1 Valerie

Disebuah kamar yang bernuansa Gold, terdapat seorang gadis cantik berambut hitam yang sedang bingung bagaimana cara meluapkan kebahagiaannya.

Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA Lucius. SMA yang selama ini didambakannya.

Selain menjadi SMA yang paling terkenal di Kota Lory, SMA Lucius menjadi sekolah favorit anak konglomerat untuk bersekolah. Namun, Valerie menyukainya, karena disana banyak murid yang pintar dan berbakat. Valerie pun berharap menjadi salah satu dari mereka.

"Akhirnya, hari yang ku tunggu telah tiba. aku sudah berusia 16 tahun sekarang. Kurasa aku sudah bisa dikatakan dewasa. Hahaha. Aku akan mengatakan pada ibu jika mulai sekarang aku akan membawa mobil sendiri ke sekolah . Aku bukan anak manja, jadi aku tidak perlu supir untuk mengantar jemputku ke sekolah"

Dengan senyum bahagia , Valerie mengamati dirinya didepan cermin setinggi tubuhnya, sedang mengenakan seragam baru yang terlihat pas ditubuhnya.

Valerie melamun dengan senyum tipis terlintas di bibir mungilnya, membayangkan bagaimana serunya bersekolah di Lucius, dan tak lama kemudian, lamunannya buyar dengan terdengarnya suara Justin.

"Sudah selesai berandai-andainya? kalau sudah, segeralah turun, ibu memanggil untuk sarapan. Dan iya, apa yang kamu katakan tadi? kau bukan anak manja dan tidak butuh supir? apa kau lupa siapa yang membuat Jackson ku terluka kemarin?" ungkap Justin pada valerie.

Jackson adalah mobil kesayangan Justin. Justin adalah kakak laki-laki Valerie. Jarak usia mereka hanya satu tahun. Tak heran jika tingkah laku mereka berdua layak nya teman seumuran. sering bertengkar seperti anjing dan kucing.

Suasana gembira di hari Valerie langsung meredup "Sudah ku bilang, kalau aku tidak sengaja. Ayah kan sudah mengganti kerugianmu. kenapa kamu masih saja mengungkit hal itu?"

Dengan santai, Justin menjawab "Itulah yang sedang aku coba ingin jelaskan padamu. kau yang melukai jackson ku tapi kau meminta ayah untuk ganti rugi atas kesalahanmu. Dan kau bilang kau sudah dewasa dan tidak manja? lucu sekali anda ini"

Kata-kata Justin membuat Valerie marah "Justin, kau ini memang bukan kakak yang baik. Kau selalu membuatku kesal. kau ini jahat"

Justin memang senang menjahili Valerie. Sekarang pun dia tidak segan-segan mengerjai adik satu-satunya ini.

"Sudahlah Valey, hentikan omong kosongmu itu. Kau terlalu berlebihan. Ya baiklah. Aku akan memaafkanmu karena hari ini adalah hari pertamamu di sekolah. Jadi sekarang bereskan tasmu dan segera turun untuk sarapan"

Tak berhenti sampai disitu saja. Justin kembali berkata "Kuingatkan lagi jika kau lupa. Kita berada di satu sekolah yang sama. Jadi kau akan berangkat sekolah denganku setiap hari. Dan apa kau tahu? Ayah meminta ku untuk mengawasimu. Bukankah itu hal yang menarik , Valey?"

Justin menunjukkan senyum licik nya sambil menaikkan kedua alisnya dan kemudian Justin pergi meninggalkan Valerie.

"Apa-apaan ini? Kenapa ayah meminta Justin untuk mengawasiku? Memangnya aku ini buronan polisi. Mereka berdua sungguh keterlaluan"

Valerie menarik tasnya dengan terburu-buru dan kemudian pergi menyusul Justin ke ruang makan untuk sarapan.

"Ayahhh. Kenapa Ayah.... " belum selesai Valerie menyampaikan keluhannya.

"Sudahlah Valey, duduklah dan mulailah makan sarapanmu. Kalau tidak kamu akan terlambat di hari pertamamu sekolah. Kamu Juga tahu kan, Lucius adalah sekolah yang menjunjung tinggi ketertiban. Mereka tidak akan mentolerir kesalahan muridnya, meskipun kau anak orang terkaya sekalipun" Sherlyn yang merupakan ibu Valerie, menjelaskan dengan bijaksana.

avataravatar