webnovel

Bab1; Awalan

Pada pertengahan abad ke 17 di Nusantara telah terjadi perang besar antara aliran putih dan aliran hitam yang memicu berakhirnya zaman kerajaan, Dalam perang tersebut aliran putih kalah dan hanya satu orang ksatria yang masih bertahan hidup yang bernama Adipati Barata,

Salah satu seorang raja yang gugur dalam perang tersebut, mengucapkan sebuah pesan terakhir pada Barata agar Barata melarikan diri dan menyelamatkan anak desa yang menjadi korban peperangan untuk dijadikan generasi penerus aliran putih,

Barata pun memenuhi keinginan dari raja tersebut.

Setelah beberapa bulan dari peperangan itu akhirnya Barata berahasil menyelamatkan sekitar dua puluh anak, Barata dan anak anak tersebut bersembunyi disebuah hutan dipedalaman Sumatra, Barata mendidik dan mengajari anak tersebut dengan tegas dan penuh keyakinan.

Setelah beberapa waktu kemudian anak anak tersebut mulai terbiasa dengan kehidupan mereka dan mulai saling mengenali, salah seorang murid Barata yang bernama Sastra Kencana mencoba mendekati salah satu murid yang termenang yang tampaknya masih belum siap untuk menerima kenyataan.

" Siapa nama mu?" tanya Sastra

"Semiang Medang" jawab Semiang dengan singkat

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Sastra lagi

"Aku tidak memikarkan apa apa, hanya saja aku merasa bahwa aku tidak mungkin bisa menjadi seorang ksatria" jawab Semiang sedikit mengeluh

"Kau terlihat seperti orang yang lemah! Akan tetapi itu bukan alasan untuk menjadi ksatria! Aku melihat sepertinya kau mudah dalam mehami jurus jurus yang guru ajarkan" ujar Sastra mencoba untuk menyemangatinya

"Terimakasih atas pujianya! Maaf aku belum mengetahui siapa namamu" tanya Semiang balik

"Aku Sastra Kencana" jawabnya

Kemudian Sastra mencoba untuk mengajak. Semiang untuk berkenalan dengan murid murid yang lain.

"Mari ikut aku! " ajak Sastra

"Kemana" tanya Semiang sedikit bingung

"Ikut sajalah" kata Sastra

Dan setelah berapa langkah kemudian, mata Semian tertuju pada pada dua anak wanita yang cantik hingga membuat ia sedikit panasaran.

"Eh! siapa mereka?" tanya Semiang pada Sastra dengan pandangan mengarah kearah dua wanita tersebut

"Sepertinya matamu masih sehat! pandanganmu langsung kearah yang cantik, yang satu itu namanya Berta akan lebih baik kita bertanya langsung pada mereka! karna aku juga belum berkenalan" jelas Sastra

" Lantas darimana kau mengatahui namanya?" tanya Semiang lagi

" Aku juga tidak tau" jawab Sastra

Kemudian mereka bedua pun menghampiri dua wanita tersebut

" Hai! Siapa siapa nama kalian?" tanya Sastra

" Aku Berta dan ini Jini" jawab Berta

" Aku Sastra , semulanya aku sudah mengetahui nama kamu Berta" kata Sastra sedikit membingungkan

"Kalau sudah tau kenapa masih bertanya dasar tolol" ujar Berta dengan wajah yang galak

" Aku hanya ingin menghilangkan rasa penasaran mu agar suatu saat nanti kau tidak bertanya tanya dalam hati! Siapakah dia ingin rasanya aku mengrnalnya lebih dekat, seperti itu" terang Sastra yang penuh percaya diri

"Sok tampan" ucap Berta dengan kesal

Kemudian Semiangpun bermaksud menmperkenalkan dirinya namun yang ada dia mendapat serangan mental.

"Aku Semiang Medang" ujar Semiang

" Maaf! aku tidak bertanya" ujar Berta yang seolah masih kesal dengan ucapan Sastra sebelumnya

"Terimakasih! " kata Semiang seolah merendah

" Sudahlah Sem! mari kita pergi! nanti jugamereka akan menyesal dengan kata kata mereka" ajak Sastra untuk menjauhi Berta dan Jini

Singkat kata panjang cerita, Keesokan harinya

Barata menyampaikan sebuah pemberitahuan pada seluruh muridnya untuk bertarung sesama murid dengan maksud tertentu.

"Kalian akan menyelsaikan banyak pelatihan

yang keras, dan untuk sekarang, Kalian akan bertarung satu lawan satu, terserah kalian mau melawan siapa! intinyan yang menang akan berlatih dengan kekuatan yang lebih tinggi, sementera yang kalah, tetap bertahan di pelatihan dasar yaitu pelatihan pisik, apakah kalian siap? " kata Barata menjelsakan

"Siap" jawab murid dengan serempak dan penuh semangat

Lalu seluruh murid pun bertarung satu lawan satu, dan singkat cerita 10 orang yang menang akan mulai berlatih dengan tenaga dalam.

"Kalian sudah berhasil menyesaikan pelatihan awal! dan sekarang kalian akan berlatih lebih keras lagi dan sesering mungkin, pertama yang ilmu yang akan kalian pelajari adalah cara mengendalikan air" jelas Barata pada murid murid yabg menang

Dan setelah beberapa hari kemudian,mereka mulai berlatih

Sastra mengagumi kemampuan yang dimiliki oleh semiang yang bisa mempelajari jurus dengan mudah.

" Kau hebat! Sekali berlatih kau sudah mampu mengendalikan air dengan mudah!" ujar Sastra seraya memuji Semiang

"Kau terlalu berlebihan, aku bisa saja sama. seperti kalian" kata Semian merendah

Singkat kata panjang cerita, setelah cukup menguasai Barata ingin menguji siapa yang lebih hebat dalam mengendalikan air, Dan setelah tiba pada waktu pengujian yang tebukti dan terpilih sebagai pendekar pengendali air adala Jini.

"Luar biasa! Meskipun Semiang lebih mudah dalam mengendalikan air, namun ternyata kaulah yang terpilih sebagai pendekar pengendali air! Aku mengakui kehebatanmu Jini" ujar Berta dengan kagumnya

"Terimakasih! " sambung Jini

Jini adalah pendekar wanita yang bisa membuat anak panah dari air ia dijuluki pendekar pengendali air.

Perguruan yang didirikan Barata bernama perguruan Sugiran yang terdiri dari dua puluh murid

......

............ KATAKAN LANJUT BILA ADA YANG SUKA