4 Sahara

Sofil menghela napas, berdiri "Bismillah aku pasrahkan semuanya kepada Engkau," ia berjalan dengan merunduk lalu masuk kedalam Bis, tanpa melihat kemana nanti tujuan bis itu akan membawanya. Dia duduk lalu membuka buku dari Nasya Sabila.

[Taubat adalah tangga pertama rencana menuju jalan kebenaran, bisa juga alternatif langkah pertama dalam perjalanan menuju Allah SWT (al-tawbah ashl kulli maqam). Tanpa taubat, manusia tidak bisa mendapatkan akses menuju ke jalan atau orbit Tuhan.

Menurut Ghazali, taubat melibatkan tiga aspek sekaligus, yaitu aspek pengetahuan manusia (kognisi), aspek sikap mental (afeksi), dan aspek perbuatan (behavioral).

Aspek pengetahuan dalam arti kesadaran manusia tentang bahaya dan akibat-akibat buruk dari perbuatan dosa, akan memengaruhi sikap, dan selanjutnya memengaruhi prilaku dan perbuatannya.

Bagi Ghazali, taubat yang baik adalah taubat yang memenuhi tiga kriteria. Pertama, meninggalkan dosa-dosa (al-iqla' an al-dzunub). Kedua, berjanji tidak mengulangi (al-azm an la ya'uda).

Ketiga, menyesali diri atas dosa-dosa yang diperbuat dan atas hilangnya kesempatan dan peluang baik secara sia-sia (al-nadam`ala ma fata).

Kriteria yang ketiga di atas, yaitu penyesalan, dipandang Ghazali sebagai kunci sukses taubat. Hal ini, karena tanpa penyesalan yang mendalam, sukar dibayangkan seseorang akan benar-benar bertaubat.

Itu sebabnya, Nabi SAW memandang bahwa penyesalan itu identik dengan taubat itu sendiri, sebagaimana sabda beliau, "al-Nadamu taubatun, penyesalan adalah taubat itu sendiri."

Orang yang benar-benar menyesal, menurut Ghazali, ditandai tiga hal. Pertama, hatinya lentur dan sensitif serta tidak membeku dan membatu seperti batu cadas (riqqat al-qalb). Kedua, air matanya mudah meleleh tanpa sadar (ghazarat al-dumu').

Ketiga, ia kapok dan benci pada dosa-dosa yang dahulu pernah dinikmatinya. Orang yang bertaubat dengan tingkat penyesalan seperti di atas layak mendapat pengampunan dari Allah SWT.

Inilah sesungguhnya makna firman Allah: ''Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedangkan mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.'' (QS Ali Imran [3]: 135-136).

Aku menukil dari kitab Ihya'Ulumuddin, karangan Imam Al Gozali. Sebagai tambah Allah memudahkan kita, perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, begitu pula keburukan.

Sebagai siraman qolbu baiknya, proses taubat sering membaca ayat Alquran, sebisanya, agar hati mendapat cahaya dan dzikir istigfar. Dan lebih baik pula membaca surat Al Kahfi, surat Alquran yang menceritakan para Alim yang terlelap dalam gua.

Rasulullah SAW bersabda." Barang siapa membaca surat Al Kahfi pada hari jum'at, maka dia akan di sinari oleh cahaya di antara dua jum'at (HR. Hakim) Maksud hadist ini adalah di beri ketenangan hati, pandangan hatinya. Namun jangan juga menyalah kan nafsu, karna nafsu yang menciptakan Allah. Asal jauhkan diri dari bisikan setan, karna setan itu merayunya super duper halus dan lembut, hingga terkadang manusia tidak sadar sudah melakukan dosa. Semoga Allah melindungi iman, islam kita Aamiin.

Mas Bro Mbak coy, sejatinya kita semua tau Allah melarang dan mengharamkan karna itu akan merusak raga, merusak akan kesehatqn jasmani. Makanya Gaes, aku menyikapi masa kini dengan santai namun dengan aturan dan ajaran yang sudah aku pelajari. Semua agama itu indah, termasuk islam juga, saling menghargai menghormati itu juga di ajarkan dalam islam. Untuk pemula para pencari jalan kebenaran harusnya alangkah baiknya, jangan di takut-takuti namun di beri wajangan kemudahan. Nabi kita Nabi Muhammad SAW selalu memberi tauladan. Kalian ingatkan saat Nabi di dholimi? Nabi tetap sabar dan terus mendoakan mereka.

Dari ditu aku Nasya berpikir, apa salahnya saling belajar, aku belajar banyak hal dari kalian dari pengalam kelian, semua ada hikmahnya. Pertemuan ada pula perpisahan, Allah SWT mempertemukan pasti ada maksud tertentu.]

"SubhanaAllah ... Gadis ini memang keren, jadi tambah cinta, namun belum

ada tekat jika aku masih dalam keadaan begini. Malu ... Tapi rindu, apa yang dirindukan aku hanya mendengar suara indahnya," Sofil memejamkan mata, menyandarkan punggung, berusaha terlelap dalam perjalanannya.

***

Mimpi disebuah acara besar, acara banyak orang bergerumun. Sofil berada disatu sisi jalan dia akan menyebrang. Ada cahaya yang mengsilaukan penglihatan. Saat melangkah ada mobil box melaju dengan sangat kencang. Karna silau Sofil tertabrak.

"Ya Allah ... Heh, heh ... Heh ... Astagfirullah ...." seakan nyata mimpinya tadi.

Seorang gadis berhijab sar'i dan bercadar masuk bis dan duduk dikursi depan Sofil.

"Enggeh Abi, iya ... Ini sudah akan Go pondok kok, MasyaAllah ... Abi terlalu khuawatir, Abi ... Aku di jaga Sang Maha Pencipta, Abi tinggal meyakini. Hih ... Apalagi Gus ini, main nyahut saja. Tidak sopan menyerobot perbincangan aku dan Abi. E ... Tapi ... Dimana? Okedeh nanti aku carikan,"

"Mbak jangan berisik," ucap Sofil lalu menutup wajah dengan sorbannya.

"Sorry Mas," ucap gadis tanpa menoleh, "Sudah ah Gus, Assalamualaikum." ucap gadis itu menutup telpon.

Sofil menyandarkan kepalanya. 'Uang dari Kang Safa dua juta, jika Allah membantuku menemukan penjara suci yang gratis enak. Sofil ... Memalukan banget, status putra Kiai namun sukanya yang gratis, sadar Sofil ... Kamu sudah berumur, yang di gratisi kan santri-santri yatim atau kurang mampu. Sedang kamu apa juga yang bisa diamalkan, doa sehari-hari hanya hafal doa whudu, makan, ke kamar mandipun tidak pernah baca. Aduh ... jadi malu sama status, putra Kiai payah. Umi ... Aku keroncongan, aku lapar banget ... Baru ini aku menyadari jika aku selalu butuh Umi ....' batin Sofil sengsara.

Kresek

Melemparkan kantong ke Sofil.

"Suara perut yang ramai sedang sengsara, krucuk-krucuk karna kelaparan. Makan tuh rotinya, ada minumannya pula," ucap gadis itu lalu fokus dengan buku tebalnya.

Sofil membuka sajadahnya lalu menaikan kepala dan penasaran dengan gadis didepannya. Sofil membuka kantong itu, 'Ternyata baik,'

"Terima kasih Mbak," ia mulai makan dengan bismillah, air matanya berderai dengan mudah, teringat semua kesalahannya tadi malam, Sofil menyentuh bibirnya masih ada bekas kecupan yang tadi malam dibagikan.

"Dasar wanita ganas, najis," gumam Sofil, "Eh ... Aku tidak mengataimu Mbak maaf," sadar Sofil takut gadis bercadar tersinggung. Gadis itu tidak bersuara, Sofil berdiri memastikan, "O ... Sedang membaca," ujar Sofil pelan lalu kembali duduk.

'Ya Allah kini aku merasa malu karna dikasiani orang, ya Allah aku pasrahkan kepadaMu ... Huh ....Ya Allah ini semua sangat indah." Sofil melihat pemandangan dari luar kaca dan sangat menikmatinya.

Bersambung.

avataravatar
Next chapter