1 BAB 1

Jalanan menuju bandara dipenuhi oleh mobil dan disorak dengan bunyi klakson yang memekak telinga. Setelah satu minggu lalu pemerintah melaksanakan persebaran penduduk di Esfrit.

Tiada yang hilang di malam ini, kecuali bulan di tengah langit, dan tentu saja tiket pesawat ke kampung halaman dari upah kerja paruh waktu pertama. Mungkin hanya ada Cassandra yang melamun suntuk setengah jam, kepada kesia-siaan yang makin menjadi tiap dia mengutuk dirinya sendiri.

"Ra, kamu jadi nggak berangkat?"

Cassandra melengos. Ia menyempatkan melirik, membuat gadis yang menanyainya menjadi bingung dan gagap sementara.

"Apa aku yang lagi duduk di sini, setelah pesawat udah terbang di sana itu," dia menunjuk ke atas langit tinggi-tinggi, "kurang jelas, kah, Dar?"

"Maksudku ... duh. Aku juga ketinggalan, tahu."

Dua gadis itu menghela napas berat bersama-sama. Mereka menatap satu sama lain. Dan, berdiam saja, menikmati kesunyian kota. Suara-suara klakson itu menjadi sunyi sejak angin menghembus rok mereka. Hari kian larut, betul-betul meleburkan mimpi menjadi abu, dan tiada langkah digenggam tangan.

"Suruh siapa bangun telat, 'kan!" Dara menyalahkan. Setelah sekian menit berpisah, mereka akhirnya memulai debat lagi. Sopir taksi yang mengantar dari apartemen mungkin mengira bahwa dia adalah orang terakhir yang menyaksikan perdebatan dua gadis belia di sela-sela kemacetan.

"Hah? Nyalahin aku, nih?" Cassandra menatapnya lurus-lurus. "Udah kubilang juga! Bangunin aku!"

"Udah mau kuliah, kamu itu!"

"Tapi, kan, itu masih nanti! Sekarang itu kita harus pulang ke rumah, masing-masing tentunya, lalu nggak mengacau begini!"

Dara menghentak kaki, berjalan setapak menuju dirinya.

"O, nantang?" Cassandra tidak menolak.

"Mumpung sepi, 'kan! Kenapa nggak TIDUR aja sekalian?" dia memutar bola mata, "daripada di sini, kamu pasti capek banget. Dan, gak akan menang mela--"

Mereka melihat bergantian. Wanita dengan surai hitam dan semburan hijau tua di ujung rambutnya, yang muncul dari balik mobil hitam dan familier ditangkap mata telanjang.

"Ibu ...?"

****

Halo, semua! Ini adalah bab 1 yang belum rampung. Terima kasih sudah membaca sejauh ini. O, ya! Saya baru pertama kali menulis di aplikasi ini. Sip, terima kasih banyak! Have a great day!

avataravatar