webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

KISAH CINTA RATU MAFIA - IDENTITAS BARU

Penerus bisnis peralatan militer canggih ingin menjadi aktris?!  Velina, cucu konglomerat di Kota Jet. Wanita yang telah berkeliling dunia mempelajari bela diri hanya untuk meneruskan perusahaan kakeknya!  Namun suatu hari gadis ini menggemparkan keluarganya.  "Eyang, aku mau menjadi seorang aktris!"  Velina pun menjadi aktris dengan nama samaran 'Nana'.  Tak ada orang yang tahu jati dirinya sebagai orang kaya, namun... Siapakah lelaki yang ingin mensponsorinya ini?  Daniel, seorang lelaki ‘kanebo’ yang mengidap penyakit ‘bucin’ tingkat stadium akhir, teman masa kecil Velina yang kembali mengejar sang gadis yang telah lama menghilang... Dia ingin membuat Velina menjadi icon baru dari perusahaan raksasanya, Garibaldi Conglomerate, hanya agar dapat lebih dekat dengannya! Terdengar menyenangkan, ya? Tidak juga.  Velina terkenal sebagai seorang pewaris yang hanya bisa bersenang-senang dan tak bisa apa-apa! Rumor mengatakan gadis ini pemain hati para lelaki...karena dia dekat dengan banyak pria mapan nan ganteng!  Eh, Velina dituduh mencoba membunuh presiden?? Apa lagi ini??  ------ "Kalau aku yang mensponsorinya, itu namanya cinta!" - Daniel, Bucin Tingkat Akut.   Dapatkah Daniel mengambil hati Velina? Cobaan apa yang akan menerjang karir Velina sebagai aktris?  Mampukah ia bertahan?  Baca hanya di "judulnya apa"

maiddict · Urban
Not enough ratings
581 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#REVENGE
#FIRSTLOVE
#FACESLAPPING

Tidak, Terima Kasih!

*** *** *** *** ***

(PERINGATAN!!! Bab ini bukan untuk usia 17 tahun kebawah!!! Pembaca diharapkan bijak. Silahkan lewati bab ini jika merasa tak nyaman. Terima kasih).

*** *** *** *** ***

.

.

"Dua…"

Chika hampir saja menangis saat itu juga ketika waktu hitung mundur sudah mencapai angka dua.

Detik itu juga, tanpa pikir panjang lagi, gadis polos itu segera menarik paksa pengait bra di bagian belakang tubuhnya hingga terdengar suara robekan yang cukup kencang yang dapat di dengar dari tempat Marino sedang berdiri saat ini.

'Kreeeek!'

"Satu!"

Suara robekan itu berbarengan dengan detik terakhir Marino menghitung mundur lima detik.

Hitungan mundur pun selesai.

Chika menundukkan wajahnya yang manis sambil menatap bra tuanya yang kini sudah tidak bisa ia pakai lagi, sementara kedua tangannya menutupi tubuh bagian atasnya yang kini polos sepenuhnya, tanpa ditutupi oleh sehelai benang pun.

Melihat Chika yang menuruti kemauannya, Marino tersenyum dengan geli.