12 Trending Topic (1)

Hari berganti hari, tidak terasa sudah hampir tiga hari berlalu, semuanya masih terasa tenang dan aman. Tidak ada berita apapun mengenai video itu, tapi tetap saja Jovan dan Cinta masih merasa was-was. Setiap hari baik Cinta maupun Jovan selalu tidak tenang setiap bangun pagi.

Seperti biasa, Jovan masih dengan patuh menuruti perintah Bu Clara untuk tidak mengeluarkan statement apapun dan tetap berada didalam tempat tinggalnya. Bu Clara masih memikirkan masalah video di pesta gay bersama Bram, hal ini berarti video yang ada di siaran live itu tidak tersebar di publik. Jovan merasa lega, masalahnya tidak bertambah banyak.

Pagi ini, Cinta terbangun karena dering ponselnya. Telepon dari Filda, Cinta sengaja memasang dering yang berbeda bila panggilan masuk dari Filda. Seperti biasa, memang telepon yang masuk ke ponsel Cinta seringnya dari Filda. Dulu, Cinta sering mengabaikan panggilan Filda, itu sebabnya dia menyetel dering khusus untuk panggilan Filda, tapi setelah kejadian ulang tahun Revita, Cinta masih merasa bersalah pada Filda. Belum lagi karena masalah gaun itu, Cinta sudah mencoba berbagai cara, tapi gaun Filda malah bertambah rusak. Walaupun Filda sudah berulang kali mengatakan tidak apa-apa, tapi tetap saja, dia tidak mau kalau tidak mengganti gaun itu.

Dering ponsel Cinta kembali berbunyi. Cinta menggapai ponselnya yang letaknya berada di meja samping tempat tidurnya. Semalam Cinta baru pulang dari pekerjaannya sebagai karyawan minimarket sekitar pukul 12, dia masih sangat mengantuk karena baru tertidur 5 jam. Filda menelponnya pagi sekali, pasti ada sesuatu yang mendesak, pikir Cinta. Apa masalah video Jovan, pikir Cinta lagi, dia segera bangun dan menjawab panggilan di ponselnya.

"Halo?" jawab Cinta dengan suara seraknya.

"Cinta! Bangun, ini keren banget!" teriak Filda, suaranya terdengar bersemangat dan riang sekali. Ini pasti bukan masalah video Cinta dan Jovan, kalau memang itu masalahnya, suara Filda tidak akan seperti ini, batin Cinta.

"Apaan Fil?" balas Cinta lagi. Kalau ini memang bukan tentang video dia dan Jovan, tentu saja Cinta tidak terlalu perduli.

"Video lu!" teriak Filda lagi. Kesadaran Cinta segera kembali. Nyawanya yang awalnya masih setengah terlelap bersama kantuk, kini sudah tersadar penuh.

"Vi..deo?" ulang Cinta, susah payah menelan ludah. Perutnya mendadak terasa nyeri, seperti ada ratusan kupu-kupu disana. Detak jantung Cinta juga jadi tidak karuan. Dia takut sekali.

Sudah terbayang dibenak Cinta, bagaimana kuliahnya bila dia akan kehilangan beasiswanya, belum lagi Cinta harus menjelaskan pada Ibunya, Cinta yakin Ibu pasti akan sedih sekali. Cinta juga langsung mengkhawatirkan reaksi teman-teman di kampusnya.

"Iyaaa... Ampun, masa lu lupa sih, video make up tutorial glam look yang dibuat Frida, kan elu modelnya" jelas Filda. Seketika Cinta merasakan kelegaan dalam hatinya. Dia menghembuskan napas lega. Ternyata itu video yang dimaksud Filda, batin Cinta.

"Oh, video itu, kenapa Fil?" tanya Cinta, mulai tidak terlalu gugup.

"Viewer nya naik terus, bahkan dia sudah jadi trending topic pagi ini di sosmed Cin, padahal Filda baru upload kemarin pagi, gilaaaaa... Keren pake banget!" teriak Filda lagi. Suara keras Filda, membuat Cinta menjauhkan ponselnya dari telinga, bisa-bisa gendang telinganya terganggu kalau mendengar teriakan Filda terus. Gadis itu sepertinya gembira sekali.

"Oh ya?" tanya Cinta lagi, dia juga tidak percaya. Tapi bukankah memang Frida sudah terkenal, pikirnya.

"Iya, lu cepet nonton deh" usul Filda.

"Oke" balas Cinta, tapi dia kembali tidur.

Di tempat berbeda, Jovan sedang menyeruput kopi paginya. Setelah berolah raga di rumah, dia tidak punya kegiatan lain. Iseng-iseng Jovan membuka sosial media dari akun palsunya, dia sengaja membuat akun lain, hidup tanpa sosial media ternyata membosankan juga, pikir Jovan. Akhirnya dia membuat akun lain, dari akun ini juga Jovan melaporkan komentar kasar mengenai dirinya, dia sudah tidak peduli lagi pesan Bu Clara yang meminta dirinya untuk tidak membaca komentar-komentar jahat dan menghina tentang orientasi seksualnya, bukankah orang-orang seperti itu memang pantas untuk dilaporkan, pikir Jovan.

Lelaki itu menonton beberapa video secara acak, tidak ada yang menarik pikirnya. Dia masih merasa was-was juga kalau video di kamar mandi akan tersebar di publik, beberapa kali mengecek, Jovan tidak menemukan berita apapun tentang itu, dia masih bisa bernapas lega. Sepertinya ancamannya berhasil, bocah-bocah kurang ajar itu tampaknya tidak berani menyebar video itu. Mata Jovan terhenti pada sebuah postingan seorang selegram di layar ponselnya. Dia tidak tertarik dengan caption tulisan dipostingan itu, tapi satu hal yang membuat Jovan ingin menonton video itu, wajah gadis bergaun biru di layar ponselnya itu, jelas gadis yang ada bersama dirinya saat kejadian di kamar mandi bar Heaven on Earth. Jovan buru-buru menonton video itu.

"Kak Cinta, say Hi" ucap Frida di video itu. Gadis muda bergaun biru itu pun mengucapkan "Hai" sambil melambaikan tangannya, tersenyum ke kamera dengan wajah polos. Jovan menajamkan telinganya, mengulang kembali potongan video itu setelah merasa yakin, dia menonton sampai video itu selesai.

"Cinta, jadi anak kecil ini bohong ya" ucap Jovan sambil mengangkat sudut bibirnya. Dia jadi penasaran mengapa gadis muda itu berbohong kepadanya. Apa ada maksud lain dikepala gadis itu, pikir Jovan lagi.

__________

Hai, up baru

semoga suka

ditunggu ya dukungannya selalu

happy reading

avataravatar
Next chapter