6 Aku juga merindukan masakanmu.

Setelah Nisa kembali keruangannya, Aura buru-buru mendekatinya.

"Ada apa? "Tanya Aura sedikit cemas.

Pak Aditya tau kalau aku sering keluar, jadi aku terpaksa menceritakan masalahku. ku pikir beliau akan marah, ternyata beliau malah akan mengangkatku menjadi sekretarisnya." Kata Nisa

" Apa? Jadi Bapak tak punya sekretaris lagi dong? " Kata Atasannya kecewa.

" Hmmm.. gimana lagi dong Pak? " Kata Nisa pada pria tua itu dengan ekspresi menyesal.

" ndak papa.. Bapak do'akan yang terbaik untukmu. "

" Terima kasih Pak. " Kata Nisa tulus.

....

Diruang kerja Aditya

Laki-laki itu tampak sangat gembira, dia seperti punya kesempatan kedua untuk mendekati wanita yang pernah dicintainya bahkan masih dicintainya sampai sekarang, meski apaun statusnya. Kali ini dia akan berusaha menunjukkan perasaannya, tidak seperti dulu, dia hanya memendam perasaan itu tanpa terucap.

...

Di tempat Andra

Pria yang satu ini sedang sibuk memikirkan Nisa. Bagaimana cara dia bisa membuat Istrinya itu kembali padanya dan memaafkannya. Dia sangat menyesal kenapa dia melakukan hal sekejam itu pada Nisa sebulan yang lalu. Tapi... dia sangat berharap Nisa akan kembali kepadanya demi anak-anak mereka.

....

Di kediaman Andra.

Ketiga putra Nisa telah pulang kerumah, mereka sibuk mengacak-acak ruang tamu, sehingga membuat Wanita yang bernama Keisya ini sangat jengkel.

Dulu dia pernah memarahi ketiga anak Nisa karena mereka membuat ruang tamu berantakan, dia memaksa Elang untuk mengemas rumah itu, karna Elang tidak mau, dia hendak menamparnya, untung saja Elang telah dibekali dengan ilmu bela diri sejak kecil, dia langsung menangkis serangan itu, memutar tangan Keisya ke belakang, dan mendorongnya, sehingga wanita itu hampir menabrak dinding.

Semenjak saat itu perempuan itu tidak berani lagi mencoba menyakiti mereka.

Tapi dia sangat pintar menarik perhatian Andra dengan bujuk rayunya, dia meminta di carikan seorang pembantu untuk membantu kerjanya di rumah.

.....

Di tempat Nisa

Seseorang menemui Nisa dan berkata kalau Pak Aditya kembali memanggilnya.

Nisa kembali menemui Aditya diruangannya.

" Bapak memanggil saya? " Tanya Nisa.

" Ya, ini berkas-berkas yang harus kamu pelajari, mulai hari ini kamu akan jadi sekretaris saya, itu meja kamu" Kata Aditya sambil menunjuk sebuah meja yang ada di sudut ruangan itu, meja itu berhadapan dengan mejanya.

Nisa memandang heran meja tersebut. kalau tidak salah, pagi tadi meja itu ada di luar ruangan, kenapa sekarang tiba-tiba ada di sana? barangkali direktur ini akan mengawasinya ketat agar tidak kabur di saat jam kerja. Mengingat itu Nisa menarik nafas lelah, dia menyesal menerima kedudukan ini, jika seperti ini , waktu bersama ke tiga putranya akan semakin berkurang.

" Ada apa? apa kau tidak suka dengan mejanya? " Tanya Aditya datar.

" Bukan.. tapi tidak suka posisinya" Jawab Nisa lirih.

"Apa? " Tanya Aditya ingin Nisa berkata lebih jelas, padahal dia dapat mendengarnya.

"Tidak Pak, tidak apa-apa " Kata Nisa sedikit khawatir, dia tidak ingin membuat Bos barunya ini menjadi marah.

"Pak, Pak Rahmat kemana? "Tanya Nisa, dia kurang enak karna menggantikan posisi Pak Rahmat yang selama ini menjadi sekretaris Direktur.

"Beliau sudah pensiun " Jawab Aditya pendek. Nisa tak ingin bertanya lagi lebih banyak, dan pergi ke meja yang telah di sediakan.

"Besok kamu harus mengikuti ke Bandung selama tiga hari? " Kata Aditya lagi.

"Apa? " Kata Nisa kaget.

"Sepertinya kau perlu merawat telingamu"

"Maaf Pak, aku cuma kaget, karna mendapat tugas luar mendadak." Jawab Nisa, dia terdiam karna untuk beberapa hari dia tidak akan bertemu putranya.

" Apa yang kau pikirkan" Tanya Adtya ketika melihat wajah Nisa.

"Tidak apa-apa. " Jawabnya menyembunyikan perasaannya.

"Apa kau memikirkan tidak akan bertemu anak-anakmu untuk beberapa hari?, Jika ya, aku akan mengantarmu menemui mereka sebelum berangkat. "

" Terima kasih banyak, Pak" Kata Nisa dengan wajah berbinar.

.......

Esok harinya, seperti yang di janjikan Aditya mengantar Nisa ke sekolah Elang. Dia hanya menunggu Nisa dari atas mobil, sementara.. Nisa duduk di taman sekolah tempat dia biasa bertemu putranya.

Tak lama kemudian, Andra datang, melihat Nisa ada di sana dia ikut turun bersama ketiga putranya.

Nisa langsung memeluk ketiga putranya, seperti biasa, dia mengantarkan makanan buatannya sendiri untuk ketiga putranya, melihat itu Andra berkata.. " Aku juga merindukan masakanmu, apakah ada untukku? "

"Apa istrimu tidak membuatkanmu makanan?" kata Nisa ketus. Mendengar itu Andra hanya terdiam.

Sementara, Aditya memperhatikan mereka dari dalam mobilnya dengan perasaan campur aduk.

" Untuk beberapa hari ini Ibu tidak bisa menemui kalian, Maafkan Ibu" Kata Nisa lagi.

"Kenapa Bu? "Tanya Elang.

"Ibu harus keluar kota, ada urusan pekerjaan."

" Dengan siapa kamu pergi? " Tanya Andra.

"Apa itu perlu bagimu? " Tanya Nisa.

"Aku masih suamimu dan aku berhak tau semuanya tentangmu"Kata Andra dengan nada sedikit tinggi.

" Betulkah? Bukankah kau sudah mengusirku demi perempuan itu? " Kata Nisa dengan suara pelan namun ketus.

Mendengar itu Andra terdiam.

"Aku mencarimu malam itu, tapi tak menemukanmu" Jawabnya lirih.

"Terima kasih telah mencariku. Maaf, aku harus pergi, Nisa memeluk ketiga anaknya dan mengantarkan putra ke duanya ke sekolah taman kanak-kanak yang ada di lungkungan sekolah dasar itu, lalu kembali naik ke mobil Aditya yang sudah menunggunya di dekat gerbang. Aditya sengaja munurunkan kaca mobil itu agar Andra melihatnya.

Andra kaget. "Siapa laki -laki yang bersamamu? " Katanya lirih..

avataravatar
Next chapter