5 Bab 6

Sinar matahari masuk dari celah tirai...aku mengerjapkan mata dan tanganku menggapai handpone..

"Ah..jam berapa ini?"...

"Jam 7 pagi..???"..Oh tidak aku bangun kesiangan...

Aku melompat dari tempat tidurku,bergegas mandi dan menyiapkan diri untuk ke kantor..

Hari ini ada pertemuan yang sangat penting,aku tidak boleh terlambat...

Aku berlari keluar..

"Maaf bik nah..aku tidak sarapan..sampai nanti.."..

Bik nah bengong melihatku berlarian keluar...

"hati hati non laras.."...aku melambaikan tangan tanpa melihat kearahnya...

Beruntung aku langsung dapat bus dan sampai beberapa menit sebelum jam kantor...

Aku melihat jamku..

"Masih ada waktu,untuk beli sarapanku"..pikirku..

Aku bergegas ke cafe depan kantor..saat menyeberang tiba-tiba..

"Aakhh.."..aku berteriak..tanganku ditarik dengan keras sampai aku jatuh dipelukan seorang pria...

"Hati hati nona,hampir saja kau tertabrak"..suara berat seorang pria membuatku terkejut..kakiku terasa lemas...aku berusaha menguasai diri,dan tanpa sadar tanganku memeluk pria itu...Rasa aman yang telah lama hilang menjalar dalam tubuhku..Apa ini?Ada apa denganku?...

"Hei nona..are you okey?"...Suaranya membuat aku terkejut dan tersadar dari lamunanku...aku segera melepaskan pelukanku..wajahku serasa memanas,menyadari kelakuanku..

"Oh ma..maaf..."jawabku gugup..

Aku berusaha mengendalikan diriku..

"Dan terima kasih pertolongannya tuan"....Aku melihat wajahnya..

Dia hanya tersenyum..dan berlalu dari hadapanku yang masih terpaku menatapnya pergi...

"Hei laras....apa yang terjadi?ada apa denganmu?"..suara hana tiba tiba mengejutkanku..

"Hana....kau mengagetkanku"..

"Ini masih pagi non..jangan melamun,kau sudah sarapan?"..

aku hanya menggeleng,dan hana menyeretku ke cafe...

Kami menghabiskan sarapan dengan cepat..takut terlambat sampai di kantor..

Pertemuan hari ini berjalan cukup lama dan melelahkan...saat senja pertemuan itu selesai..

Aku kembali ke meja kerjaku,merapikan semua berkas berkas dan bersiap untuk pulang..Hari yang melelahkan,tapi beruntung besok weekend..kantor libur dan aku bisa libur..

Aku segera pulang..pikiranku hanya satu..cepat sampai rumah dan istirahat..

Saat ku keluar,dari kejauhan aku melihat seseorang..

Bukankah dia yang tadi pagi menolongku? Mengapa dia ada disini? Aku belum pernah melihatnya sebelumnya..segala pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku..

"Laras..."..Hana berjalan ke arahku..

"Kita pulang bareng yuk..mau jalan jalan?"..hana menatapku..

"Lain kali aja han...aku ingin langsung pulang..maaf ya.." aku menatapnya menyesal..

"Ok..ok...aku heran deh..kamu betah amat diem di rumah? Jugaan besok kan kita libur ras..."

"Bukan begitu hana..hari ini aku lagi males aja"..jawabku sambil melihat sebuah mobil melewati kami...

"Hei siapa yang kau lihat? kuperhatikan dari tadi matamu tak lepas melihatnya,kamu mengenalnya laras?"..hana bertanya penuh selidik..

"Bukan siapa siapa." jawabku sambil berlalu..

"Laras..lihat aku.." hana masih penasaran dengan sikap laras yang tidak seperti biasanya..

"Jangan jangan kamu menyukainya laras..dan kamu menyembunyikannya dari sahabatmu ini?" hana pura pura merengut..

"Aku tidak menyembunyikan apapun darimu hana.." aku berusaha menenangkannya..

Hana membalik tubuhku hingga kami saling bertatapan..wajahnya mulai kelihatan serius..

"Dengar laras..aku senang kamu mulai menyukai seseorang"..

"Ih kamu ngomong apa sih han"..aku memotong pembicaraannya..

"Laras sampai kapan kamu menutup diri dari laki laki..kamu harus mulai membuka diri, membuka hatimu untuk seseorang" hana bicara lembut..Dia hanya ingin sahabatnya merasakan kebahagiaan mencintai seseorang..

"Hana aku tidak menutup diri,hanya belum menemukan seseorang yang cocok saja"..aku membela diri..

"Eh aku tidak buta dan tidak tuli..sudah berapa pria yang berusaha mendekatimu tapi kamu selalu menolak dan menghindarinya"..

"Ya..ya hana..aku akan berusaha menuruti nasehatmu"..akhirnya aku harus berjanji agar hana berhenti dengan ocehannya..

Dia tersenyum..dan kami tertawa bersama..

Tanpa mereka sadari..ada sepasang mata yang melihat dua sahabat itu dari kejauhan...

"Larasati...hemm nama yang indah" gumannya, setelah melihat mereka pergi, diapun berlalu...

avataravatar
Next chapter