webnovel

Pertemuan Pertama

Matahari siang ini cukup terik,di kota Jakarta,tapi itu tidak menjadi alasan Alena untuk tidak bekerja hari ini.

Disini,Alena merantau jauh dari kampung halaman nya.

Gadis cantik keturunan Medan-Kanada ini bekerja sebagai florist di sebuah toko bunga didaerah Jakarta.

Sebenarnya dia orang yang sangat berkecukupan dan

terpandang.Tapi,Alena cukup tahu diri karena semua harta yang dia miliki adalah harta kadua orang

tuanya.

Dimulai sebagai seorang pegawai,dengan kegigihan nya dan semangat nya kemudian ia berhasil mencapai kesuksesan nya.

Sekarang Alena mempunyai toko bunga besar dan tentu nya cabang toko di seluruh Indonesia.

Ting!

Suara bel yang dipasang di pintu toko berbunyi,bertanda akan ada seorang pelanggan atau kurir pengirim bunga.

"Selamat pagi dan selamat datang di toko kami!ada yang bisa dibantu tuan ?"Sapanya ramah mungkin pada pelanggan pertama nya dipagi hari ini.

Sengaja Alena yang melayani nya karena saat ini para pegawai nya sedang menyiapkan semua perlengkapan toko.

"Selamat pagi,tolong buatkan saya satu bucket bunya mawar merah yang besar"Ujar pria itu

"Baik tuan,tunggu beberapa menit saya akan menyiapkan nya".Alena

"Um jangan lupa buatkan bucket bunga itu dengan spesial".Imbuhnya

"Tentu saja tuan".Dengan senang hati Alena menyiapkannya sesuai pelanggan yang diucapkan tadi,tanpa diminta oleh pelanggan pun disini menyiapkannya dengan sangat spesial agar pelanggan tidak kecewa.

Saat Alena sibuk dengan bunganya,memilih bunga yang masih segar dan harum.Pelanggan pria itu hanya memandang Alena dengan penuh kegaguman.Bagaimana tidak kagum,wanita dihadapan nya itu sangat cantik bagai Dewi Yunani.

Pipi chaby dengan dimple yang tercetak jelas jika tersenyum.

Bibir tipis nya yang merah cherry,lucu.

Dan yang paling menarik perhatian Arsen adalah matanya yang bulat dengan bulu mata yang panjang dan juga lentik,matanya seperti karakter anime.

Wanita dihadapan nya ini sangatlah sempurna.

"Mas?maaf ini sudah selesai".Alena bingung kenapa pria ini menatap kosong kearahnya dengan senyuman?.

Alena melambaikan tangannya di depan sang pria,sampai pria itu terkejut wajah Alena tepat di depan wajah nya.

Dia akui,pria ini sangat tampan.

"ehberapa?"Langsung saja mengalihkan pandangan ke arah lain. Cukup itu membuat malu.

"250ribu"Senyuman dari wajah Alena tak pernah luntur.

Arsen mengangguk dan mengambil uang nya langsung saja diberikan nya pada Alena.

Alena menerima nya dengan sopan.

"Terimakasih telah berkunjung ditoko kami,jangan lupa untuk mampir ketoko kami jika membutuhkan bucket bunga ataupun karangan bunga".Alena tersenyum menampilkan dua cacat pada pipinya.

Pria tersebut langsung keluar dari toko nya.

"Dia tampan"Gumaman Alena yang terdengar ditelinga sang adik.

"Siapa yang tampan?"Adik nya datang dengan tiba-tiba disamping Alena dengan mengikuti arah pandang kakak perempuan nya.

"Tidak ada,oh ya hari ini ada kurir yang akan mengirimkan berbagai bunga tolong kamu yang ambil alih,kakak ingin keluar sebentar".Langsung saja Alena mengalihkan pembicaraan nya dan pergi begitu saja,membuat sang adik laki-laki hanya mengangkat bahunya acuh.

Hari mulai petang,Alena masih betah berada ditoko nya.Seharusnya disore hari Alena akan pulang ke rumah nya disalah satu kompleks mewah nya.Toko Alena memang buka sampai tengah malam,memang tak banyak yang membeli bunga di malam hari.

Memang sudah waktunya Alena pulang,namun dia akan sedikit pulang terlambat karena dia akan berjalan-jalan disekitar taman Jakarta.

Karena memang Kompleks nya tidak jauh dari toko nya,Alena tidak pernah memakai kendaraan nya jika pergi ke toko ia lebih senang berjalan kaki.

Kaki jenjang nya mengarah pada tempat duduk,matanya bergerak melihat banyak pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran.

Ah ia lupa,hari ini adalah malam minggu tentu saja banyak pasangan yang berjalan-jalan atau hanya untuk nongkrong.

Ada seekor anak anjing jenis cihua-hua mengendus-ngendus kaki Alena.

Karena gemas,Alen mengangkat anjing itu kepangkuan nya dan dielus nya lembut.

"Kau disini rupanya".Seperti tak asing dengan suaranya,Alena menoleh ke arah pria yang sedang menatap anjing nya.Keringat membanjiri wajah pria itu.

Seperti nya dia telah berolah raga di waktu yang mulai malam.

"Kau pemilik anjing ini?".Tanyanya

Pria itu menggukan kepalanya dan duduk di samping Alena.Pria itu membuka tutup botol air mineral nya dan dengan sekali tegak,air nya hanya bersisa satengah botol.

Mata Alena seolah terkunci dengan wajah rupawan pria disamping nya.

"Hey kenapa melamun?".Alena tersentak kaget,bisa-bisa dia memandangi seorang pria tampan ini

"Maaf".Memalingkan wajah nya yang bersemu merah karena malu.

"Bastian Arsen Malik biasa dipanggil Arsen".Dia mengulurkan tangannya guna berjabat dengan Alena,si perempuan dengan senyuman yang manis.Tanpa basa-basi Arsen menyebut kan namanya dengan maksud ingin berkenalan.

"Christy Alena Siregar,Alena".Dia membalas uluran tangan Arsen.Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi hanya terdengar suara bising jalanan yang masih ramai dengan kendaraan.

Dan suara orang-orang yang masih berada ditaman ini.

Arsen melirik jam pada lengan nya.

"Ini sudah hampir tengah malam,tidak ingin pulang?".Tanyanya

"Tentu saja akan pulang".Alena beranjak berdiri dari duduk nya disusul dengan berdiri nya Arsen.

Tak lupa anjing kecil nya itu kembali dipakaikan pengikat khusus hewan.

"Mari aku antar,tidak baik perempuan berjalan sendirian,dan rumah mu dimana?".Arsen

"Jika tidak keberatan boleh saja kau mengantar pulang,dan aku tinggal di Kompleks Mawar"Ujar nya.

"Kebetulan aku juga tinggal disana,ayok kita pulang bersama".Keduanya berjalan beriringan,mereka mengobrol sesekali bergurau.Rasanya seperti dengan teman,padahal mereka berdua baru saja berkenalan beberapa menit yang lalu.

Sudah beberapa hari ini Arsen sering mengunjungi toko bunga Alena,untuk sekedar membeli bunga atau mengajak nya pergi keluar.

Semakin hari semakin dekat Arsen dengan Alena.Keduanya sudah berteman akbrab satu sama lain.Tak disangka pertemuan mereka akan membuat mereka seperti ini.

Dan tentunya sikap Arsen seiring berjalannya waktu,Arsen semakin sangat menempel pada Alena.

Arsen semakin hari semakin manis bersikap pada Alena.

Seperti saat ini,Arsen membawa Alena berjalan-jalan ke pantai Anyer.

Menghabiskan beberapa jam untuk sampai disini.

Alena memejamkan matanya menikmati semilir angin sejuk.Rambut panjang yang tergerai tertiup angin membuat nya sangat cantik.

"Cantik".Satu kata yang keluar dari mulut Arsen,menikmati udara sejuk khas pantai.Namun sayang nya mereka tidak bisa menikmati sunset karena cuaca saat ini sedang mendung.

Alena menolehkan wajah nya dan tersenyum khas yang ia tunjukan pada Arsen.

Butiran hujan mengenai wajah mereka berdua,awalnya hanya butiran hanya namun beberapa saat kemudian butiran itu menjadi rintik hujan yang deras.Orang-orang berlarian menuju resortnya,termasuk mereka berdua.Tenang mereka berdua berbeda kamar

Niatnya ingin menikmati sunset dipantai dengan desiran ombak dan juga semilir angin,semua itu hanyalah angan-angan saja.Karena pada saat ini juga Anyer sedang diguyur hujan deras.

//Bersambung

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

calelundacreators' thoughts
Next chapter