Tas hitam kulit milikku yang berukuran besar sudah tergeletak di atas container plastik. Hijab bermotif abstrak sudah tercampak ke tumpukan kain kotor bersama pakaian kerjaku. Tubuhku lelah –sangat lelah karena benakku penuh dengan beragam pikiran yang tak kunjung menyingkir. Aku menyiram tubuh dari kepala membasahi rambut yang sudah lepek dan mulai bau. Untung saja hijab kusemprot sedikit cologne di beberapa bagian.
Aku sedang tidak ingin berdebat, tapi suara ibuku yang mulai mencari gara-gara tidak bisa terelakkan. Luka batin belum sembuh, masalah kantor belum kelar, sekarang ditambah ocehannya yang menyudutkan entah siapa, sebentar lagi pasti aku yang menjadi sasaran. Air dingin yang mengguyur kulit eksotisku membawaku terbang menghilang dari riuhnya suara kehidupan perkotaan. Bunyi gemericik air membawaku terbang dari penatnya kehidupan yang tak pernah puas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com