5 SIAPA AKU SEBENARNYA

Setelah sampai di halaman Mansion, Tuan Muda Duke tidak langsung masuk ke kereta kuda, namun, ia menyuruh pelayan pribadinya untuk segera mencari informasi tambahan mengenai Ophelia, gadis yang telah ia sebutkan namanya tadi. Apa yang dia maksud dengan sebuah "Kerusakkan di kepalanya?" Hal itu sangat mengganggu pikirannya.

Masih di depan halaman Mansion Count Marion,

Tuan Muda Duke terdiam, "Tuan, Tuan Muda," seorang kusir kuda memanggil dirinnya, kaget seketika, pria itu tak sadar telah termenung cukup lama.

"Apa?" tiba-tiba saja dia melihat seorang pria dengan rambut berwarna merah darah ada di hadapannya.

Menepuk pundak, "Kakak, ini aku. Kenapa kau terkejut?" bertanya.

"Ah, tidak. Bukan apa-apa," ucapnya sambil memegang tongkat di tangan kanannya.

"Apakah kakak sudah mendengar hal ini?" derbisik di telinga Kakaknya.

"Aku sudah tau itu dari Audrey, kau tau darimana?" Tuan Muda Duke bertanya kepada adik laki-lakinya.

"Aku mendapatkan sebuah kabar burung, Putera Mahkota Oriana juga sudah mendengar hal ini, kemungkinan besar dia akan segera mencari Ophelia secepat mungkin. Kita tidak boleh terlambat, Kakak. Keluarga Duke Asclepias harus dengan cepat menemukan Puteri mereka, kita harus berada satu langkah di depan Putera Mahkota."

Mendekat pada adiknya, "dengar, kau dan aku akan menemukannya, akan tetapi, jangan beritahukan ini pada Ayah maupun Ibu. Kita harus menyelidiki ini sendiri, kau tau tentang sebuah "kerusakkan"?" Adik laki-lakinya mengangguk paham.

"Benar, ini akan jadi masalah besar jika mereka sampai tahu, oleh karena itu rahasiakan saja, dan berita ini jangan sampai bocor ke telinga bangsawan besar yang lainnya, jika tidak, nama baik Keluarga kita akan terancam."

***

Kembali pada Violet saat ini, MaBa dari sebuah jurusan Psychology Universitas Eobrey yang terletak di kota London, Inggris. Dirinya tiba-tiba berpindah ke-suatu tempat yang asing bernama Hutan Meadow, ia berpindah karena tidak sengaja terus membaca sebuah cerita berdebu yang ia temukan di sebuah toko buku.

Mahasiswa, dan Mahasiswi di Universitas

Eobrey bisa sangat terkenal karena muridnya yang disiplin, percaya diri, dan juga bersemangat, bisa jadi murid di sana sangat terlihat bar-bar.

Hal itulah yang membuat dirinya nampak kuat walaupun terkena badai besar sekalipun. Itu juga yang membuat Violet sampai berani menumpahkan seluruh isi es kopi yang ia bawa, membasahi seluruh baju milik teman baru mantan sahabatnya.

Dia tidak peduli dengan tanggapan orang mengenai dirinya, apapun yang ia lakukan adalah benar, karena prinsip violet adalah, 'Orang lain tidak akan bisa mengekang dirinya, apapun keputusan yang ia ambil adalah jalan terbaik, karena dia sudah memikirkan itu. Mendengarkan pendapat orang lain memang perlu, namun bukan berarti orang itu yang akan mengatur hidupnya karena dia-lah yang memiliki kendali, dan tentu saja bertanggung jawab dengan keputusan apa yang sudah ia tentukan.'

Violet sangat tau mengenai hal itu, dia bahkan tidak memikirkan kejadian ini akan menimpa dirinya, rasa ingin tau pada cerita yang ia baca di buku berdebu itu kini mengubah hidupnya. Sekarang Violet harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah dia dapatkan.

Dirinya sekarang berdiri di depan dua orang asing yang sudah ditemuinya saat berada di Hutan Meadow, sementara wanita paruh baya, dan se-ekor Serigala putih ada di belakangnya.

Setelah satu orang pria memeluknya dari belakang, satu lagi seorang pria datang menghampirinya dari kejauhan, pria itu nampak hampir sama persis seperti pria yang baru saja memeluk dirinya. Ia lalu mengamati pria itu dengan seksama dari atas sampai ke bagian bawah.

"Apa-apaan?" batin Violet, "siapa lagi orang-orang ini, kembar?"

Dari sana tampak sebuah perbedaan diantara keduanya, setelah melihat mereka dari dekat, Violet teringat kembali deskripsi mengenai Kakak laki-laki dari tokoh utama wanita yang bertepuk sebelah tangan di buku berjudul "Unrequetid Love."

Kakak pertama dari tokoh wanita tersebut bernama Orion Victory, dan Kakak kedua-nya bernama Lyon Lethington. Mereka berdua adalah anak laki-laki dari Keluarga Bangsawan terbesar di Kerajaan Oriana, Duke Asclepias.

Kakak pertama sang tokoh utama wanita, memiliki badan yang bagus, rambut berwarna merah menyala seperti api. Dia adalah pria tampan dengan mata berwarna abu-abu seperti Moonstone, memiliki kulit yang putih, tingginya hampir setara dengan tiang. Pria dengan sikap yang cool, namun masih memiliki sikap sedikit ramah jika bersama dengan orang yang ia percayai. Kakak yang terlihat tidak peduli, namun sebenarnya ia sangat menyayangi sang adik, tokoh utama wanita di sini.

Kakak kedua sang tokoh utama, memiliki rambut bak surai singa, warna rambutnya itu se-merah darah, wajahnya juga tampan, mirip seperti jiplakan kakaknya, Orion. Mata yang bercahaya seperti emas, sudah bergelar master di umurnya yang baru menginjak 9 tahun, ia juga memiliki banyak lencana di baju yang terlihat sangat rapi setiap hari, kulitnya berwana kuning langsat. Berbeda jauh dari sikap Kakaknya, Lyon Lethington gemar sekali membuat tingkah laku menggemaskan, namun jika dia sudah marah, sifat raja hutannya akan keluar.

Gadis ber-umur 19 tahun itu mulai panik, "tunggu, a-apakah disini ada yang memiliki cermin?"

"Ku mohon!!!" dalam hatinya.

Wanita paruh baya itu membalas pertanyaannya, "aku bisa memberimu sebuah cermin dengan bantuan sihirku."

Dengan cepat Violet menoleh ke arah wanita paruh baya, yang tak lain adalah mantan penyihir Kerajaan Oriana, Athena, "tolong buatkan satu cermin untukku!" memaksa.

"H-hei," pria berambut merah darah itu ingin mengatakan sesuatu namun, terhenti karena Violet sudah memaksa sang mantan penyihir untuk membuatkan cermin.

Wanita paruh baya itu mengumpulkan tenaganya, dan memusatkan energinya ke satu titik di tangan kirinya, kemudian ia lemparkan energi itu sampai ke hadapan gadis yang ia temui bersama dengan se-ekor Serigala.

Muncul sebuah cermin besar disana, menampakkan se-sosok wanita lugu, dan pria yang sangat tampan berada di samping dirinya.

Wanita itu adalah sang tokoh utama wanita, namun yang Violet lihat hanyalah wajah aslinya. Wajah asli yang terlihat tiga kali lebih cantik dari sebelumnya, dengan rambut berwarna merah kecokelatan yang panjang bergelombang, warna matanya masih sama berwana hijau seperti emerald namun, terlihat lebih bersinar.

Jantung Violet terasa tidak normal, berdegup dengan sangat kencang, pikiran negatifnya itu kembali menjadi kenyataan. Dirinya merasa sedang berada di tubuh sang tokoh utama wanita, namun mengapa wajahnya masih terlihat sama, dan hanya rambutnya saja yang berbeda? Ia lantas mengamati pria tampan yang ada di sampinya melalui cermin yang di berikan oleh penyihir Athena.

Violet penasaran dengan Serigala yang menggunakan wujud manusianya, mengingat yang di lihatnya saat terjatuh dari jurang tadi hanya sekilas, ia ingin mengamatinya sekali lagi dengan lebih teliti. Tubuhnya terlihat tinggi, bahu yang lebar, rambutnya seperti perak, mata tajam yang bercahaya berwana kuning ke-emasan, dan wajah yang sangat tampan, sungguh mendekati sempurna!

Mata Violet tidak berkedip saat itu juga, mengetahui sang adik seperti itu membuat Kakak keduanya merasakan cemburu, ia pun menghampiri gadis ber-umur 19 tahun, dan melarang dirinya untuk tidak melihat Serigala dengan wujud manusianya itu lama-lama.

"Apa bagusnya dari Suku Ras Serigala? Lihat saja wajah Kakakmu yang tampan ini!" kembali bermanja-manja.

Gadis bermata emerald itu, dirinya terkena mental breakdown, "Apa yang kau pikirkan Violet! Baru kali ini dirimu merasa gemetaran."

Ia kemudian melihat kedua pria yang wajahnya hampir terlihat sama persis itu, lalu bertkata, "apakah aku ini... Ophelia Violetta Asclepias?"

Kakak kedua sang tokoh utama wanita langsung melepaskan pelukannya, dan tidak lagi bermanja pada adiknya, Ophelia yang tak lain adalah Violet. Ia langsung berbisik pada Kakak laki-lakinya, Orion, "Kau benar, Kak. Kepalanya benar-benar rusak," seperti sedang merasakan serangan dadakan, sekarang Kakak pertama-nya, Orion, kini merasakan tremor.

avataravatar
Next chapter