5 Rival Cinta

Suasana kuliah pada Universitas Bolde Chef ini sangat berbeda jauh.

Cahya yang masuki ruangan yang luas seperti lapangan bola.

Membuat Cahya terkejut.

Ada banyak deretan meja dapur yang dilengkapi kompor listrik, keran air, kompor gas, alat pemadam kebakaran, dan banyak lagi alat-alat masak.

Setiap meja dapur dapat ditempati beberapa orang.

Cahya tak tahu harus gimana memilih meja dapur.

Hal yang terpikir oleh Cahya.

Berada dekat dengan Hady.

" Itu Hady !?"

Tengok Cahya melihat Hady sedang memilih meja dapur juga.

Diam-diam mengikutinya.

Diam-diam sekali-kali memandangi wajah Hady.

Akan tetapi.

Ada sesuatu yang meraih tangan Cahya hingga terhenti langkah kakinya.

" Ehg !?"

" Kamu belum dapat tempat ya ?!"

" Disini saja !

" Sama aku !", suara gadis sebaya

" Ehhmmm !!", ragu Cahya

" Aku Melita !"

Sapa Gadis yang asing berwajah bule.

" Kamu siapa namanya ?!", tanya Melita

" Cahya !!"

" Daahhh !?", balik badan

" Ehhh !!", kaget Melita

Lagi-lagi Cahya terhenti.

Cahya kesal dalam hati.

Berbalik badan.

Tersenyum indah di depan Melita.

" Ada apa, Melita ?!"

Spontan Melita menyukai Cahya.

Cahya selalu tampak cantik jika tersenyum.

" Kamu disini saja !!", paksa Melita.

Sembari menahan Cahya untuk dekat pada Melita.

Cahya pun pasrah.

Hady semakin jauh.

Memilih sebuah meja dapur paling depan.

Jarak cinta 3 meter menjadi 15 meter.

" Ini Genia !", tunjuk Melita pada teman baru.

" Ini Felix !"

" Dia sepupuku !", tunjuk Melita pada cowok pas-pas tampan.

" Hai !" , sapa Genia dan Felix

" Ini Cahya yang baru kupinang !", sahut Melita.

'Eh ! Apa maksudmu dipinang?!' , pikir Cahya

Suasana dalam ruangan belajar chef sangat berisik banget.

Ada yang belum memilih meja dapur.

Ada yang masih berjalan-jalan di sekitar deretan meja dapur.

Ada yang memeriksa alat-alat dapur yang belum pernah dilihat.

Di depan ada pintu yang terbuka.

" Halo semua !!"

" Kalian sudah memilih meja-meja dapur ?!", tanya Pak Chen ( Chef asal Chinese ).

" Setiap meja dapur ditempati 4 orang ya !!", jelasnya.

Beberapa menit kemudian.

Setiap meja dapur telah terisi oleh orang-orang.

Seluruh murid baru hanya berdiri.

Berpakaian bebas dan elegan.

" Baik !!"

" Hari ini perkenalan awal sopan santun sebagai Chef yang baik !!", ucap Pak Chen

Tiba-tiba Nona Wendy menghampiri Pak Chen.

Berbisik-bisik.

" Maaf semuanya !!"

" Ternyata ada murid baru telat datang !?", senyum Pak Chen

Nona Wendy meminta orang yang ada dibalik pintu untuk masuk.

" Masuklah !!!", suruhnya.

Semua terkejut.

Gadis berkacamata hitam.

Gadis bermasker hijau.

Gadis berambut merah merona.

Berjalan mendekati Pak Chen.

" Baiklah !!"

" Ini murid baru yang datang hari ini !?"

" Kamu buka kacamata mu !"

" Dan juga maskernya !", suruh Pak Chen.

Dia pun menuruti.

Gadis yang cantik dengan wajah merah merona pink.

" Hai, semua !?"

" Aku Serina !!"

" Aku baru sembuh dari sakit demam kemarin !!", jelas Serina

" Salam kenal semuanya !!", sapa Serina

Cahya melototinya karena terkejut.

Hady pun juga melototi Serina.

Karena mereka terkejut bertemunya.

Dalam ingatan Cahya dan Hady.

Serina adalah teman SMA sebareng Hady.

Hady pernah ditembak cinta oleh Serina pada hari kelulusan.

Hady menolak cinta Serina.

Dan.

Cahya yang menguntit pertemuan pernyataan perasaan cinta di balik semak-semak pohon.

Berkat orang dalam.

Cahya mendapat info jika Hady akan ditembak cinta.

Senang campur cemburu itu dirasakan oleh Cahya.

Serina yang berani mengungkap perasaan cinta.

Senang karena Hady menolak cinta Serina.

Hening di dalam ruangan belajar chef.

Seluruh murid terdiam karena pertama kali melihat gadis berambut merah merona.

Tiba-tiba Serina berteriak.

" Hady !!!"

Spontan Hady kaget sembari berkata, " Yaaaa !!"

" Aku tak menyerah !!!"

" Aku akan mendapatkan Cinta Kamu !!"

" Akuuuu !!"

" Aku akan menjadi pacarmu di Universitas Bolde Chef !!!", semangat membara cinta Serina.

Cahya patah hati.

Kalah semangat cinta dengan Serina.

Kompetisi cinta sudah dimulai.

Cahya atau Serina yang akan.

Memenangkan Cinta Hady.

Dari Rival Cinta.

avataravatar
Next chapter