Lapar

"Dok, berikan saya obat agar saya tidak merasa lapar. " anak kecil itu berkata dengan berurai air mata, kedua tangannya memegang perut yang menahan rasa lapar. Dokter Husen terdiam sejenak, menahan sesak di dada, sambil memberikan sepotong roti kotor yang baru ditemukannya, padahal tadinya untuk di makan sendiri karena dirinya pun sangat lapar. Peperangan yang terjadi di kota Pasung, tidak pernah bisa berhenti meski sudah melakukan mediasi para Pejabat dan aparat tertinggi, entah apa alasannya sehingga kedua belah pihak tidak mau berhenti untuk berperang, kekacauan itu mengakibatkan kerusakan, tersebarnya virus dan kelaparan. Seorang Dokter yang bernama Husen tertarik hatinya untuk menjadi relawan di kota Pasung saat mendengar kabar warga yang tidak bersalah menjadi korban peperangan. meski keluarga melarangnya tetapi Husen tetap kukuh pada keinginannya. Kedatangan Dokter Husen di kota Pasung sangat lah membantu penduduknya. setelah dua bulan lamanya mengabdikan diri, Dokter Husen pun ingin pulang dulu karena perbekalan sudah habis. Masalah pun terjadi ketika Dokter Husen ingin melewati jalan yang biasa di lewati ternyata sudah di tutup, akses dari kota luar ke kota Pasung begitupun sebaliknya sudah semuanya di tutup. Dokter pun baru teringat bahwa seminggu sebelumnya sudah diberi peringatan untuk segera meninggalkan kota karena tersebarnya virus, akan tetapi ia tidak menghiraukannya karena terlalu fokus kepada orang yang membutuhkannya. Bertahan hidup pun di mulai dan mencari jalan untuk pulang.