343 II-Wedding Day: Vanilla-Lavender

Setengah jam kemudian, Haikal sudah selesai di kamar mandi. Kembali ke kamar, tampak Adri masih membersihkan riasannya di meja rias. Lama sekali, pikir Haikal. Memang setebal apa riasan pengantin wanita? Padahal Adri tadi terlihat natural-natural saja menurutnya. Hmm, tidak tahu saja Haikal betapa rumitnya.

"Belum selesai?" tanya Haikal, mengelus rambut Adri. Rambutnya itu belum diurai, bahkan masih kaku akibat hairspray.

Adri terkesiap mendapati pantulan Haikal di cermin, Ia kesulitan membersihkan eyelinernya. "Iya Kak," ujarnya, terdengar lelah sendiri.

Haikal lantas duduk disebelah Adri, menghadap padanya, "Sini Kakak bantu. Kamu diem aja," ujarnya kemudian membasahi kapas dengan make-up remover. Adri menurut, tangannya memang sudah pegal sedari tadi. Haikal mendekatkan wajahnya, melihat lebih detail bagian wajah Adri yang perlu dibersihkan. Maklum, matanya yang minus satu seperempat itu sering buram di malam hari tanpa kacamata.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter