6 chapter 5

"tetapi, hebat juga ya kau bocah, baru berumur 7 tahun tapi kau sudah ikut dalam ekspedisi ini"

hah~~

sudah berapa kali dia berbicara seperti itu, dia adalah tsubaki dari Hephaestus familia, dia disini karena di tugas kan untuk merawat senjata senjata yang kita bawa, seperti pedang ku, tombak nya finn atau senjata nya gareth.

"urusai kuso baba, sudah berapa kali kau ngomong seperti itu, aku bosan mendengar nya"

"huh! apa kau bilang gaki"

"wahh.... itei itei, gomennasai"

"tsubaki tolong jangan bercanda dan kau juga arthur"

cih,,, akhirnya dia melepaskan cekraman nya di kepalaku dasar gorila.

sekarang kami ini berada di lantai lima belas dan mau menuju ke lantai delapan belas. disana kita akan beristirahat untuk sementara dan melanjutkan ekspedisi nya hingga ke lantai 25.

daritadi aku hanya melihat finn yang membunuh monster nya, aku juga ingin membunuh monster nya.

tapi finn memberi tahu kepada ku jika kekuatan ku dibutuhkan untuk melawan Goliath di lantai 17.

setelah memakan waktu yang lama akhirnya kita sampai di lantai 17, disana aku melihat banyak nya kristal yang indah sekali. tak lama kemudian akhirnya Goliath muncul.

GROOAR

"semua nya siap bertempur, aku dan arthur akan maju, riveria rapalkan mantra, tsubaki tolong lindungi riveria." ujar finn sambil mengeluarkan tombak nya.

"""ya"""

"arthur"

aku menengok untuk melihat riveria yang memanggilku

"ada apa riveria"

"jangan membuat kesalahan"

aku mengangguk untuk menjawabnya.

"arthur, kita akan mengulur waktu sampai rapalan riveria selesai"

"jadi, arthur jangan menahan diri ya"

huh! kau kira aku ini siapa hah!

"ikuso arthur"

NORMAL POV

tanpa waktu lama arthur langsung menuju ke goliath tersebut, finn berusaha mengejar nya walau pun tak mungkin mengikuti arthur yang mempunyai kecepatan cahaya.

GROAAH

arthur muncul di depan mata nya dan menebas mata nya menggunakan pedang nya yang sudah di lapisi sihir cahaya. goliath meraung kesakitan sambil memegang mata nya, tak tinggal diam goliath itu mencoba untuk menangkap arthur.

arthur terus menghindar sambil menebas goliath.

"sugoi, bagaimana dia bisa berpindah cepat seperti itu" tsubaki terkejut dengan kekuatan yang dimiliki anak 7 tahun tersebut.

di samping itu finn sudah dekat dengan kaki kanan goliath dan langsung menebas nya. seketika goliath itu kehilangan keseimbangan nya.

"riveria masih lama kah" teriak arthur sambil menghindari tangan goliath yang berusaha menangkap nya.

"fokus arthur, Goliath mempunyai regenerasi yang cepat jadi coba untuk membuat luka yang fatal. " finn mencoba untuk menebas kiri nya untuk mencoba menghilangkan keseimbangan agar dia tidak bangun kembali.

"arthur, finn kembali lah, riveria telah selesai perapalan nya."

mendengar teriakan gareth, arthur dan finn kembali ke tempat semula.

[rea lavateinn]

pilar api dari bawah tanah dan membakar goliath itu. setelah beberapa saat, akhir nya sihir nya berhenti dan menghilang.

"apakah goliath memang gampang di bunuh? Finn"

"sejujur nya sih tidak tapi, itu bisa membuat nya tidak bisa bergerak untuk sementara"

"jadi arthur, waktu nya penghabisan, ini bagian mu"

"baiklah"

arthur langsung menuju ke arah goliath tadi jatuh, disana terdapat goliath yang masih tersisah setengah badan nya. tanpa menunggu lama arthur langsung menusuk kristal yang ada di tubuh goliath.

seketika tubuh goliath hancur dan menghilang.

"waahh, aku membunuh goliath, liat riveria aku berhasil membunuh goliath" arthur melompot lompat kesenangan.

"bukan kau yang membunuh nya tapi kita,ingat itu arthur" finn hanya tersenyum dengan tingkah laku kekanak kanakan arthur.

"aku tau"

"hahaha kau sangat hebat arthur" tsubaki langsung memeluk arthur dan membenamkan kelapa nya di dada nya.

"berhenti nenek tua, kau membuat ku sesak nafas" tanpa lama tsubaki langsung menjitak kepala arthur.

"ittei, kenapa selalu kepala ku"

"karena kau memanggil ku nenek tua" arthur hanya diam tanpa memperotes lagi.

"riveria bagaimana, hebatkan aku" arthur langsung menghampiri riveria. "hm, hebat arthur"

"hehehe" arthur hanya tersenyum senang saat riveria memuji nya.

"yosh ayo semua nya kita harus ke lantai 18 untuk istirahat sebelum goliath nya muncul lagi." setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka ke lantai lantai 18.

"woaah sugoi, ternyata ini lantai 18"

sesampai nya di sana arthur langsung berlari larian.

"arthur jangan berlari larian" teriak riveria.

setelah menunggu beberapa menit akhirnya, kelompok 2 datang. sesampainya disana kelompok 2 langsung membangun tenda untuk tempat beristirahat.

"jadi gimana, susah melawan goliath" gareth datang dan langsung bertanya ke finn.

"tidak terlalu susah, karena arthur lah kita bisa mengalahkan nya. " ucap finn sambil melihat arthur yang sedang bercerita dengan ais.

"hoo, baru beberapa hari dia datang tapi sudah ada kemajuan ya"

"ya,dan bagaimana menurut mu riveria" finn mencoba menanyakan pendapat riveria.

"ya, lima hari yang lalu dia hanya bocah kecil yang bisa menggunakan sihir cahaya sedikit, tapi sekarang dia sudah bisa menggunakan sihir cahaya nya untuk berpindah cepat" riveria hanya tersenyum sambil mengingat kembali hari pertama nya bertemu arthur.

kembali ke arthur, sekarang dia bercerita tentang mengalahkan goliath itu dengan ais.

"goliath nya besar sekali, tetapi aku tak takut, aku menusuk mata nya agar dia tak bisa melihat, terus finn menebas kaki goliath dan goliath itu langsung terjatuh, goliath itu berusaha untuk menangkap ku tapi aku berhasil menghindar, saat sihir riveria menembakan sihir yang sangat besar, goliath itu langsung tinggal setengah badan nya"

"dan aku yang menghabisi goliath tersebut,hehehe" ujar arthur sambil tersenyum.

"bagaimana....?"

"huh? "

"bagaimana kau menjadi begitu bertambah kuat dengan cepat? " tanya ais, dia bingung dengan arthur, padahal mereka seumuran tapi ada jarak yang sangat besar di antara mereka.

"hmmm... mungkin dulu aku tak tahu kenapa aku bisa bertambah kuat dengan cepat, tapi sekarang aku tahu kenapa aku bertambah kuat dengan cepat"

"aku bertambah kuat karena aku ingin menjadi yang terkuat dan melindungi keluargaku hingga tak ada yang berani mengganggu keluargaku"

"jadi, bagaimana cara nya agar aku menjadi kuat"

"hmmm, berlatih, berlatih hingga kau melampaui batas mu"

ais yang mendengar itu terkejut, tak lama kemudian ais tersenyum, arthur yang melihat itu terpana dan merasakan panas di wajah nya.

"jaa, mulai sekarang kau adalah rival ku" arthur yang mendengar itu terkejut dan tersenyum.

"ya, mulai sekarang kita adalah rival"

ARTHUR POV

apa ini kenapa aku terpana dengan ais, sial kenapa dia manis sekali, ais yang cuek dan pendiam itu kenapa bisa tersenyum manis seperti itu.

"jaa, mulai sekarang kau adalah rival ku"

aku terkejut mendengarnya, tak lama kemudian aku tersenyum dan menjawab.

"ya, mulai sekarang kita adalah rival."

avataravatar