177 Bab 177: Firasat

  Beberapa saat setelah Jhana berkata seperti itu pada Jamal, Jamal akhirnya sadar, dan hal ini tentu saja membuat Johan terkejut, tidak hanya Johan, tapi juga Jhana.

Jamal langsung melihat ke sekelilingnya begitu ia sadar. "Huh? Ah." Ia tentu saja masih bisa merasakan rasa sakit di lehernya. Pria itu lantas melirik Jhana. "Kau ...?"

"Lampunya hijau!" Johan berseru pada Jhana, Jhana pun lalu langsung kembali ke posisi awalnya di depan setir, dan mulai menjalankan mobil itu lagi menuju rumah sakit.

"Johan?" lirih Jamal, ia kesulitan berbicara karena Juliet menyayat lehernya.

"Aku di sini," ucap Johan.

"Di mana Maisha?" tanya Jamal dengan suara yang nyaris tak terdengar lagi.

"Dia ... jangan kau pikirkan orang lain, pikirkan dirimu sendiri dulu."

Jamal kemudian melihat ke kaca spion tengah, di mana Jhana juga sedang melihat ke kaca spion tersebut, jadi Jamal bisa melihat mata Jhana yang sedang melihat ke arahnya juga.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter