2 Bab 3

"Kau sudah sayang laras?"....

"cepat panggilkan dokter,dia sudah sadar"....suara yang tidak asing di telingaku...

Dimana aku?...kepalaku terasa berat dan seluruh tubuhku terasa nyeri...

Tiba tiba seorang dokter datang menghampiriku dan memeriksaku...

Setelah beberapa lama dokter selesai dengan pemeriksaannya..

"Kondisinya sudah membaik,alat alat vital di tubuhnya sudah berangsur membaik,tapi nona masih perlu beristirahat untuk pemulihannya"..dokter memberikan penjelasan pada seseorang..

"Terima kasih dokter" seorang perempuan menjawab,aku meliriknya dan itu ibuku...

"baiklah bu,nona akan dipindahkan ke kamar agar bisa istirahat "..dokter itu memberikan intruksi pada perawat dan keluar daro ruangan..

Ibu mendekatiku...

"Syukurlah anakku"...ibu menatapku dengan wajah sedih..

"Ibu...." kataku lemah..

"Dimana Ryan bu? bagaimana keadaannya?" tiba tiba aku ingat kejadian itu..

aku berusaha untuk bangun, tapi ibu menahanku..

"Jangan banyak bergerak dulu laras,tubuhmu masih lemah"..

"Tapi aku ingin melihat suamiku, dimana dia bu" aku bertanya dan melihat air mata ibu yang tertahan...

"Kau istirahat dulu laras,nanti kita sama sama menengok suamimu" itu suara Leo kakakku..

"Tidak kak leo,katakan padaku bagaimana keadaan Ryan?"aku memohon dengan tangisanku...

Ibu tidak tahan melihat keadaan putrinya,dan terduduk sambil menangis...

Aku semakin cemas...

"Kakak,ibu,tolong jawab pertanyaanku"...aku menangis...dan meronta untuk bangun..

"Tenanglah laras, aku akan menjawab pertanyaanmu"leo berkata pelan,berusaha menenangkan adiknya...

Aku menatap kakakku,ada kesedihan dimatanya..

"Laras,kau harus ikhlas dan tabah..."...aku terkejut dan menatap kakakku..

Leo manatap adiknya...

"Kau harus merelakan Ryan"..

"Ryan...ryan...te..lah pergi laras.." airmata leo tak tertahankan dan memeluk laras erat...

Aku masih tak percaya mendengar kata kata kakakku...

"Tidak kakak..apa yang kau bicarakan? apa maksudmu? dimana Ryan??"...aku merasa jantungku mau berhenti berdetak..aku tidak mau membayangkan hal buruk terjadi pada suamiku...

Semakin sakit rasanya dada dan aku merasa pusing,aku memegang kepalaku dan tak sadarkan diri....

Malam itu,aku tersadar dari pingsanku,aku melihat ibu dan kakakku masih di sampingku...

Aku menangis lagi dan menangis...

Setelah beberapa saat aku bisa mengendalikan diriku..aku minta kakakku menceritakan semuanya...

Kecelakaan itu telah merenggut nyawa ryan..dia tidak tertolong karena luka yang terlalu parah dan kehilangan banyak darah...

Dan juga yang paling mengejutkanku..aku juga telah kehilangan bayiku...

Aku tak sadar bahwa aku mengandung 3 minggu..karena kondisiku yang juga parah,akhirnya calon bayiku tak terselamatkan juga...

Aku terpukul dengan kejadian ini..aku kehilangan 2 orang sekaligus..suami dan calon anak kami...Ibu dan Leo berusaha menenangkannku,agar aku tabah dan merelakan semuanya...

Kini aku merasa sendiri,kebahagiaan itu terlalu cepat terampas dalam hidupku...

avataravatar
Next chapter