"Jadi, kertas ini sungguhan penting ya, Bang?"
"Sangat penting, Papa. Hidup mati seseorang bahkan bergantung pada kertas itu saat ini."
Kali ini, Siji membicarakan tentang Reiji. Peta itu satu-satunya yang akan membawa mereka ke Kuil Kuno Kucing untuk mengembalikan wujud Reiji menjadi manusia kembali.
"Maksudnya Abang, hidup matimu, heh?" sela Tuan Yudha. Ia sepertinya belum bisa tidur nyenyak sebelum Siji menceritakan semua yang terjadi. Termasuk cerita tentang bagaimana Siji dan Yuji terluka parah di Bukit Berkabut waktu itu.
"Ah, iya. Itu juga ada hubungannya dengan hidup matiku juga, Papa. Jika abang tidak dapat menyelamatkan hidup seseorang menggunakan kertas itu, itu sama halnya abang sudah mati karena penyesalan." Siji berkata hiperbolis.
Namun, itu ada benarnya memang. Jika Siji tidak dapat mengembalikan Reiji ke wujud manusia, maka Siji akan hidup terus dalam penyesalan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com