webnovel

Kelihatannya Kamu Tidak Sakit Sama Sekali

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Mendengar suara manja Xue Feimo, hati Luo Tiantian bergetar.

  Hati Luo Tiantian seolah meleleh dan melunak menjadi bola.

"Kamu tahu saja cara merayu aku," bisik Luo Tiantian.

  "Hehe…" Xue Feimo tertawa ringan.

  Tapi dia malah tidak sengaja menarik lukanya.

  Xue Feimo pun mengerang pelan, "Aduh!"

  "Paman, bagian mana yang sakit? Aku akan panggil dokter."

  Luo Tiantian hendak berlari ke luar.

  Xue Feimo meraih tangan Luo Tiantian dan tersenyum. "Aku tidak apa-apa."

  Setelah berbicara, dia melepaskan tangan Luo Tiantian.

  Luo Tiantian memelototi Xue Feimo. "Masih tertawa? Kelihatannya kamu tidak sakit sama sekali."

  Saat ini, Kepala Pelayan dan Wang Jinxin bergegas datang dengan membawa kotak makanan.

  "Nona Luo, apakah Tuan Muda sudah bangun?"

  Kepala pelayan belum tiba, tetapi sudah terdengar suaranya.

  Satu jam yang lalu, ketika Kepala Pelayan sudah setengah perjalanan ke sini, dia menerima panggilan telepon Kakak Jing.

  Kakak Jing menyuruh Kepala Pelayan untuk membuat bubur millet dan mengantarnya ke rumah sakit.

  Jadi sampai sekarang, Kepala Pelayan belum melihat kondisi Tuan Muda.

  "Paman Kepala Pelayan sudah datang. Paman sudah bangun~"

  Luo Tiantian buru-buru menyapanya.

  "Tuan Muda, kamu membuatku takut setengah mati."

  Kepala pelayan berjalan menuju ranjang pasien dan melihat Xue Feimo dari atas sampai bawah dengan perasaan bersalah.

  "Nona Luo, luka di wajah Tuan Muda tidak akan membekas, kan?" Kepala Pelayan mengerutkan kening dan berkata, "Apakah Nona sudah bertanya pada dokter? Apakah ada masalah dengan otak Tuan Muda?" 

  "Puff." Luo Tiantian tidak bisa menahan tawa dan menutupi mulutnya, "Hahahaha…"

  "..." Wajah Xue Feimo tampak menakutkan.

  "..." Kepala Pelayan tercengang.

  "..." Wang Jinxin melihat Paman Kepala Pelayan dengan kebingungan dan mendoakannya dalam hati.

  Saat melihat pandangan dingin Xue Feimo, Luo Tiantian akhirnya berhenti tertawa.

  Tetapi bahu Luo Tiantian masih bergerak naik turun.

  Sangat jelas, Luo Tiantian sedang menahan tawa.

  "Uhuk uhuk." Luo Tiantian batuk ringan. Dia menenangkan dirinya dan berkata, "Paman Kepala Pelayan, jangan khawatir. Dokter berkata bahwa operasinya sangat berhasil."

  Dia terdiam dan berkata lagi, "Otak Paman tidak mungkin bermasalah, dan wajahnya yang indah itu tidak akan rusak."

  "..." Xue Feimo menyipitkan matanya ke Luo Tiantian dengan sorot mata yang sangat berbahaya.

  Kelopak mata Luo Tiantian berkedut, dan kelihatannya suasana hati Xue Feimo sedang tidak baik.

  Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan serius, "Paman, aku tidak menertawaimu. Aku sedang menertawai Paman Kepala Pelayan."

  Melihat bahwa Xue Feimo tidak mempercayai kata-katanya, Luo Tian pun berkata lagi, "Dia bodoh."

  "Iya, sangat bodoh." Xue Feimo mendengus pelan, "Kepala Pelayan, Kakek merindukanmu."

  "!!!" Raut wajah Kepala Pelayan berubah drastis, dan dia buru-buru memohon belas kasihan, "Tuan Muda, saya salah, saya tidak akan melakukannya lagi."

  Saat terpikir akan Kakek yang setiap hari memaksanya bermain Wei Qi (permainan catur tradisional Cina), kepalanya langsung terasa pusing.

  Bukankah dia tidak akan baik-baik saja?

  Melihat Tuan Muda masih marah, Kepala Pelayan terpaksa mengalihkan pandangannya pada Luo Tiantian untuk meminta bantuan, "Nona Luo, bubur millet ini kuberikan untuk Anda. Sebentar lagi akan ada suster yang datang untuk merawat Tuan Muda. Saya…"

  Dia tampak seperti mau menangis.

  Tidak punya pilihan lain, akhirnya Luo Tiantian berkata, "Ah, aku ingat."

  Luo Tiantian menepuk kepalanya, "Aku minta tolong Paman untuk menyuruh pelayan mengemas dua set pakaian olahraga untukku. Besok aku harus naik pesawat."

  Mendengar hal ini, mata Kepala Pelayan berbinar. "Baik, urusan di sini saya serahkan pada Nona Luo. Sekarang saya akan kembali untuk mengurusnya."

  "Iya, maaf merepotkanmu," kata Luo Tiantian sambil tersenyum.

  "Tidak merepotkan." Kepala Pelayan melambaikan tangannya dan buru-buru menarik Wang Jinxin, "Kenapa kamu bengong? Kenapa tidak segera mengantarkan aku pulang?"

  Sudut mulut Wang Jinxin berkedut. "Baik."

  Akhirnya, Kepala Pelayan kembali melihat Tuan Muda, yang ada di atas kasur, dan berkata, "Tuan Muda, cepat sembuh."

Next chapter