Kau tunggu di sini dan berdiri di sini agar tidak terkena matahari."

Song Ran mengangguk dengan patuh, "Aku tahu. Tolong cepatlah masuk."

Gu Jingxing berbalik badan dan berlari ke gedung administrasi. Setelah itu, terdengar suara Wen Huihui yang bertanya dari arah belakang, "Xiaoran, tidak baik jika kau melakukan seperti ini." 

Song Ran berbalik dan menatap Wen Huihui dengan was-was, "Apa maksudmu?"

Wen Huihui meraih tangannya dan menatap Song Ran dengan begitu pahit, "Tahukah kau, seorang gadis harusnya lebih bisa menahan diri. Dengan begitu, baru pria akan menyukai dan menghormatimu. Jika kau terlalu aktif, Jingxing pasti merendahkanmu dalam hati," ujarnya.

Song Ran menurunkan matanya, mencibir, lalu mengangkat matanya lagi dan menatap dengan naif, "Aku menyukainya. Mengapa aku harus menahannya? Jika aku terlalu menahan diri, aku akan ditikung oleh wanita lain yang lebih menyukainya. Di mana aku akan menangis?"

Wajah Wen Huihui berkedut dan ekspresinya berubah menjadi tidak nyaman. "Apa yang kau khawatirkan?"

Song Ran tiba-tiba mendekat ke wajah Wen Huihui dan berkata, "Bagaimana bisa ini dianggap sebagai kekhawatiran yang buta? Jingxing-ku sangat tampan, berperilaku baik, dapat memimpin, dan masa depannya terbuka lapang. Pasti ada banyak orang yang menyukainya."

Wen Huihui begitu terpaku karena perkataan Song Ran sehingga ia tidak berani bersuara. Kemudian, Song Ran kembali angkat suara, "Huihui, apakah kau tidak suka Jingxing?"

Wajah Wen Huihui tampak malu untuk sesaat dan bahkan jantungnya seakan berhenti berdetak sejenak. Ia berpura-pura menjawab pertanyaan Song Ran dengan marah, "Xiaoran... Omong kosong apa yang kau bicarakan?"

Song Ran terus menatap Wen Huihui tanpa ekspresi hingga membuat jantung Wen Huihui berdetak kencang seperti genderang perang. Hati Wen Huihui menjadi tidak karuan dan ia merasa begitu takut. Song Ran tahu apa? Mustahil. Dia dilindungi dengan baik oleh keluarganya dan dia bangga pada dirinya sendiri, tapi jalan pikirnya terlalu sederhana dan dia mudah untuk dibodohi, pikirnya.

Song Ran tiba-tiba tersenyum, meraih tangan Wen Huihui dan tertawa, "Aku hanya bercanda. Mengapa kau begitu gugup?"

Wen Huihui dibuat takut oleh Song Ran hingga keluar keringat. Ia tidak tahu bagaimana caranya memasang ekspresi palsu saat ini. Wajahnya dibuat takut hingga lumpuh oleh Song Ran.

"Gadis kecil, kelak jangan membuat lelucon seperti itu lagi, kau mengerti? Aku menganggapmu sebagai adik kecilku sendiri. Jika kau mencurigaiku, itu benar-benar membuatku sedih."

Wen Huihui satu tahun lebih tua dari Song Ran. Ia penuh perhatian, lembut, baik hati, dan tampaknya selalu mempertimbangkan Song Ran meskipun Song Ran tidak selalu membelanya selamanya. Song Ran baru menyadarinya saat Wen Huihui berencana merebut Gu Jingxing yang merupakan miliknya. Ternyata, orang bisa menjadi munafik pada titik ini dan menggunakan cara mereka sendiri untuk mendapatkan tujuan mereka sendiri.

Hati Song Ran berputar-putar tak karuan, tapi wajahnya tetap tenang. Ia sudah bukan lagi seorang Song Ran yang selalu menyunggingkan senyum di wajahnya dan menunjukkan emosi yang sangat terlihat jelas dari ekspresi wajahnya. Sementara daun poplar bergoyang karena angin ringan berhembus, Song Ran terdiam lama. Akhirnya, ia sedikit tersenyum ringan dan berkata, "Kau begitu baik padaku. Aku tentu saja tahu itu. Nanti, aku akan membalasmu dengan kebaikan."

Wen Huihui hanya mendengar perkataan Song Ran tanpa tahu apakah ini hanya ilusinya saja. Sejak kemarin, Song Ran benar-benar berubah di depannya dan hari ini ia bahkan mendengar bahwa Song Ran akan membalas kebaikannya. Ia berharap ini semua hanya ilusi.

Kemudian, ada keheningan di antara keduanya. Wen Huihui tidak berani berbicara dengan Song Ran karena hati nuraninya yang merasa bersalah. Sedangkan, Song Ran terlalu malas untuk peduli padanya.

avataravatar
Next chapter