1 Audisi yang gagal

Pagi Seina begitu bersemangat memulai harinya. Dirinya sejak semalam sudah sibuk packing memilih baju mana yang pantas untuk audisi hari ini. Audisi pencarian bakat sebagai penyanyi yang kebetulan diadakan di salah satu hotel di kotanya.

Seina memang sangat suka menyanyi bakatnya sudah nampak saat dirinya berusia 5 tahun. Meski pada awalnya Ibunya melarang keras putri semata wayangnya menyanyi namun pada akhirnya hati Santi luluh kala putri kecilnya menyanyi di acara perpisahan sekolah dasar, Dan mempersembahkan lagu untuk Ibunya. Hati Santi yang semula mengeras perlahan mencair menyadari bahwa bakat putrinya sangat disayangkan bila harus dilarang.

Bakat Seina memanglah sebuah anugrah namun bakat itu tak lepas dari faktor keturunan. Dimana Ayah kandung Seina adalah seorang penyanyi terkenal. Namun sang Ibu tak pernah bilang secara gamblang siapa sebenarnya Ayahnya tersebut. Luka dihatinya yang belum bisa memaafkan masa lalunya membuatnya menutup rapat siapa Ayah kandung dari putrinya.

"Ibuk Seina berangkat dulu ya..Doain Seina bisa lolos Audisi ya Buk..!! Seina akan buktikan pada Ayah kalau Seina pasti akan bisa jadi penyanyi yang terkenal."

"Ibuk akan selalu mendukung kamu sayang. Selama itu membuatmu bahagia. Namun Ibuk tak terlalu berharap jika kau menang yang penting kau bisa masuk tv dan menunjukan bakatmu Ibuk sudah sangat bangga."

"Seina janji kalau nanti Seina akan nyanyi yang bagus dan menunjukkan penampilan terbaik Seina di layar kaca. Akan Seina pastikan semua tetangga kita akan bangga liat Seina tampil di tv. Dan mulut mulut orang-orang yang selalu mencemooh kita pasti akan langsung bungkam." Santi mengangguk sambil mengelus pipi kanan putrinya.

"Udah dibawa semua??"

"Udah kok buk.."

"Hati hati ya sayang...kemarin Ibuk udah bilang sama tante Fitri kalau kamu bisa menginap malam ini dirumahnya.?

"Ibuk bilang kalau aku ikut audisi nyanyi?"

"Audisi itu pasti lama.Yang lama itu antreannya. Kalau kamu kebagian nomer belakangan gimana?Kan bisa bisa sampe malem.."

"Iya deh..! Ya udah Aku berangkat sekarang biar dapet nomer awal." Seina mencium tangan ibunya .

"Semoga berhasil..!!!"

Seina bergegas keujung jalan menunggu kendaraan umum yang lewat. Tempat audisinya memang agak jauh dari tempat tinggalnya. Butuh waktu satu setengah jam perjalanan dengan bus umum.

Setelah menaiki bus yang akan mengantarkannya ke kota, Selama perjalanan Seina mengisi waktu dengan mendengarkan lagu-lagu lewat headseatnya.

Seina memang sudah sering manggung terutama saat acara sekolah atau acara hajatan di kampungnya. Kini di usianya yang menginjak 22 tahun ibunya melarangnya menyanyi di jahatan. Karna stigma masyarakat di kampung yang memandang seorang penyanyi itu buruk. Di cap sebagai wanita tak bermoral walaupun Seina tak pernah tampil dengan pakaian sexy.

Baru setengah perjalanan bus yang ditumpangi Seina mengalami mogok dan mau tidak mau semua penumpang diharuskan untuk turun dan menunggu bus selanjutnya yang mana itu dua jam lagi.

"Ya Allah kenapa hari ini aku sial banget ya..gimana kalau nanti telat audisinya.??" Seina mulai cemas bagaimana kalau bus berikutnya lama.

Setelah satu jam menunggu Seina yang sudah tak sabar memutuskan untuk menghentikan kendaraan apapun yang lewat yang bisa mengantarkannya ke kota. Gadis dengan rambut panjang bergelombangnya berdiri ditengah jalan utama penghubung desa dan kota yang sepi dan di dominasi dengan hutan jati.

"Maaf boleh numpang ke kota gak?" Sebuah mobil berwarna putih tak menghiraukan Seina dan malah melaju dengan cepat. Beberapa kali ditolak akhirnya Seina berhasil mendapatkan tumpangan walaupun harus duduk di belakang mobil bak terbuka dan duduk di antara sayuran hasil panen dan juga beberapa unggas yang akan dijual ke kota. Siang ini hujan pun mengguyur dengan cukup deras menambah lengkap kesialan Seina.

.

.

Sesampainya di tempat audisi Seina di buat terbelalak dengan panjangnya antrean yang mengular dan di bagi menjadi beberapa lajur. Bajunya yang basah kuyup rambut dan makeupnya yang sangat berantakan persis seperti kucing kecil yang kecemplung got.

***

"Hiks hiks hiks...gimana nih masa aku harus tampil audisi kayak gini." Kini Seina menangis di toilet meratapi nasipnya yang hari ini sangat sial.

Baju dan segala persiapan yang di bawanya dalam tas rupanya ikut basah. Bahkan gaun berwarna salem yang akan di kenakan pun malah terkena noda luntur hitam tasnya yang basah. Sedangkan baju yang di pakainya saat ini pun kotor karna mobil yang di tumpanginya kotor.

Seina memutuskan untuk kerumah tantenya meminjam baju yang bisa dikenakannya untuk audisi dan juga merapikan make upnya. Rumah tantenya yang ada di kota rupanya juga jauh dari hotel tempat audisi. Dan setelah kembali ke hotel rupanya pendaftaran audisi sudah ditutup karna kuota sudah sangat banyak sedangkan audisi hanya di lakukan hari ini saja. Meskipun dirinya sudah memohon mohon pada petugas namun tetap dirinya tak bisa mendapatkan nomer antrean.

"Aku sudah janji sama Ibuk kalau aku akan masuk di tv dan tampil dengan memukau. Tapi kenyataannya semuanya kacau...haaaa haaaa" Seina mengangis sambil menghentak hentakkan kakinya mirip anak yang sedang tantrum. "Aku gak mau bikin Ibuk kecewa karna sudah terlalu berharap. Tapi aku harus bagaimana..??Audisiku gagal total."

Seina punya ide.Meskipun dirinya tak bisa ikut audisi dan terpaksa menutup dalam-dalam impiannya mengikuti ajang pencarian bakat ini setidaknya Seina ingin membuat sebuah vidio seakan akan dirinya sedang audisi untuk bukti kepada ibunya bahwa dirinya memenuhi janjinya menampilkan yang terbaik hari ini.

Seina terpaksa menunggu sampai malam sampai audisinya selesai. Tentu saja untuk menyelinap masuk ke ruangan yang di gunakan untuk audisi dehingga dirinya bisa mendapatkan back ground tulisan Idol saat bernyanyi. Persis seperti saat audisi hanya saja kini tak ada yang mengomentari karna juri sudah beranjak pulang.

Setelah berhasil menyelinap karna sebagian kru sedang bersiap siap dan juga makan malam.Seina segera menyalakan handphonenya dan merekam dirinya sendiri yang sedang bernyanyi..

.

.

Bila tak ada lagi cintamu yang indah untukku

Harusnya kau tahu betapa hidupku sepi tak sempurna

Bila tak ada lagi sayangmu yang tulus untukku

Harusnya kau tahu betapa hidupku sakit dan ku terluka

Hingga aku terjatuh tersiksa batinku 

Sudah tak sempurna

Rusaklah harapanku terlalu kau pergi 

Kini terbang jauh hilang

Asmara ini telah menyakitkanku

Cinta menusuk jantungku dan merusak hidupku ooh

Asmara kurang apa ku padamu

Sampai kau tak kenal aku hingga ku terluka.

.

.

.

Seina menyanyi dengan penuh penghayatan impiannya untuk menjadi penyanyi terkenal dan mencari Ayahnya kini harus pupus sampai disini. Suaranya yang penuh penghayatan hingga matanya menitikkan air mata.

Bersambung..

avataravatar
Next chapter