"Jadi, keputusan loe udah bener. Yang penting loe nggak buru-buru buat mutusin apa yang baik buat loe dan kesehatan mental loe," terang Noni di pertemuan kami dua hari berikutnya.
"Dia bilang dia bakal tetep tungguin gue," kataku pelan.
Mata Noni terbelalak. "Ree, dia beneran cinta kalo mau nungguin loe apalagi masa bodoh dengan gap usia."
Tentu itu mungkin akan terjadi mengingat setiap manusia menginginkan seseorang yang bisa menerima dirinya dengan semua kekurangannya. Termasuk Rais dengan ketidaksuburannya. Mereka akan mempertahankan orang tersebut apa pun yang terjadi. Dan, tidak kuceritakan perihal yang satu itu. AIB.
"Jujur gue seneng banget loe bakal nikah, nggak harus dengan bos loe itu, yang penting dia bisa bahagiain dan nggk berlaku buruk ke loe," jelas Noni menggenggam tanganku yang dingin. Bukan karena AC kafe, melainkan gugup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com