7 KEMBALI KE MANSION

"Aku akan mengubah segalanya, semua hal tentang Ophelia maupun calon tunangan brengsek-nya itu, aku akan mengubah seluruh isi buku ini agar tokoh utama tidak bertepuk sebelah tangan lagi."

"Ingin rasanya aku melemparkan banyak sekali kotoran gajah ke arah wajahnya!" dalam hati Violet berkata.

Raut muka gadis bermata hijau emerald itu kini terlihat licik, dan juga garang, senyuman iblis turut menyertainya, semua itu nampak tertulis di raut wajah yang biasanya terlihat lugu, dan juga naif. Entah mengapa tiba-tiba saja otak gadis itu dipenuhi dengan dendam terhadap Putera Mahkota.

Sang kakak pertama, dan kedua, Orion juga Lyon, merasakan perasaan tak nyaman setelah melihat adiknya yang sedikit berbeda dari biasanya. Merinding, bulu kuduk keduanya berdiri secara bersamaan seperti orang kembar sungguhan, mereka berdua saling bertatapan di waktu yang bersamaan.

"Kakak, ini tidak beres... Kemana Ophelia-ku yang manis itu pergi?" ujar Lyon sambil mengerutkan dahinya membuat ekspresi memelas terhadap Kakaknya.

"Aku tidak tahu," balas Kakaknya dengan raut muka datar, "ayo pulang, Ophelia," menarik tangan mulus adik perempuannya.

"Tunggu dulu," Violet menghentikan laju sang Kakak laki-laki dari tokoh utama wanita "Unrequited Love," lalu ia berkata, "Bisa kah kau datang ke Mansion Duke? Aku akan sangat senang!" manik hijau berkilau itu ternyata sedang mengarah ke sosok pria tampan dengan rambut perak disana.

Mata kakak pertamanya, Orion hampir saja keluar dari tempatnya berada, karena mendengar hal tersebut dari mulut adik perempuannya, begitu pula dengan kakak keduanya, Lyon. Mereka benar-benar tidak percaya bahwa sang adik yang lugu bisa mengucapkan itu, terlebih dirinya adalah calon tunangan dari Putera Mahkota, yang tak lain pasti gadis ber-umur 19 tahun itu akan menjadi Ibu selanjutnya dari Negeri Oriana ini.

Nama akrab sang adik tanpa sengaja terucap, "Apa yang baru saja kamu katakan, Lia?!" bentak sang Kakak pertama, Orion.

Violet pun terkejut ketika mendengarnya, ia tersentak sebentar kemudian tersadar, "benar juga, dia-kan adalah Kakaknya Ophelia, aku sampai lupa," mencoba untuk melepaskan genggaman sang kakak, "anu, bisakah kamu melepaskan tanganku?" Violet mulai melancarkan aksinya berjalan menghampiri Serigala putih yang ada di samping mantan penyihir Kerajaan Oriana, ia lalu berbisik ke telinga pria berambut perak disana.

Alis kiri Orion terlihat berkedut disko karena tingkah adik perempuannya, "a-apa?" dalam hatinya berkata.

Lyon ternganga tidak percaya, ia lalu menghampiri sang Kakak, Orion, "Kak! Apa yang sebenarnya terjadi saat Ophelia pergi? Dia sudah menghilang selama satu minggu," Lyon dengan cepat menunjuk ke arah kaki Ophelia, ada hal yang janggal menurutnya, "Lihat lah cara dia berjalan, apakah itu terlihat seperti seorang Lady?! Dan, apakah pendengaranku tadi bermasalah? Dia tidak memanggilmu "Kakak," tetapi "Kamu."

Adik laki-lakinya terus saja mengoceh, sementara dirinya merasa tertekan, "tutup mulutmu berisik, kau ini laki-laki atau nyonya bangsawan yang sedang ngrumpi?!" menatap Lyon tajam.

"T-tidak, tentu saja aku ini laki-laki..." terbungkam, Lyon Lethington menutup pintu mulutnya rapat-rapat.

"Tuan Puteri Asclepias! Cepat kemari, kita perlu berbicara," ujar sang Kakak pertamanya, Orion, dari kejauhan.

Violet lantas tanpa sadar menoleh dengan spontan, "Huh? Tubuhku secara otomatis menangkap respon dari Kakaknya Ophelia," dalam batin berkata karena merasa aneh saja, tiba-tiba tubuhnya bergerak sendiri.

Sebelum Violet menghampiri kedua Kakak dari pemeran utama wanita, dirinya sempat mengucapkan sedikit kata perpisahan pada pria berambut perak yang ada di hadapannya, "aku akan pergi sekarang, jangan lupa untuk datang, Oke?" mengedipkan sebelah matanya kepada Serigala berwujud manusia.

Pria berambut perak dengan mata tajam berwarna ke-emasan itu hanya menatap datar gadis yang memintanya untuk datang ke Mansion Duke, Violet yang tak lain adalah Ophelia berbalik pergi meninggalkan wanita paruh baya, dan juga satu ekor Serigala. Dirinya segera berjalan memasuki sebuah kereta kuda yang berukuran cukup besar, di susul dengan Kakak keduanya, Lyon, Violet benar-benar pergi dari Hutan Meadow.

***

Di dalam kereta kuda keluarga Duke Asclepias,

Sepanjang perjalanan menuju Mansion, suasana di dalam kereta terasa canggung tak seperti biasanya, ketiga anak dari keluarga bangsawan terbesar, Duke Asclepias, hanya diam-diam saja di dalam kereta kuda keluarga mereka. Violet terduduk di hadapan dua orang pria berwibawa di sana.

"Lia, apa itu caranya duduk seorang Lady?" Pria berambut merah menyala itu menegur gadis bermata emerald yang ada di depannya.

Sebelumnya, Violet tidak konek dengan apa yang pria itu katakan namun, ini sudah yang ke-empat kali Kakak pertama Ophelia, Orion melontarkan pertanyaan itu pada adiknya, Violet mau tak mau harus menjawab teguran dari sang Kakak pemeran utama wanita.

Gadis berambut merah kecokelatan itu langsung memperbaiki cara duduknya yang semula membungkuk, dan kedua kakinya yang terbuka lebar langsung tertutup rapat, "apakah ini sudah lebih baik, Kakak?" Iris hijau miliknya melirik kedua pria yang ada di depannya.

Lyon lalu menatap Ophelia, "Itu lumayan, akan tetapi masih kurang, sebentar lagi kamu akan menjadi istri dari Putera Mahkota Oriana, bagaimana bisa kamu tidak tahu cara bersikap dengan baik sebagai calon Ibu Negara?"

Raut wajah Violet langsung berubah ketika mendengar hal tersebut dari Kakak kedua pemeran utama wanita, "Cih, aku dengan pria brengsek itu? Yang benar saja," menampakkan ekpresi jijik, kata-kata yang tidak mungkin di ucapkan oleh Ophelia asli tanpa sengaja keluar dari mulutnya.

Secepat kilat kedua pria yang ada di hadapan Violet langsung menatap tajam adik perempuannya, dan memanggil nama gadis itu secara bersamaan, "OPHELIA?!"

"Ups, maafkan aku, Kakak. Tanpa aku sadari kata-kata itu--" menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangan.

"Kau kotor sekali, pakaianmu sangat compang-camping tidak terlihat seperti Puteri Duke," ucap sang kakak pertama, Orion.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi padamu? Ini tidak seperti dirimu, Lia," tangan Kakaknya menyentuh pundak Violet yang ada di tubuh Ophelia.

Mengetahui sang adik baru saja ditemukan bersama seorang mantan penyihir Kerajaan, dan satu orang dari Suku Ras Serigala yang tak di kenal, membuat kecurigaan itu muncul di benak Kakak keduanya, Lyon.

"Kau tidak di apa-apakan oleh si Athena itu, kan, Opheli?"

Gadis bermata emerald mengedipkan matanya sebanyak empat kali, "tentu saja tidak, justru mereka-lah yang menolongku."

Menghela napasnya sangat terlihat bersyukur, dan juga lega, "Syukurlah kamu tidak apa-apa," mendekap sang adik dengan lembut.

Violet kembali terkejut, "Aku tidak mengingat kalau Kakak kedua dari Ophelia sukanya memeluk seperti ini, membuatku kaget, aku tidak terbiasa," dalam hatinya berkata.

"Sebelum kita sampai di Mansion, aku akan membelikanmu beberapa gaun yang baru untuk dipakai, melihatmu selalu memakai gaun usang membuat hatiku tak nyaman," membelai rambut adiknya, Ophelia.

Menatap sang Kakak pertama, "Kalian berdua?" bertanya.

"Kak Orion tidak bisa ikut bersama kita, dia ada urusan mendadak dengan bisnisnya," lanjut sang Kakak kedua.

"Baiklah, hati-hati, Kak!"

Keluar dari kereta kuda, Orion menoleh, "Ya? Kau bilang apa tadi," tidak dengar.

"Dia bilang hati-hati di jalan," jawab Lyon, adik laki-lakinya.

***

Sesampainya di Mansion Duke, beberapa pelayan telah berjejer di halaman depan menyambut kedatangan anak dari majikan mereka, Duke Asclepias. Beberapa pelayan berbisik karena mengetahui Nona Ophelia Violetta, telah kembali setelah lama menghilang, mata mereka jelalatan ketika tahu Ophelia pulang dengan mengenakan gaun baru yang bagus.

Dengan percaya diri Violet menggunakan tubuh Ophelia berjalan melewati semua pelayan di Mansion Duke, dirinya tidak lagi menampakkan jalan seorang Lady yang ketakutan, Violet dengan tatapannya yang tajam melirik seluruh pelayan yang telah menganiaya pemeran utama wanita sewaktu dirinya belum masuk ke dalam buku, 'Unrequited Love," dagunya terangkat ke atas menunjukan bahwa 'Ophelia yang sekarang berbeda.'

"Akan ku tandai mereka, berani-benarinya memperlakukan Ophelia dengan semena-mena," manik hijaunya berputar mencari siapa-siapa saja yang sudah menyakiti pemeran utama wanita.

"Lihatlah, aku, Violet, err... Bukan. Aku, Ophelia Violetta anak dari Keluarga Bangsawan Duke Asclepias, tidak akan membiarkan kalian berbuat semena-mena lagi," menyeringai.

avataravatar
Next chapter