Semenjak kedatangan para ajian muncul terus menerus meminta tumbal membuat pemiliknya sangat bingung, waktu demi waktu semakin mengelunjak dan menjadikan Randu mau tidak mau harus berhadapan sendirian sekarang.
Kali ini satu-satunya jalan untuk segera memperoleh apa yang diinginkan maupun terlepas dari sebuah ajian harus merelakan orang disayanginya itu, jelas tidak mungkin jika ia memberikan nyawa ibunya sendiri dalam pemberian tumbal.
Semuanya semata-mata harus mendapatkan segera maupun ingin terbebas dari sebuah kekangan menjadikan Randu semakin ragu, harinya begitu kosong dan tibalah tercipta sebuah ide.
Randu : Sayang... kamu di mana?
Rindu : Aku lagi bikin kue buat ulang tahun mama, ada perlu apa?
Randu : Gak papa, oh iya ini nenek pengen banget pulang. Apa lebih baik kita pulangkan saja?
Rindu : Kamu bilang dulu saja sama dokter boleh apa tidak
Randu : Baiklah, nanti aku kabarin lagi. Yang enak ya kuenya dan nanti aku minta
Support your favorite authors and translators in webnovel.com