Bukan perkara mudah untuk menjaga kitab gurunya yang bahkan dicari kerajaan sekalipun. Kitab itu tiada memiliki nama, tetapi disebut-sebut sebagai Kitab Kiai Gadung. Untuk alasan tertentu, Pram harus turun dari Bukit Kalajengking dan memulai perjalanannya menyelamatkan kitab itu.