4 part 4

"gini doang nih acara, gak seru, orang mah manggil dancer sexy kek apa kek biduan deh kalo perlu, nyawer nyawer dah.. dari pada datar beud" celoteh Juna

"yeeehhhh gila aja lu, liat tempat napa, sekolah ini junaaaa lagian panitianya juga adik kelas kita yang masih aktif jadi siswa, mana kepikiran mereka gitu-gituan.. masih polos gak kaya lu, mesum.!!" ledekan Anna membuat kita tertawa

"yaudah balik yuk, banyak nyamuk" ajak Anna yang melirik Juna dan mengedip kedipan matanya

" hadeuhhhh yowess hayokk hayokk.., eh Din ayah lu dah dateng?" pertanyaan Juna sontak membuatku kaget

" ah.. hmmm... ayah.. aku lupa hubungin, nanti aku coba hubungin dulu" ucapku panik

"duhh aduhh duhhh.... aduhhh perutku mulas" teriak Anna

"yaudah sono ketoilet lah jorok lu ih" ledek Juna

" gak gak gak, gak bisa kalau bukan dirumah... aduhhhh ayokkk balik gak tahan awwww" rengek Anna yang terus-terusan membuat Juna Risih dan mengiyakan Anna yang ingin pulang tanpa menunggu Dinda dijemput dahulu karena sudah tidak tahan mau mpup.

"kamu gak apa-apa kita tinggal?" tanya Juna padaku

"gak apa-apa lah kaya apa aja, dah gih sono" perintahku pada Juna

grup wa

✓(Anna)

kita balik ya Dinn, take care :*

aku tersenyum dan bertekad tidak membalasnya.

aku menyapu pandanganku ke penjuru sekolah tapi tidak nampak wajah Vicki, aku pun lupa warna baju apa yang dikenakan Vicki karena saat itu pencahayaan kurang terang.

2 menit berlalu, aku tersadar kalau Al ada di acara reuni ini, aku memilih pergi untuk menghindari jika ada pertemuan antara aku dan Al,

aku berlari kecil menghampiri pintu gerbang, aku melihat arah kanan dan kiriku, Vicki pun tidak nampak, aku ragu untuk menelpon ayah karena sudah larut malam, jadi aku memutuskan untuk pesan ojol saja..

"dengan mba Dinda?" pertanyaan seseorang membuatku kaget

"iyah" aku tersenyum saat mengetahui arah suara itu berasal dari supir ojol

"masuk mba, oke sesuai aplikasi ya mba" tegas supir ojol berbicara, seketika gas mobil baru akan di injak seseorang mengetuk jendela mobil dan membuat ku dan supir ojol kaget.

"turun..!" perintahnya tegas

"mba kenal orang itu?" pertanyaannya membuatku mengalihkan pandanganku dari tatapanku terhadap Vicki yang berada di jendela mobil

"iyah pak, sebentar yah" aku membuka pintu mobil dan turun

"aku kan udah bilang tadi, jangan berani pulang tanpa aku" tegasnya padaku, Vicki berlalu pergi mendekati pintu supir ojol, sepertinya ada transaksi disana, Vicki mengeluarkan uang yang kemudian diberikan kepada supir ojol, lalu supir ojolpun berlalu meninggalkanku, dan aku hanya diam mematung.

"ayok pulang" Vicki menarik tanganku keras, langkahnya yang tegap dan seperti berlari kecil membuatku kesulitan untuk mengimbanginya.

Vicki membawaku masuk kedalam mobilnya, dan ketika kami sudah masuk tiba-tiba Vicki menyalakan lampu mobil dalam yang membuat mobil menjadi terang dan akupun dapat melihat wajahnya dengan jelas..

wajah itu berubah, dulu culun sekarang tampan, dulu krempeng sekarang malah berotot .. Vicki kini perfect seperti model ..

dia memiringkan badannya menghadapkannya padaku.

"sekarang ceritalah" pintanya padaku

aku menghela nafas panjang "Vicki.... bisa kah kita pulang saja, aku capek" pintaku lirih tanpa memandangnya.

Vicki tidak mejawab tapi dia langsung menyalakan mobilnya dan langsung manghantarku pulang..

sesampainya dirumahku, akupun langsung membuka selftybelt ku tapi ditahan oleh Vicki.

"ketik nomor ponselmu" pintanya sambil menyodorkan ponselnya padaku

aku menuliskan nomorku pada kontaknya, kemudian aku turun, dan Vicki pun berlalu pergi tanpa berkata-kata..

"dia dari dulu tetep aja sok cool" celotehku

grup wa

✓(*Anna)

Pagii pagiii pagiii pagiii all.....

bangun bangun, selamat berhari minggu gaes.... kalian lagi pada apa

tadi malem sumpah seru banget

ahhhhhhh tapi rasanya masih kangen😭

✓(*Juna)

morning cantik,

seru sihhh tapi ilang seketika ada yang ribut mau mpup hahaha

✓(Anna)

ijhhh Junaaaaa nyebelin 😭😭😭😭

✓(Ririn)

pagi na, lagi sama anak nih main

✓(Anna)

ahhhh so sweaatttt.. aku main boleh?

✓(Ririn)

aku mau keeumah neneknya anak-anak say, kalo gak bikin kamu bete ya sini aja 😅

✓(Anna)

gak akhh males beud, mertua kan serem

✓(Juna)

sok tauuu, kaya punya aja

✓(Anna)

berhentilah bersikap menyebalkan juna !!🤔

eh lo sibuk apa hari ini, nongkrong yuk, colek Raka Dinda Al

✓( juna)

gw mau balik ke wonosobo sejam lg otw

✓(Raka)

anee bawa Nana USG coy. sorry ye, malemnya gw harus balik jakarta soalnya

✓(Anna)

oh iya.. juna hati-hati yak salam buat keluarga,

raka kalo udah usg fotonya kirim grup yak, mau liat calon ponakan

✓(Raka)

okey

✓(juna)

iyeee... berkabar kalo ada apa-apa yah, ada wa grup nih jangan pada ngilang lagi, gw siap-siap otw

✓(Anna)

iyah, hati-hati jun,

tapi akunya bete, nasib singgel begini amat..

eh Dinda lu dimana hayu nongkrong, lu libur kan?

Al jangan baca aja BALES !!

✓(Winna)

aku di kota na, aku di mall ***** kamu kesini aja

✓(Anna*)

yes, akhirnya.. otw**

aku menunggu Anna hampir 2jam di mall, kini aku berada di toko buku dan memilah milih novel kisah cinta favoritku.

grup wa

✓(*Anna)

Dinda dimana aku dah sampai?

✓(Dinda)

di toko buku, ketemu z di kafe **** aku kesitu

✓(Anna)

ok*

aku dan Anna pun akhirnya bertemu, bencengkrama kembali tentang kisah-kisah masa lalu yang indah, dia juga curhat tentang kisah percintaannya selama ini. dan akhirnya aku mengetahui alasan kenapa Anna belum menikah, karena Anna dan kekasihnya berbeda keyakinan.

"Din..aku mau tanya tapi kamu jangan marah ya, kamu kenapa cerai?" tanya Anna yang penasaran padaku menatapku tajam menunggu jawabanku

aku menghela nafas panjang, menyenderkan bahuku di tempat duduk "aku malas ceritanya na.. nanti aja yah, yang pasti kita cerai karena bukan jodoh dah itu aja yah please jangan tanya lagi" pintaku berharap Anna mengerti posisiku yang masih menjalani terapy penyembuhan depresiku.

"ohh yaudah gak apa-apa, tapi kalau kamu butuh aku kamu bilang aja sama aku yah setidaknya untuk 2 minggu ini aku masih dikota ini, aku cuti kerja" Anna tersenyum lebar sambil menggenggam tanganku erat

"makasih ya na, your good friend" akupun membalas senyumannya

sesaat kami sedang berbincang ria, ponselku berdering menunjukan bahwa Syaif menelfonku. tapi seperti biasa aku tidak menghiraukannya.

✓(Syaif)

mah Dewi mules, apa yang harus aku lakukan aku sedang diluar kota, keluargaku juga tidak ada yang bisa dihubungi, air ketubanya sudah pecah, aku dijalan pulang.. mah...

aku kaget membaca pesan wa yang diberikan Syaif padaku, bergegas akupun pergi meninggalkan kafe, dan Anna yang melihatku panik mengikuti langkahku menuju mobil di parkiran..

"Dinda ada apa, kita mau kemana?" tanya Anna panik kepadaku

"istri syaif mau lahiran!" tegasku padanya sambil menghidupkan mobilku

"istri Syaif????" Anna bertanya kebingungan dengan tidak adanya jawabanku.

aku panik dan melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, Anna yang duduk disampingku pun ikut panik

sesampainya dirumah Syaif aku mengambil peralatan medisku di bagasi mobil, aku langsung menyerobot masuk kedalam rumah Syaif dan menemukan Dewi sedang tergeletak dilantai meraung kesakitan, bajunya basah karena terkena air ketubannya.

aku dan Anna memapah Dewi masuk kedalam kamar, aku baringkan tubuhnya di ranjang..

aku bergegas mempersiapkan alat medisku, aku langsung memeriksa keadaanya ibu dan bayinya..

"Dewi, kamu akan lahiran wi pembukaannya sudah masuk 8 persiapkan tenagamu wi aku akan membantumu melahirkannya" tegasku padanya "Anna tolong ambilkan minum untuk Dewi" perintahku pada Anna.

Aku bergegas membuka lemari sibuk mencari kain untuk perlengkapan lahiran, aku terus mempersiapkan alat medisku sambil sesekali memeriksa keadaan Dewi yang sedari tadi sudah menjerit kesakitan.

ponsel Dewi berdering, Syaif menelfonnya, Dewi mengangkatnya.

"halo, kamu gimana keadaannya aku sebentar lagi sampai?"

"aku gak apa-apa ada Dinda disini menolongku, cepatlah datang sakit sekali rasanya" ucapannya lirih yang menahan sakitnya sambil menatapku tajam

"syukurlah, iya bentar lagi"

tutt tutt* ....

avataravatar
Next chapter