18 Halo Cinta (3)

Sepertinya Nico sedikit berbohong. Setelah menunggu sekitar 5 menit, masih juga belum terlihat tanda-tanda kehadiran Pak Tobi. Para mahasiswa pun mulai merasa sedikit tertipu oleh Nico.

"Nic, mana? Katanya tadi lihat Pak Tobi" seru seseorang di sudut ruangan.

"Iya, jalan lama bener enggak sampe-sampe sih?" sahut yang lain, langsung diamini oleh nyaris semua orang.

"Ya mana gue tahu, kali ada keperluan lain dulu" balas Nico dengan gaya cuek.

"Lu bohong ya?" balas seorang gadis, dia sangat penasaran mengenai video Cinta, gadis itu sudah tidak sabar ingin menanyai Cinta kembali.

"Buat apa bohong, emang beneran kok tadi pas mau masuk kesini gue jelas lihat ada Pak Tobi, makanya buru-buru sampai jatuhin barang kaya tadi" jawab Nico dengan wajah serius.

"Ah, masa lama banget jalannya, gue yakin ini pasti bohong" balas yang lain, suaranya cukup lantang, sedetik kemudian, pintu terbuka dan Pak Tobi masuk.

"Siapa yang bohong?" tanya Pak Tobi dengan wajah bingung. Ruangan langsung hening. Mahasiswa tadi juga segera duduk.

"Selamat pagi semuanya, mohon maaf kalau saya terlambat" lanjut Pak Tobi lagi. Dia pun memulai kuliah pagi ini. Cinta bersyukur dalam hati saat melihat kehadiran Pak Tobi.

Kuliah hari ini berlangsung selama 2 jam penuh. Pak Tobi memberikan tugas diakhir kuliahnya. Cinta mencatat tugas itu dengan baik. Biasanya dia akan tinggal dikelas dan mengerjakan tugas hingga kelas berikutnya, tapi hari ini Cinta tidak punya kelas lagi dan dia juga tidak ingin berlama-lama disini. Segera setelah Pak Tobi keluar dari ruangan, Cinta pun ikut serta mengekor dosennya itu. Cinta yakin bila dia berlama-lama dikelas sudah pasti teman-temannya akan menanyainya lagi.

"Cinta!" panggil seseorang. Cinta menghentikan langkahnya, dia bingung harus berbalik atau tidak.

"Cinta!" panggil suara itu lagi, Cinta terpaksa berbalik. Bu Sandra ada disana.

"Sini, ke ruangan saya sekarang juga" balas Bu Sandra. Seketika Cinta merasa lemas. Bu Sandra adalah pembantu dekan yang menangani masalah mahasiswa, ini pasti masalah tentang video itu, batin Cinta.

"Ba.., baik Bu" jawab Cinta, berjalan cepat menuju tempat Bu Sandra berdiri. Semua temannya melihat Cinta masuk ke dalam ruangan Bu Sandra, termasuk Filda. Dalam hati, Filda sedikit khawatir melihat Cinta dipanggil ke dalam kantor Bu Sandra.

"Ayo duduk" pinta Bu Sandra, menunjuk ke arah kursi di hadapannya.

"Terima kasih Bu" balas Cinta, menurut. Dia memilih ujung kemejanya dengan cemas, pikirannya campur aduk, antara takut dan bingung.

"Saya yakin kamu sudah mengerti alasan saya panggil kamu kesini" ucap Bu Sandra. Cinta mengangguk pelan.

"Jadi apa kamu mau jelaskan ada apa sebenarnya?" tanya Bu Sandra lagi. Cinta mengangguk lagi. Dia menceritakan semuanya, mulai dari kesalahan dia masuk ke dalam kamar mandi lelaki sampai dia tidak sengaja bertemu dengan Jovan, dan terekam tidak sengaja juga.

"Sungguh Bu, saya berani sumpah, tidak ada hal apapun yang saya lakukan di kamar mandi dengan penyanyi itu. Malam itu pertama kali saya bertemu dengan Jovan" ucap Cinta diakhir ceritanya. Bu Sandra tidak menjawab. Dia berpikir sebentar.

"Saya tahu Bu, mungkin terdengar seperti dibuat-buat, tapi saya jujur Bu, saya mohon maaf kalau sudah membuat keributan Bu" lanjut Cinta lagi, dia hanya bisa menunduk, menyesali keputusannya malam itu. Harusnya dia tidur saja di kosnya, bukan ikut Filda ke pesta ulang tahun Revita.

"Pihak pemberi beasiswa menanyakan saya mengenai masalah ini, saya hanya bisa membantu kamu untuk menyampaikan penjelasan masalah ini. Saya juga harus menyampaikan kalau bukan tidak mungkin beasiswa itu akan diputus" jelas Bu Sandra.

"Apa saya juga bisa dikeluarkan Bu?" tanya Cinta dengan takut. Bu Sandra menggeleng.

"Ini bukan video porno, lagipula kamu sudah di tahun terakhir, sementara yang saya tahu tidak ada wacana untuk mengeluarkan kamu" jelas Bu Sandra. Hati Cinta merasa lega sekali mendengar itu.

"Oke, kamu bisa keluar" balas Bu Sandra. Cinta mengangguk, dia pamit pada Bu Sandra.

Cinta baru saja membuka pintu ruangan Bu Sandra, dia sangat terkejut karena beberapa temannya sudah menunggu dirinya di luar ruangan.

"Cinta," panggil mereka serentak. Cinta menghentikan langkahnya. Dia kebingungan bagaimana harus menghadapi teman-temannya itu. Tanpa menjawab Cinta langsung berlari pergi sekencangnya meninggalkan mereka semua. Teman-temannya itu akan mengejar, tapi langkah mereka berhenti ketika Bu Sandra keluar dan menahan mereka semua.

Cinta berlari cukup kencang, setelah dia merasa teman-temannya tidak mengikuti dirinya, Cinta berhenti berlari, tapi tetap berjalan cepat, dia ingin segera pulang ke tempat paling aman, kamar kosnya. Karena terlalu cepat berjalan, langkahnya tersandung, tubuhnya pun terjatuh. Cinta berusaha berdiri sambil menahan nyeri. Dia baru menyadari ada seseorang yang menghalanginya jalannya. Pria itu berdiri disana, lengkap dengan senyuman di wajah tampannya.

"Halo Cinta, kita ketemu lagi" sapa Jovan sambil tersenyum.

Kepala Cinta kembali berdenyut saat melihat kehadiran Jovan, dia bertemu lagi dengan sumber masalah di kehidupannya.

-------------

Halo lagi,

up baru lagi ya

semoga suka, ditunggu semua dukungannya disini, terimakasih dan happy reading

avataravatar
Next chapter