webnovel

Bagian 1

Mata coklat ku memandang langit biru dengan tenang dan seksama, aku mengamati setiap gumpalan awan di langit. Tanpa ku sadari teman perempuan ku sedang berjalan dari jauh ke arahku.

"Kristy...." Panggil perempuan itu pada ku, mata ku memandang nya dengan senang, ujung bibir ku naik keatas tersenyum lembut padanya.

"Iyaaa, Luna!..., Ada apa?" Kataku sekaligus bertanya pada Luna, Luna menyentuh ujung dagunya menggunakan jari telunjuk, mata nya melihat pada ku dengan penuh semangat.

"Kita terpilih untuk melakukan riset di USA!!" Ucapnya dengan nada kuat dan penuh dengan kepercayaan diri, mata ku pun ikut berbinar melihat dan mendengar hal itu, detak jantung ku berdetak dengan kencang menandakan aku begitu senang dan bahagia.

"Aku tidak percaya ini akan terjadi" ucap ku dengan nada senang tapi juga tidak percaya pada Luna, aku menundukkan kepalaku sementara dan kemudian menatap Luna dengan penuh kebahagiaan. "Kamu aja nggak percaya apalagi aku, kayak nggak mungkin, nggak sih?..." tanggap Luna dengan penuh ketidak-percayaan, mata ku tetap memandang Luna dengan berbinar.

"Semua yang di kelas udah tau belum Lun?.." tanya ku pada Luna, sambil meletakkan satu tangan ku pada pundak Luna, mata ku menunggu jawaban Luna. "Udah!!, Lagipula yang akan melakukan penelitian kan kita, satu kelas" jawab Luna dengan senang, aku melihat Luna berlari meninggalkan ku ke kelas dengan cepat.

Aku menyusul Luna, berjalan santai ke kelas, aku menyadarkan diri ketembok sambil melihat se-isi kelas ku, mata ku tertuju pada Luna yang bersemangat berbicara dengan teman-teman di kelas, aku berjalan ke bangku ku dan duduk dengan tenang, teman cowok-ku datang pada ku dan duduk di bangku depan dia membalikkan badan dan kursi nya ke arah ku.

"Ada apa?!..." Ucapku dengan sedikit kesal padanya, teman cowok-ku, mata teman cowok-ku berputar dengan kesal dan juga menatapku. "Santai saja, nggak usah lah kau terlalu serius, aku mau nanya aja nanti ide penelitian kita apa, kalau nggak ide kan bahaya juga" ucap teman cowok-ku dengan santai, tatapan ku padanya tetap kesal, "kamu udah tanya dengan yang lain emang, Robert" ucapku pada teman cowok yang bernama Robert itu.

"Belum sih sebenarnya aku juga masih mikir juga, biasanya ide mu pun yang paling unik sih menurut ku" jawab Robert sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya, aku mendesah kasar dan kesal mendengar jawaban Robert. "Agak lain memang otak mu Robert...!!" Kata ku dengan nada besar dan kasar pada Robert, Robert menatap ku dengan kesal, iyaa bangkit berdiri dari kursinya sambil berjalan ke arah beberapa kumpulan teman cowok yang ada ada di kelas.

Mata ku menatap langit-langit kelas dengan sedikit kesal, kemudian mata ku menulusuri se-isi kelas mencari hal bagus yang dapa ku lakukan, aku melihat Luna den beberapa teman cewek sedang berbincang-bincang, aku bangkit dari kursi dan mendatangi kumpulan cewek itu. "Lagi bicara apa nihhhh?..." Tanya ku pada mereka, salah satu teman cewek ku melihat ku dengan tatapan senang. "Enggak loh, kita lagi bahas ide penelitian yang akan kita bawah ke perlombaan nanti, sekalian cari jodoh juga" kata teman ku, sambil terkekeh. "Agak lain emang kau, Elda" jawab ku dengan nada bercanda pada Elda, aku melihat Elda dan Luna tertawa bersamaan begitu pun teman cewek yang lain.

"Menurut ku bagaimana dengan energi terbarukan??" Tanya salah satu teman cewekku, aku menatap nya dan kemudian berpikir, "Menurut ku itu terlalu umum deh Gevani", Gevani mengangguk-angguk setuju dengan jawaban ku. "Aduh otak ku serasa mau meledak memikirkan hal ini, Mana saingan kita satu dunia..." Kata Elda sambil mengacak-acak rambut nya dengan kasar. Aku hanya menghela nafas pelan dengan sikap Elda, mata ku tertuju pada kursi di dekat Elda, aku menarik kursi itu dan duduk, aku menyilangkan kedua kaki ku, dan melipat kedua tangan ku. "Kita bisa menemukan hal yang lebih menarik lagi, mungkin sesuatu yang lebih kecil, seperti yang berukuran mikro, apa-pun itu" saran ku kepada teman-teman ku, aku menatap mereka menunggu tanggapan mereka dari saran ku.

"Tentu itu akan menarik dan akan sedikit sulit juga, untuk anak SMA seperti kita, tapi nggak apa-apa lah, kita dapat mencoba sesuatu yang sulit" Tanggap Gevani dengan lembut, mata nya melihat ku, Luna dan Elda, aku dan Elda mengangguk dengan tanggapan Gevani. "Semangat unik, akan semakin sulit juga, itu yang menjadi tantangan kita untuk berkembang menjadi lebih baik" ucap Luna dengan sedikit bersemangat dari nada suara nya. Aku hanya tersenyum kecil melihat Luna.

Robert berjalan ke arah kami, dan kemudian dia secara mendadak meletakkan tangan nya di atas meja dengan kencang. "Aku punya ide, bagaimana jika kita membuat kaitan ide penelitian kita dengan suara" saran Robert dengan berapi-api. Aku melihat Elda menatap Robert dengan datar dan sekaligus bingung. "Tapi bukan kah itu akan menarik yah", celutuk salah satu cowok, yang mendadak muncul di antara kami berempat, "aku rasa menarik-menarik saja sih kayak, unik juga" jawab Luna sambil menatap Robert, "aku sempat membawa beberapa jurnal juga tentang musik, tapi lebih ke arah pengaruh musik terhadap sesuatu, contohnya terhadap tanaman dalam perkembangan pertumbuhan sebuah tanaman" kata Robert dengan senang, Gevani menatap Robert dan kemudian mengangguk-angguk dengan lembut pada Robert.

"Baiklah mari kita coba ide milik Robert, nanti Robert bisa send lewat email, juran yang kau baca itu", Robert Mengangguk ke arah ku, setuju dengan ucapan ku, Robert menatap salah satu teman cowok kami, "bagaimana Gorga" tanya nya pada Gorga dengan penuh ambisius, Gorga mengangguk dengan memberikan senyuman kecil, "kita coba dulu beberapa hal, tentang konsep sura, yang akan kita gunakan, lagipula suara kan juga banyak ada yang dari musik dan juga banyak hal", kami Mengangguk setuju dengan pernyataan Gorga.

Aku melihat teman-teman ku berbicara satu sama lain dengan senang, akan beberapa ide penelitian yang mereka saran kan mencoba menggabungkan beberapa ide-ide penelitian yang nanti bisa di gunakan dalam penelitian, aku bangkit berdiri dari kursi ku kemudian, berjalan ke arah jendela, berharap menemukan ide yang menarik juga, tapi menurut ku ide yang di ajukan Robert begitu menarik perhatian ku juga, aku menatap langit biru, melihat gumpalan-gumpalan awan yang menarik perhatian ku, mata ku menatap gumpalan awan itu dengan lembut, serasa segala sesuatu begitu menenangkan bagiku.

Aku berharap ide penelitian kami bisa di terima dan dapat kami gunakan selama perlombaan, tapi mendadak hati kecil ku merasakan ketidak-enakan, entah perasaan aneh dan tidak enak muncul membuat ku, menunjukkan sedikit khawatir di muka ku. Aku berharap semua baik-baik saja selama penelitian kami berlangsung. Mata ku tetap menatap langit biru dari jendela kelas, menatap agar semua baik-baik saja.

Like it ? Add to library!

gilia_Orchidcreators' thoughts