Ketika kepingan ingatan perlahan kembali. Saat itulah semua bayangan di masa lalu muncul ke permukaan. Situasi seperti ini juga yang kini dialami Renata. Ia mengingat semuanya. Tentang identitasnya, tentang masa lalunya, dan juga tentang panglima paling setia, Gilbert.
"Tuanku Putri, sudah waktunya kita kembali. Bersembunyi di dunia fana ini tak ada gunanya. Aku masih bisa merasakan kehadiran 'mereka'. Penyamaran Anda sebagai makhluk fana sepertinya sudah tercium oleh 'mereka'," ungkap pemuda bersurai pirang, sembari berlutut dengan satu kaki.
Sejenak Renata menoleh ke belakang. Di sana, ia dapat melihat jelas tubuh Siji meringkuk di tanah berumput. Namun, ini lebih baik daripada ia harus mengucapkan 'selamat tinggal'.
Setiap manusia membenci perpisahan dan kehilangan. Ya, itu jugalah yang membuat Renata menangis tiap kali menonton episode 15 sebuah drama Korea.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com