2 Raja iblis

Dataran Plateneus merupakan dataran yang berada di wilayah kerajaan iblis. Dengan munculnya pahlawan yang memimpin mereka, para manusia rendahan itu berani menyerang kami disini.

Tiga hari sudah berlalu semenjak mereka mendirikan kamp di dataran Plateneus.

Diujung dataran merupakan Benteng Pendem, yang merupakan pertahanan terakhir kastil raja iblis. Jika mereka berhasil menundukannya, kastil raja iblis akan dalam bahaya. Bawahanku banyak yang tewas dari serangan mereka sebelumnya, jadi aku berniat menghancurkan pahlawan dan manusia dengan tanganku sendiri hari ini jika bawahanku kewalahan menghadapi mereka.

"Raja Iblis, anda seharusnya tidak langsung turun tangan. Anda cukup menyerahkan ini padaku."

Jenderal pasukan raja iblis, Lucifer. Aku tahu kekuatannya tetapi kita tidak boleh meremehkan kekuatan pahlawan.

"Aku percaya padamu. Akan tetapi kita sudah mengalami kekalahan total sebelumnya. Jadi aku hanya akan memastikan pasukan pusat raja iblis yang berada di bawah perintahmu membantai mereka."

Pasukan pusatku yang dipimpin oleh Lucifer berbaris di bawah benteng dalam posisi siap untuk menyerang pasukan manusia yang berbaris di Dataran Plateneus.

Asap tebal berwarna merah muncul di atas Dataran Plateneus dan sosok orang-orang dengan armor penuh seperti ksatria turun dari langit. Mereka mendarat di tengah antar pasukan raja iblis dan pasukan manusia.

"Siapa mereka? Apakah mereka bantuan di pihak musuh untuk menyerang kita."

"Tenangkan dirimu Lucifer. Sepertinya mereka bukan di pihak mereka."

Aura mereka sangat kuat, itu bukan aura seorang manusia bahkan aku gemetaran melihat kekuatan mereka melalui mata iblisku. Walaupun jumlah mereka hanya puluhan orang yang ber-armor.

Salah satunya mengeluarkan sesuatu yang seperti kursi entah dari mana munculnya.

"Apa? Dari mana asalnya kursi yang megah itu."

"Raja Iblis. Mereka sepertinya sangat kuat, anda harus kembali ke kastil raja iblis dan mengaktifkan penghalang Iblis."

"Tidak. Walaupun kita mundur itu tidak mungkin."

Dua orang yang memakai armor penuh itu bergerak. Satu kearah kami dan yang lainnya ke arah pasukan manusia. Itu sangat cepat. Siapa sebenarnya mereka?

"Apakah mereka bodoh!?. Menyerang kita hanya dengan satu orang saja. Pasukan Raksasa. Hentikan dia."

Lucifer memberi perintah ke salah satu unit pasukan untuk menghentikan ksatria berarmor itu. Tapi....

"Tidak mungkin. Mereka lenyap begitu saja."

"Itu sihir api yang bukan berasal dari dunia ini."

Aku menggumamkan itu karena sihir apiku merupakan puncak dari sihir api di dunia ini. Melihat sihir merah terang yang membara itu seharusnya seperti sihir dasar tetapi kekuatannya sangat besar. Sihir Api yang tinggi seharusnya berwarna biru.

Ksatria itu sampai di bawah benteng setelah memusnahkan salah satu unit pasukan raja iblis.

"Siapa pemimpin disini?"

Dia meneriakan itu dihadapan pasukan raja iblis yang berjumlah ribuan di bawah benteng.

"Lucifer. Hentikan dia."

"Sesuai keinginanmu Raja Iblis."

Aku memberikan Lucifer perintah karena tidak mungkin pasukan biasa bisa mengalahkannya.

Lucifer mengeluarkan sayap hitamnya dan terbang menuju ke bawah.

"Siapa kamu? Apa tujuanmu?"

"Aku hanya memiliki urusan dengan pemimpin pasukan ini. Apa kamu pemimpinnya?"

"Bangsat. Jangan main-main kau."

Lucifer menembak panah petir ke ksatria berarmor itu, tetapi petir di tebas dengan mudah oleh ksatria berarmor dengan pedangnya.

"Tidak mungkin panah petirku..."

Ksatria berarmor dengan sangat cepat muncul di depannya dengan jarak satu langkah dari Lucifer dan menendangnya sampai terbang ke dinding benteng. Benteng hancur begitu saja akibat Lucifer yang diterbangkan.

"Tidak mungkin."

Benteng runtuh dan aku terbang ke bawah menuju pasukanku. Aku melihat keadaan pasukanku yang panik karena Lucifer dikalahkan dengan mudah.

"Apa kamu pemimpinnya?"

Mendengar suaranya dari jarak dekat sepertinya dia seorang wanita.

"Iya nona. Aku Raja Iblis Azazel. Bisakah kita bicara tanpa bertarung?."

Auranya kuat. Bahkan aku yang sekarang akan sulit mengalahkannya.

"Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakan tuanku, jadi tidak ada yang perlu kita bicarakan. Jadi mari ikut aku dengan patuh menuju tuanku."

"Oh ya. Dan siapa tuanmu?"

Apa?

Dia menghilang. Tidak. Dia sangat cepat.

Aku menggunakan sihir persepsiku untuk mengetahui gerakannya.

Dia menyerang dari atas. Aku nyaris tidak bisa mengetahuinya.

Kilatan merah menyebar akibat bentrokan pedangnya dengan tongkat sihirku.

Tanah dibawahku hancur akibat serangannya. Kekuatannya gila di luar logika, siapa mereka sebenarnya?

"Kamu lumayan juga bisa bertahan terhadap seranganku."

Dia mengatakan itu setelah terbang menjauh dariku. Aku terbang ke tanah yang tidak hancur akibat serangannya.

"Aku sepertinya buang-buang waktu, membuat tuanku menunggu terlalu lama."

Ksatria berarmor itu mengubah bentuk pedangnya setelah mengatakan itu.

Api? Pedang dan armornya diselimuti oleh api.

Ini bahaya. Kekuatan ini seperti kekuatan Dewa.

Aku sekali pernah bertemu Dewa Iblis di masa lalu. Kekuatannya setara dengan kekuatan Dewa Iblis.

Dia bergerak lebih cepat dari sebelumnya, Bahkan sihir persepsiku tidak bisa mengetahui gerakannya.

Sial. Dia menyerangku dari berbagai arah yang membuat armor iblisku mengalami kerusakan parah, bahkan tongkat sihirku yang di penuhi permata menjadi retak oleh serangannya.

avataravatar