webnovel

Satu Hadiah Lagi yang Harus Diterima

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ia menarik napas dalam-dalam untuk memberi dirinya sedikit kekuatan. Hanya 10 meter jauhnya. Xia Ling, kau bisa melakukan ini. Berjalan saja ke sana.

Saat ia memberi dirinya sedikit semangat, Wei Shaoyin semakin tidak sabar. "Kau mau pulang atau tidak? Cepat, aku perlu mengatur lagu baru untuk besok."

Pei Ziheng masih terus menatapnya, ujung mantel panjangnya diam-diam berkibar karena angin dan salju.

Xia Ling yang melihat pria itu tidak bergerak berusaha menghibur dirinya sendiri bahwa ia tidak mungkin bisa mengenalnya di wajah dan tubuh barunya. Akhirnya, ia menguatkan pikirannya dan pelan-pelan berjalan menuju mobil.

Ia berjalan melewati Pei Ziheng.

Bau pahit asap rokok melekat di tubuhnya, tidak hilang diterpa angin kencang.

Saat jarak mereka cukup dekat untuk bersentuhan, Pei Ziheng berkata dengan suara rendah, "Kau ...."

Xia Ling tersandung sedikit dan badannya mulai bergetar tak terkendali. Pada saat ini, semua jenis pikiran mengalir dalam benaknya dan ia hampir tidak bisa mengendalikan air matanya.

Namun, yang bisa Xia Ling lakukan hanyalah mempercepat langkahnya dan berjalan pergi, seolah-olah melarikan diri darinya.

Ketika Xia Ling masuk mobil Wei Shaoyin, ia masih dalam keadaan bingung. Tangannya gemetar dan butuh beberapa kali mencoba untuk dapat memasang sabuk pengaman. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke depan, dimana ia melihat Pei Ziheng yang masih berdiri dengan satu tangan di pintu mobil, tampaknya tidak menyadari salju yang lebat memukuli tubuhnya.

Wei Shaoyin menyalakan mobilnya.

Ia menyetir mobilnya agak jauh sebelum tiba-tiba bertanya, "Kau kenal Pei Ziheng?"

Xia Ling tidak menanggapi.

Kehangatan di dalam mobil terasa seperti musim semi dan suara musik yang lembut terdengar di sekitar mereka. Tubuhnya yang dingin dan kaku telah sirna. Ketika telah merasa tenang, yang bisa ia rasakan hanya rasa lelah.

Tangan Wei Shaoyin yang bersih dan putih memegang kemudi, dan dengan pandangannya yang masih menghadap ke jalan, ia berkata, "Pandangan yang ia berikan padamu tadi terlihat seperti kau berhutang padanya beberapa ratus juta dolar."

Xia Ling tertawa pahit dan akhirnya menemukan kekuatan untuk membalas. "Apakah kau pikir aku mampu berhutang sebanyak itu padanya?"

Wei Shaoyin tertawa juga, sambil berkata, "Benar juga. Kau sudah kesulitan karena berhutang pada perusahaan kami hanya beberapa juta dolar. Jika kau benar-benar berhutang pada Pei Ziheng beberapa ratus juta, kau rasanya harus melompat dari gedung."

Dia berharap hanya sekedar berhutang beberapa ratus juta dolar saja pada Pei Ziheng. Itu akan jauh lebih mudah, dan berarti kesengsaraannya ada akhirnya. Tapi, bagaimana keadaannya sekarang? Bahkan matipun tidak bisa mengeluarkan pria itu dari dunianya. Apa yang harus dia lakukan untuk benar-benar melupakannya?

Wei Shaoyin mengecilkan volume musik dan terus bertanya. "Jadi kau kenal atau tidak?"

"Pak Wei," Dia menutup matanya dan berkata dengan lembut, "Ye Xingling hanyalah trainee kecil yang tidak penting di Skyart Entertainment. Bagaimana aku bisa kenal bos besar Imperial Entertainment?"

"Aku sudah bilang panggil saja aku Ah Wei, mengapa kau tidak mau mendengarkan?" Wei Shaoyin mengeluh. Setelah melihat bahwa Xia Ling tidak menanggapi, dia berkata, "Aku juga berpikiran begitu. Tapi, tatapan yang dia berikan padamu... terlihat tidak sesederhana itu."

"Semua Bos itu gila." Ia menjawab dengan ketus. "Siapa tahu apa yang mereka pikirkan?"

Wei Shaoyin meliriknya, peka terhadap nada suaranya. "Bos mana di perusahaan kita yang menyinggung perasaanmu?"

Xia Ling harus mengakui bahwa nalurinya sangat tepat.

Ia berbalik menatap keluar jendela mobil dan berkata, "Tidak ada."

Ia tidak mungkin memberitahu Wei Shaoyin kalau Li Lei ingin membayar untuk tidur dengannya.

Ia merasakan sedikit sakit kepala. Masalah apa saja ini? Ketika ia ingat Li Lei mengatakan akan menunggunya berubah pikiran, suasana hatinya menjadi lebih kacau. Dalam hidup ini, ia hanya ingin bisa damai dan tenang. Ia tidak ingin ada hubungan apapun dan tidak mampu menjaga perasaan orang-orang penting.

Berhari-hari setelah itu, Xia Ling dalam kondisi tertekan.

Studio rekaman Wei Shaoyin sangat sibuk, tetapi Xia Ling punya terlalu banyak pikiran dan melakukan beberapa kesalahan. Wei Shaoyin memberinya teguran keras dan dia hampir harus mengemas tasnya kembali ke kamp pelatihan.

Pada hari ini, dengan susah payah ia berhasil selesai lebih awal dan berjalan pulang seorang diri.

Hari ini adalah musim dingin yang cerah dengan sedikit pejalan kaki. Toko-toko kecil di sepanjang jalan sedang memainkan lagu-lagu paling populer di musim ini.

Ketika membelok di ujung jalan, sebuah mobil Audi yang gagah berhenti di depannya. Xia Ling mendongak dan melihat seseorang mengenakan mantel panjang hitam keluar dari mobil dan melepaskan kacamata hitamnya – Haha, wajah yang ia kenal. Dia adalah Chu Chen.

Ia berhenti dan menatapnya tanpa bersuara.

Ia memberikan kartu namanya kepada Xia Ling dan bertanya, "Nona Ye, apakah masih ingat saya?"

"Ya, saya kenal anda. Chu Chen dari Imperial Entertainment. Kita bertemu di acara musik akhir tahun." Ia berkata dengan santai dan tidak menerima kartu namanya.

Ia tidak marah dan menarik tangannya yang terentang seperti tidak canggung sama sekali. Ia menatap Xia Ling, dan menggunakan suara yang biasa ia pakai dalam negosiasi bisnis saat berkata, "Mari kita cari tempat untuk berbicara. Imperial Entertainment telah menyediakan hadiah kecil untukmu."

Oh, jadi sogokan yang seharusnya untuk Wei Shaoyin telah tiba.

Ia membalik badan dan melihat sekeliling. Ia asal menunjuk sebuah kafe di depan jalan saat berkata, "Mari bicara di sana."

Chu Chen mengangguk dan mengikutinya ke kafe.

Hanya ada beberapa orang saja di dalam kafe. Xia Ling memilih tempat di dekat jendela. Seorang pelayan datang untuk melayani mereka. Chu Chen memesan kopi Blue Mountain dan Xia Ling berkata, "Air hangat, terima kasih."

Chu Chen menatapnya dengan cermat.

"Kau sangat mirip dengan seseorang yang dulu kukenal." Celetuknya tiba-tiba.

Xia Ling cukup terkejut, tetapi tidak terlihat dari luar. Ia hanya menjawab, "Oh?"

"Gaya kalian sama-- tidak peduli dengan orang lain, suka duduk di dekat jendela kafe, dan punya kebiasaan minum air hangat." Nada suara Chu Chen terdengar seperti ada rasa rindu dan sedih.

Ia tertawa sinis dan berkata, "Aku percaya Manajer Chu yang berpengaruh tidak mencariku hari ini untuk menceritakan kenangan lama?"

Dia tampak seperti tertusuk oleh kata-kata tajamnya, dan wajahnya menjadi gelap ketika menatap Xia Ling selama beberapa detik. Ia tertawa sinis dan berkata, "Mencarimu untuk menceritakan kenangan lama? Ye Xingling, kau terlalu mementingkan dirimu. Seseorang sepertimu dalam mimpi pun tidak bisa dibandingkan dengannya."

Hanya karena sikap sopannya yang mencegah Xia Ling untuk menyiramkan air padanya.

Dalam hidup ini, ia jauh lebih toleran. Jika Xia Ling yang dulu, mendengar seseorang yang telah mengkhianati dan mendorongnya ke dunia kesengsaraan mengatakan itu, ia pasti akan membuatnya kehilangan segala-galanya.

Dialah yang telah mengkhianatinya lebih dulu. Ia punya hak apa untuk menceritakan kenangan lama? Orang munafik.

Xia Ling mencengkeram erat gelas di tangannya sebelum melepaskannya lagi. Ia menahan amarahnya yang berkobar dan berkata, "Langsung saja pada intinya."

Chu Chen mendorong kertas ke arahnya dan berkata, "Kau punya saudara bernama Ye Xingfei yang telah lama tinggal di rumah sakit, kan? Saya sudah menghubungi orang tuamu untuk memindahkannya ke rumah sakit terbaik di negara bagian ini dengan perawatan khusus. Semua biaya akan ditanggung oleh Imperial Entertainment. "

Ia tertegun menatap kertas itu.

Itu adalah surat pemberitahuan tentang pemindahan rumah sakit. Tanda tangan orang tuanya ada di atas kertas.

Xia Ling berkata, "Tidak ada yang memberitahuku tentang ini."

Chu Chen menyilangkan jari di atas meja. "Aku menyuruh mereka untuk merahasiakan untuk kejutan bagimu hari ini." Dia menjelaskan.

Kejutan? Syok adalah kata yang cocok untuk hal ini.

Ia benar-benar tahu tentang kondisi Feifei dan dokter mengatakan bahwa ada kemungkinan ia tidak akan pernah sadar lagi. Ini berarti bahwa dia akan tinggal di rumah sakit seumur hidup dalam keadaan tidak sadar. Feifei masih muda, hingga masih ada beberapa puluh tahun lagi untuk hidup. Biaya rumah sakit jangka panjang dan pemborosan uang tidak akan berhenti hanya beberapa hari ... Ini adalah lubang hitam yang menyedot biaya.

Ini adalah pengeluaran besar dan bermasalah yang akan bertahan lama.

Apakah Imperial Entertainment akan begitu murah hati hanya untuk membuat Wei Shaoyin diam karena publikasi mereka?

Mereka menangani semuanya terlebih dahulu, tanpa sepengetahuannya sama sekali?

Pikiran pertama Xia Ling adalah memindahkan Feifei kembali ke rumah sakit asal tempatnya berada. Meskipun kondisinya tidak sebaik ini, tetapi ia menggunakan uang yang ia pinjam dari Skyart Entertainment untuk mempertahankan pengeluarannya. Ia tak menyesal. Namun, Feifei dan dirinya adalah saudara tiri - mereka punya ayah yang sama tetapi ibu yang berbeda. Ibu tirinya tidak menyukainya dan hanya mencintai putrinya sendiri, Feifei. Tidak mungkin ibu tirinya akan setuju untuk memindahkannya kembali ke rumah sakit awal setelah kemajuan yang besar.

Ia merasakan kegelisahan merayapi hatinya. Ia menyesap air dan perlahan bertanya, "Apakah ini yang ingin anda sampaikan?"

Chu Chen tertawa. "Kau sangat cerdas."

Sambil berbicara, ia mendorong sesuatu ke arah Xia Ling. Sebuah kotak persegi panjang itu dibungkus dengan baik dan harganya terlihat mahal sekali.

*** * ***

Next chapter