Gunawan turun dari mobil dengan perasaan campur aduk. Langkahnya ragu-ragu memasuki gerbang rumah milik kedua mertuanya.
"Gunawan," desis Kultsum ibu mertuanya yang kini berdiri mematung di depan pintu melihat kehadiran Gunawan di rumahnya.
Gunawan langsung berjalan mendekat dan mencium tangan renta ibu mertuanya yang terlihat masih begitu sehat meskipun usianya sudah lebih dari setengah abad.
"Buat apa kamu kesini, Le," tanyanya.
Kultsum memang tidak pernah berkata kasar sama sekali pada Gunawan apapun yang telah dia lakukan pada anak permpuan bungsunya. Berbeda dengan Juhanda yang selalu bersikap tegas. Bapak mertuanya, bahkan mengusir Gunawan dengan bentakan yang membuat para tetangga mereka keluar rumah saat mendengar teriakan Juhanda mengusir Gunawan.
"Maafkan aku, Bu ...," ucap Gunawan.
Dia menekuk kakinya hingga lutut menjadi tumpuan Gunawan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com