5 Skandal lain (2)

Hari berganti malam, setelah seharian Jovan memikirkan cara untuk keluar rumah tanpa ketahuan, akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari pintu belakang rumahnya yang memang langsung menghadap dengan jalan kecil yang tidak terlalu ramai dibanding jalan di bagian depan rumahnya. Jovan hanya perlu untuk menyelinap melewati pagar yang sedikit renggang yang membatasi perumahan tempat tinggalnya. Beruntung sebulan yang lalu, pagar pembatas itu berkarat dan rapuh karena usia semakin lama semakin merenggang, hanya dengan sedikit hentakan Jovan bisa membuat tubuhnya masuk dan keluar dari kompleks perumahannya.

Sebelumnya, setelah Karen pulang, Jovan menemukan undangan pembukaan bar baru, heaven on earth, undangan itu sudah beberapa bulan lalu, Jovan tidak sempat menghadirinya karena saat itu ada pekerjaan manggung di tempat lain. Sepertinya bar ini terlihat bagus, lokasinya juga tidak terlalu jauh, pikir Jovan. Dia teringat saat menerima undangan itu, Bram tampak antusias sekali untuk datang. Bram membujuk Jovan untuk datang setelah dia selesai bekerja, tapi waktu itu Jovan terlalu lelah dan menolak. Mengingat hal itu saja sudah membuat emosi Jovan meluap lagi. Ternyata dua minggu berada di rumah belum bisa melupakan perlakuan Bram pada dirinya.

"Keluar sebentar hanya untuk mendengarkan musik sebentar rasanya tidak apa-apa" ulang Jovan dalam hati, berharap semua akan baik-baik saja hari ini. Jovan memakai pakaian serba hitam, memakai masker dan topi, Jovan tidak ingin ada yang mengenali dirinya, dia yakin sampai saat ini berita tentang dirinya masih berseliweran di media. Malam ini dia hanya ingin bersantai sejenak sambil mendengarkan musik, dua minggu ini dia hampir seperti narapidana dalam rumahnya sendiri.

Lelaki itu masuk dalam taksi online yang sudah dia pesan sebelumnya. Jovan tidak bisa meminta tolong pada siapapun, staf nya sudah diganti seluruhnya oleh Bu Clara. Jovan membawa ponsel lamanya, tapi dia tetap tidak mengaktifkan ponsel itu. Jovan yakin ada banyak notifikasi yang muncul bila dia mulai mengaktifkan ponselnya.

"Ke bar Heaven on Earth, Pak" ucap Jovan saat sudah masuk ke dalam taksi online nya. Hanya butuh waktu 20 menit, Jovan sudah sampai disana. Dia masuk ke dalam. Bar itu tampak ramai, mungkin karena baru saja dibuka masih banyak pengunjung kesana, padahal hari ini bukan hari libur. Dia melihat kesana kemari, mencari tempat yang sedikit tidak ramai disana. Ada sebuah kerumunan di ujung salah satu bar, sepertinya ada yang merayakan ulang tahun disana, Jovan menghindari tempat itu, dia pergi ke pojokkan lain yang sedikit sepi. Dentuman keras musik yang dimainkan oleh DJ malam ini menambah hingar bingar bar itu. Jovan memesan minuman, dia tidak mau minum alkohol malam ini, bisa berbahaya kalau dia sampai mabuk. Jovan kembali duduk di tempat yang sepi, dia meneguk coke di tangannya. Jovan hanya duduk diam sambil menikmati musik yang dimainkan malam ini. Baru saja sekitar lima menit, Jovan melihat ada dua gadis yang saling berbisik dan menunjuk ke arahnya, jantungnya terasa berdebar, apa ada yang mengenalinya. Jovan menegak minumannya sampai habis, lalu memakai kembali masker di wajahnya. Dia pun berlalu, pergi mencari kamar mandi.

Jovan berjalan sedikit cepat, beberapa kali dia hampir bertabrakan dengan pengunjung disana. Setelah mencari beberapa saat, akhirnya Jovan menemukan kamar mandi. Dia masuk ke dalam. Disana sepi, hingar bingar musik juga tidak terlalu keras terdengar, Jovan mencuci tangannya, kepalanya sibuk berpikir bagaimana cara menikmati malam ini tanpa dikenali siapa-siapa, tiba-tiba dia mendengarkan suara wanita seperti suara tangisan atau rengekkan, Jovan tidak pasti, karena tersamar dengan suara musik diluar, Jovan melangkah menuju sumber suara, yang sepertinya ada di bilik kamar mandi. Dia melangkah dekat. Jovan mendekatkan badannya di pintu depan bilik kamar mandi itu, dia menjulurkan tangannya untuk membuka pintu bilik kamar mandi itu. Disaat yang bersamaan pintu itu terbuka, muncul seorang gadis dengan gaun berwarna pastel di dadanya ada noda kemerahan. Gadis itu tampak terkejut karena melihat Jovan ada dihadapannya.

"Kamu enggak apa-apa?" tanya Jovan, tanpa sadar dia menjulurkan tangannya untuk mengecek noda apa yang ada di gaun gadis itu. Apa dia terluka, pikir Jovan.

Melihat Jovan menjulurkan tangannya, gadis itu merasa panik dan langsung mendorong tubuh Jovan. Karena terkejut tubuhnya didorong cukup keras tanpa persiapan, tubuh Jovan sedikit limbung, dia menggapai apapun yang ada di hadapannya untuk menahan tubuhnya, naasnya Jovan justru menarik lengan dan sebagian gaun gadis dihadapannya. Gadis itu berusaha melepaskan diri sehingga dia kembali mendorong tangan Jovan, tapi cekalan tangan Jovan terlalu kuat dan gadis itu tidak bisa menahan tubuh Jovan yang berat. Mereka berdua sukses jatuh ke lantai dengan posisi tubuh si gadis berada tepat di atas badan Jovan.

Jovan mengerutkan keningnya, menahan nyeri di punggungnya. Jatuh ke lantai, sambil menahan beban tubuh si gadis yang saat ini tepat berada di atas badannya, membuat badannya terasa nyeri dan kepalanya terbentur cukup keras. Dia mencoba berdiri, gadis di hadapannya sudah melihat wajahnya dengan tatapan bingung dan terkejut, sepertinya dia masih linglung karena baru terjatuh, gaun yang dia pakai sudah melorot karena tertarik oleh tangan Jovan, dan sedikit tersingkap, tapi baru saja Jovan akan menggerakkan badannya, beberapa pria muda masuk ke dalam kamar mandi, langkah mereka terhenti saat melihat pemandangan didepan mereka. Seorang laki-laki dan seorang gadis berada di atas lantai dengan gaun berantakan, siapapun yang melihat ini pasti akan menyangka mereka berdua sedang bermesraan di kamar mandi. Jovan membuka mulutnya, berusaha menjelaskan, tapi sebuah suara di ujung pintu membungkam dirinya.

"Guys, lihat, ada yang lagi pacaran di kamar mandi" ucap seseorang dari pria-pria muda yang masuk di kamar mandi. Lelaki muda itu sedang melakukan siaran live di sosial medianya. Dia menyoroti wajah Jovan dengan jelas, detik itu juga Jovan langsung menyesali keputusan dirinya keluar malam ini, besok akan tersiar skandal lain dirinya setelah kejadian ini.

________

Selamat pagi..

up baru ya..

terimakasih yang sudah baca dan kasih dukungan, semoga enggak kecewa ya sama cerita saya, ditunggu terus dukungannya.

happy reading

avataravatar
Next chapter