webnovel

Aku sedang hamil.

Keisya tampak tidak suka akan adanya orang tua Andra di sana, apa lagi membayangkan dia akan bersama kedua orang tua Andra di rumah ini sementara Andra pergi bekerja, pasti akan sangat mengerikan..

Akhirnya... perempuan itu memutuskan untuk keluar rumah juga, dengan alasan ada kerjaan. Orang tua Andra tak peduli, perempuan itu mau kemana, bahkan nggak pulang sekalian.

....

Sore itu, Andra buru-buru pulang, karna kedua orang tua nya menunggu di rumah.

Tapi dia tidak menemukan Keisya di rumah itu, ketika di telefon.. Keisya mengatakan tak betah ada di rumah, hal itu membuat Andra menjadi marah, dan memberi waktu untuk sampai ke rumah dalam satu jam.

Mereka membiarkan Andra menyegarkan diri dahulu, baru menyidang putranya itu.

" Apa kau serius akan meninggalkan Nisa dan menggantinya dengan perempuan itu? " Tanya Ibunya, beliau berusaha setenang mungkin.

"Aku tak ingin meninggalkannya Ibu, " Kata Andra.

"Tapi ibu tak mengizinkan kau mempunyai dua orang istri. lebih baik kau lepaskan Nisa biar dia bisa bebas menemukan pria baik lainnya". Kata Ibunya masih berusaha tenang.

"Nggak akan". Kata Andra dengan suara bergetar, dia tidak ingin Nisa menjadi milik orang lain.

" Aku masih mencintainya" Jawabnya lagi.

"Huh.. mencintainya? Lantas wanita itu bagaimana? perempuan yang kau bawa untuk menggantikannya, Nisa juga berhak menggantikanmu dengan pria lain. Kau tau.. satu hati tak bisa memiliki dua cinta, jika kau mempunyai dua cinta.. berarti kau tak mencintai orang pertama.. jadi ceraikan Nisa" Di saat itu Keisya masuk, dia tersenyum mendengar perkataan Ibu Andra yang menyuruh anaknya untuk menceraikan Nisa.

"Aku lebih memilih dia dari pada Keisya" Mendengar itu, senyum keisya memudar, dia merasa amat terhina, karna dia bisa kalah dari wanita berpenampilan tua itu.

"Kalau begitu tinggalkan perempuan itu dan jemput istrimu kembali sebelum dia benar-benar lepas darimu. " Saran Ibunya tanpa menghiraukan perempuan yang berdiri terpaku di sana.

"Tidak Bisa... aku sedang hamil " Kata Keisya tiba-tiba. Dia tidak ingin ditinggalkan begitu saja, kecuali jika nanti dia telah menemukan pria kaya lain, dia akan suka rela untuk pergi, Dia juga tidak ingin pacar mudanya meninggalkannya karna tidak memberikan suntikan dana lagi yang di perolehnya dari Andra.

" Apa? " Kata Andra kaget. Dia tak percaya dengan apa yang dikatakan keisya, sebab dia berusaha bermain aman selama ini, bagaimana perempuan itu bisa hamil?.

" Baiklah kalau begitu, segera urus perceraianmu dengan Nisa, Dan ketiga anak Nisa adalah bagian dari keluarga besar kami.. kami tak akan kekurangan uang untuk membiayainya, kau cukup memikirkan keluargamu saja" Kata Ibunya lagi dan berdiri untuk meninggalkan rumah itu.

"Jika dalam waktu dekat Ibu masih tidak mendengar kabar keputusanmu.. kami akan ikut campur lagi. "

" Tapi ibu... dia juga salah.. kenapa dia tidak bisa merawat dirinya sehingga aku memilih wanita lain" Kata Andra membela diri.

"Kecantikan seorang wanita sebelum menikah.. itu karna keturunan, kecantikan seorang wanita setelah menikah.. itu karna suaminya, sayang sekali.. Nisa memilih suami yang salah sehingga dia kehilangan kecantikannya, sekarang bagai mana? apa dia masih tak cantik setelah lepas darimu? . Meskipun kau anak Ibu.. Ibu tak akan membelamu jika kau salah. " Jawab Ibunya lalu mereka benar-benar meninggalkan rumah itu.

Saat ini Keisya benar-benar merasa terancam. Jika dia tidak mengatakan kalau dia hamil.. mungkin Orang Tua Andra benar-benar akan menyuruh anaknya meninggalkannya.

" Mas... apa-apain ini.. semudah itu kau melepaskanku? " Tanya Keisya tak percaya.

"Karna aku juga begitu mudah mendapatkanmu". Katanya lalu berlalu meninggalkan perempuan itu , Keisya tak percaya dengan apa yang di dengar nya.

Andra masuk ke ruang kerjanya, dan mengunci diri di sana.

Pikirannya kembali ke masa lalu.. bagaimana dia berusaha keras untuk mendapatkan Nisa waktu itu, setelah mereka bertemu di IGD, pada suatu hari.

Gadis ceria ini benar-benar menarik hatinya, dia sering mengincar Nisa di kampusnya, dan melihat Nisa sering bergaul akrab dengan seorang cowok culun dan selalu membelanya. Awalnya Nisa tak peduli padanya, tapi lama kelamaan gadis itu luluh juga, dia membutuhkan waktu setahun lebih untuk membuat Nisa mencintainya.

Akhirnya Nisa benar-benar mencintainya, bahkan dia rela menentang keluarganya sendiri agar bisa bersamanya, tapi sekarang.. perempuan itu amat membencinya.. mungkinkah dia bisa membuat Nisa kembali lagi padanya?.

........

Di tempat Aditya, cowok ganteng yang satu ini sedang memutar otaknya, mencari cara bagaimana caranya agar dia bisa membawa Nisa ke rumah orang tuanya malam ini. karna dia yakin, Nisa tak akan mau ikut dengannya.

Akhirnya.. dia memutuskan untuk membawa Nisa dengan cara.. tidak memberi taunya.

"Nisa... nanti temani aku sebentar.. ada urusan, kita akan membawa anak-anakmu. " Kata Aditya.

" kemana? " Tanya Nisa heran.

"Ke suatu tempat. Aku ingin mengunjungi sahabatku.. kita akan jemput anak-anakmu" Kata Aditya lagi.

Mereka menjemput anak-anak Nisa, lalu ke apartemen mereka masing-masing untuk membersihkan diri setelah seharian beraktifitas..

"Sehabis magrib kita berangkat". Kata Aditya lagi.

Sehabis magrib.. mereka berangkat menuju sebuah rumah, Nisa tak tau kalau itu adalah rumah keluarga Aditya, jadi dia tidak merasa canggung sedikitpun.

Begitu mereka masuk.. dan menuju ruang makan, Nisa amat terkejut melihat orang yang ada di sana, wajahnya seketika pucat pasi, dia tidak menyangka Aditya akan membawanya bertemu dengan kedua orang tuanya yang tak lain adalah mantan bos nya. orang tua Aditya pun tak menyangka, kalau Aditya akan membawa Nisa dan anak-anaknya ke sana, dengan sedikit gugup Nisa menyapa kedua orang tua Aditya..

"Malam pak.. buk.. kata Nisa hormat sambil menyalami mereka, ketiga anaknya pun langsung menyalami orang tua Aditya tanpa di beri komando oleh Nisa.. Mereka terpesona melihat tingkah ketiga putra Nisa yang amat sopan.

"Ayah... Ibu... ini wanita yang ku ceritakan . Aku akan menikah dengannya. " Sontak saja Nisa kaget, dia tak menyangka Aditya telah menceritakan tentang nya pada orang tua Aditya, sementara Elang tampak sangat sedih mendengar semua itu, karna dia takut hal yang sama yang dialaminya bersama ayahnya akan terulang lagi dengan ibunya, dia takut ibunya akan meninggalkan mereka lagi dan tidak peduli dengan mereka lagi.

Aditya dapat melihat perubahan wajah Elang.. lalu berkata..

" Om akan menjadi ayah yang baik untukmu. Om janji... janji seorang kelaki" Kata Aditya sambil mengacungkan kelingkingnya dan tersenyum.

Elang tak ingin membuat malu ibunya, dan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Aditya, tapi hatinya masih juga risau.

Sementara Orang tua Aditya sedikit merasa lega.. wanita itu adalah Nisa bukan wanita lain, karna Adit tak akan mau merubah keputusannya,mereka juga telah mengenalnya, dan mereka tau Nisa adalah perempuan baik-baik.

Next chapter