188 Bab 188: Ibu Larisa

  Usai lelah jalan-jalan di Monas, Jhana dan Johan melanjutkan perjalanan mereka, namun sepertinya mereka tidak akan langsung pergi ke Banten, sebab tampaknya mereka masih ingin jalan-jalan di Jakarta.

"Ke mana lagi kita?" tanya Johan yang sedang menyetir mobil.

Jhana tampak berpikir, ia lantas teringat masa kecilnya saat dirinya sedang mengobrol dengan Tn. Farzin.

Jhana bertanya pada Tn. Farzin. "Ayah, aku ingin bertanya."

"Ya, sayang, silakan saja," kata Tn. Farzin.

"Suatu saat, boleh tidak, aku mendatangi panti asuhan tempat ayah dan ibu mengadopsiku?"

"Hmm, boleh saja, ya kan, bu?" 

"Iya Jhana sayang, kita akan mendatangi panti asuhan itu suatu saat nanti," ucap Ny. Zemira sambil tersenyum.

Kania kemudian datang membawa beberapa lauk sambil berkata, "Nyonya, saya mendengar Tuan Isa menangis, sepertinya dia ingin menyusu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter