4 4 Peran Pengganti

Langkah Valery berhenti tepat didepan sebuah gedung yang menjulang tinggi, tergiang kembali dalam ingatan Valery, tempat dimana ia sering berkunjung diwaktu libur dan menghabiskan waktu dengan membuat gambar-gambar desain yang akan selalu dipuji oleh wanita pemilik gedung ini.

Namun setiap kenangan dalam benaknya berubah menjadi kebencian yang sudah menyatu dalam setiap hembusan napasnya selama 10 tahun terakhir. Sambil tetap berdiri memandang gedung dengan nama "Val is Company", ia tau nama gedung itu berasal dari singkatan nama Valery, namun untuk saat ini Valery tidak yakin apakah wanita pemilik gedung ini masih mengingatnya sebagai seorang anak yang telah dilupakakan keberadaannya.

Sebuah mobil sedan berwarna putih metalik melintas dan berhenti tepat didepan Valery kemudian keluar seorang gadis bertumbuh ramping dan tinggi sangat cantik, namun seketika wajah Valery memias, wanita dihadapannya yang telah menjelma menjadi seorang puteri adalah Valena.

Valery tidak mungkin melupakan wajah wanita itu.Ia terus memperhatikan dalam diam setiap gerak gerik wanita itu bersama seorang rekannya. Cepat ambilkan barang-barangku seru wanita itu pada rekan disampingnya yang tidak lain adalah asistennya.

"Tapi nona kau masih ada acara kedua setelah ini, aku mohon bersabarlah nona Valena", ujar asisten itu lagi.

"Aku tidak ingin mengikuti fashion busana itu dan juga tidak mungkin aku dipecat ini adalah pergelaran busana milik ibuku".

"Tapi nona kita sudah berjanji untuk melakukan fashion itu".

"Aku tidak peduli, ayo kita berangkat sekarang".

Wanita itu bersama asistennya lantas kembali masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan gedung "Val is Company".

Tanpa mereka sadari sepasang mata yang terus mengamati dan mendengar percakapan mereka menjadi sangat geram.

"Rupanya kau telah berubah menjadi putri sekarang Valena, aku akan merebut kembali semua yang menjadi milikku".

Valery mengamati gedung itu yang tampak ramai, dengan ragu-ragu ia melangkahkan kaki masuk dipintu, wajahnya yang sangat cantik serta tubuh yang indah sekilas menjadi pusat perhatian beberapa orang di lobby, Valery masih ingat dengan baik tiap sisi dari gedung ini,tibalah ia disebuah ruangan,namun dari dalam ruangan itu terdengar keributan.

"dimana Valena,ini sudah saatnya dia tampil,kata salah seorang wanita disana,"kami sudah berusaha menghubungi Valena madam tapi ia tidak menjawab panggilan dari kami",cepat cari orang lain untuk menggantikan Valena,"baik madam".Jantung Valery berdetak dengan cepat saat mendengar suara wanita yang dipanggil madam,antara dendam dan kerinduan sejenak mata mereka beradu pandang,namun Valery secepatnya membuang muka ia tidak mau jangan sampai wanita itu mengenali Valery.

"madam sudah kami usahakan tetapi semua model kita sedang ada job diluar kota",bagaimana bisa saat situasi sepenting ini kita kekurangan model,tadi aku melihat seorang gadis di depan pintu,coba kau pastikan apa dia masih disana,asisten itu lalu mengikuti arah pandang yang ditujukkan disana ia melihat seorang gadis sedang berdiri membaca brosur pergelaran fashion,lalu asisten itu menghampiri Valery, "permisi nona apakah anda tamu undangan fashion show?,jika anda tidak keberatan kami ingin anda menjadi model kita hari ini",sebuah tawaran yang cukup menggiurkan,Valery saat ini membutuhkan uang dan tempat tinggal untuk meneruskan hidupnya,untuk itulah tujuan ia datang ke gedung ini,dan keberuntungan sedang berpihak padanya.

"aku bisa saja menjadi modelmu,tapi aku ingin tau kau akan membayarku berapa untuk sekali tampil",jangan kuatir nona madam Alberta sangat menghargai setiap usaha dan pertolongan yang anda berikan,dia pasti akan membayar sesuai dengan apa yang anda berikan padanya",baiklah antar aku bertemu madam mu,aku ingin tau berapa harga yang akan dia tawarkan padaku.

Valery berusaha menguatkan diri dan bertemu langsung dengan madam Alberta,"madam ini dia gadis yang anda maksudkan ternyata ia adalah tamu undangan,dipandangi sejenak oleh madam Alberta,rupanya kau sangat cantik dengan mata biru dan rambut blounde,kau seperti mengingatkanku pada seseorang,sejenak tampak raut kesedihan diwajah wanita itu.

"Aku memang terlahir seperti ini,ujar Valery", "siapa namamu gadis muda?",namaku Val,,Valenzka ujar Valery dengan gugup, "nama yang indah,sangat mirip dengan namanya,guman madam Alberta namun masih sempat di dengar oleh Valery dengan senyum yang tidak bisa diartikan. Aku akan membuat lidahmu keluh bahkan menyebut namaku saja kau tidak sanggup madam Alberta,janji Valery dalam hatinya,sambil memberikan senyum terbaiknya pada wanita dihadapannya.

avataravatar
Next chapter