7 6 - Pandora

...

"Hm? Sepertinya mereka berhasil sampai ke tempat latihan. Weiss, Selanjutnya kuserahkan kepada-mu."

"Jangan sampai mati. Zad, El.

"Sekarang, Kita lihat apa kalian bisa melewati latihan ini?

Stage Pertama sangat simple. Kalian hanya pe norlu masuk kedalam Ruangan ini, Kemudian Carilah Kunci untuk menuju Ruangan selanjutnya. Waktunya 20 Menit. Berjuanglah."

"20 Menit?!"

"WAKTU DIMULAI DARI SEKARANG!"

Zad dan El tidak punya banyak waktu lagi, mereka langsung masuk ke ruangan itu.

Hal pertama yang mereka lihat, ialah sebuah Kotak. Terletak di Tengah-tengah Ruangan tersebut. Kotak berwarna Coklat dengan motif ukiran berwarna emas. Kotak tersebut terkunci dan tidak bisa dibuka.

"Tidak bisa dibuka, Kiel."

"Mungkin terdapat kunci didalam kotak ini."

Mereka menelusuri Ruangan itu terlebih dahulu.

Di bagian sudut depan kanan Ruangan terdapat Peta yang menempel didinding. Juga terdapat pedang dan perisai terletak di sebuah meja. Di sudut belakang kanan ruangan terdapat Sebuah lukisan bintang yang sangat terang. Di sisi yang berlawanan terdapat sebuah Kalender digantung didinding. Kemudian Di sudut kiri depan ruangan terdapat ukiran angka romawi dari I hingga XII (1 hingga 12).

"Peta, Pedang, Perisai, Lukisan bintang, Kalender, dan Ukiran Angka romawi."

"Ini sangat membuatku bingung."

"Lihat! Zad! Ada yang aneh di Peta ini."

Zad menuju ke tempat El. "Huh? Apa yang aneh?."

"AH!"

"Ini... Setengah dari Peta biasa."

"Mungkin ini sebagai suatu petunjuk untuk kita."

"Ini adalah bagian selatan dari peta."

"Dan lagi, untuk apa pedang dan perisai ini..." Zad berkata sambil memegang perisai itu.

Perisai...Pedang...Bintang...Peta Selatan...Kalender... "Aaahh!!!"

"Kenapa...? El!"

"Ini..."

"Rasi bintang Orion!"

"Orion..?! Maksudmu Rasi bintang yang bisa dilihat waktu malam hari itu?!"

"Benar! Menurut mitologi, Orion adalah Titan yang menggunakan Pedang serta Perisai. Rasi bintang terterang adalah Bintang Rigel. Lukisan itu pasti menunjukkan Bintang Rigel yang sangat terang. Bahkan lebih terang 80.000 kali dari matahari."

"Lalu...? Apa kau menemukan cara membuka kotak tersebut?" Zad bertanya kepada El.

"Tidak, yang itu aku masih belum tahu. Tapi yang jelas, Kita sudah mendapat klue."

Mereka masih memikirkan cara membuka kotak itu. 10 Menit telah berlalu, Mereka masih belum menemukan caranya. Hanya tersisa 10 menit lagi.

"SIAL!! AKU TIDAK BISA MEMIKIRKAN APA APA!"

"Zad! Ada sesuatu dibelakang kalender ini!"

Zad dan El melihat apa yang dibelakang kalender itu. Dibelakangnya bertuliskan "steaua", "Steaua? Apa ini?"

"Ini... Bahasa romawi!"

"Steaua berarti bintang dalam bahasa romawi."

"Bintang... ITU BERARTI!"

"Huh?"

"EL, ADA BERAPA BINTANG DALAM RASI BINTANG ORION?"

"Itu... 6."

Zad sesaat berbalik melihat peta tersebut. Kemudian dia melihat kearah kalender tersebut.

"El..., Tolong beritahu aku Letak Astronomis Australia pada peta itu."

"A...Ah... Baik..."

"113 Bujur barat sampai 153 Bujur Barat. Dan--"

"Bentar!"

Tak sempat menyebut semuanya, Zad menyuruh El untuk berhenti.

"Ternyata benar..."

"El, Kau melihat Titik merah yang ada dipeta tersebut?"

"Iya. Aku melihatnya."

"Itu adalah 153° Bujur Barat. Dan kalender ini, Dari awal diletakkan dengan tampilan Tanggal Bulan Maret."

"Itu berarti..."

"Benar, 155°. 15 Maret."

"El, Apa kau tahu kapan Rasi bintang orion terlihat?"

"Januari hingga Maret, Jika Di Belahan bumi selata--, AH! PETA ITU?!"

"Benar. Peta itu menunjukkan peta bumi bagian selatan."

"Tapi, Apa hubungannya Jumlah Bintang orion dengan Bulan maret?"

El bertanya kepada Zad.

"Aku sudah menelusuri ruangan ini... Tapi ada satu yang membuatku penasaran."

"Ukiran Angka Romawi"

"Ah!"

"6 Dalam angka romawi, VI"

"Tapi lihatlah, El! Tidak ada Angka Enam dalam ukiran tersebut!"

"K-Kau benar..."

"Hanya ada I, II, III, IV, V, VII, VIII, IX, X, XI, XII."

"Lalu Bagaimana? Kau menemukan sesuatu?"

"Mungkin ini cuma perasaanku tapi..... mengapa ada jendela di ruangan seperti ini?"

"Dan lagi, Di Ruangan ini hanya terdapat satu jendela..."

"Kau benar..."

"A-AKU TAHU!"

"hm...?"

El terlihat seperti sangat percaya diri, "Kita bisa menggunakan jendela ini supaya tahu dimana Arah selatan!"

"Begitu, Aku mengerti."

"Kita mengkoordinasi arah bayangan matahari."

"Zad, Tolong taruh sesuatu di tengah tengah Cahaya matahari itu."

Zad meletakkan batu disitu,

"Sekarang ini masih Pagi, Arah bayangannya akan terlihat jelas kearah sana. Itu berarti, Arah selatan ada di disana! Zad!"

El berbicara sambil menunjuk pada Pintu Masuk ke ruangan selanjutnya.

"Kemudian... Aku akan mencoba jalan 6 langkah dari cahaya ini kearah selatan."

"1...2...3...4...5...6..."

El merasa ada kejanggalan ketika dia berdiri disana. "I-Ini..."

"El, Kau kenapa?"

"Zad, Ada yang aneh dengan ubin yang satu ini..."

Zad mengambil pedang orion kemudian menusuk ubin itu dengan keras

*PRANGG!!

Ubin itu pecah... Tetapi... Yang ada dibawah Ubin tersebut hanyalah ruang hampa... gelap dan tak berisi.

"Tidak ada apa-apa..."

"Tapi...sepertinya hanya ubin yang ini, Yang memiliki ruang hampa didalamnya..."

"Waktu kalian hanya tersisa 3 Menit!"

"G-Gawat! El! Kita bisa gagal jika waktu habis!"

"El!!"

"Zad... Kau melihat sesuatu dibawah sana?"

"Huh? Dibawah sana? Memangnya kena--"

*FYUUUUSHHHHHHH

Asap berwarna putih keluar dari ruang hampa tersebut. Asap tersebut sangat dingin.

"A-Apa itu tadi?"

"Lihat, Zad! Asap itu melayang-layang didalam ruangan"

Asap tersebut berubah bentuk menjadi roh seorang gadis yang sangat cantik.

"C-C-Cewek?!"

"Aku tahu...Zad! Di-Dia adalah Roh Pandora!"

"Pa-Pandora?!"

"Menurut Mitologi... Zeus menyuruh salah satu anaknya, Hefaistos untuk membuat sebuah manusia. Dan Terciptalah seorang perempuan yang sangat cantik yang juga merupakan makhluk perempuan pertama didunia. Kemudian Pandora diberikan kepada Epimetheus untuk menikah. Dan pada hari pernikahan mereka, Dewa memberikan hadiah berupa suatu kotak dan melarang pandora untuk membukanya. Tetapi Pandora sangat penasaran dan membuka kotak tersebut diam-diam. Yang keluar dari kotak tersebut adalah Rasa Benci, Keserakahan, Rasa Takut, Masa Tua, Pencurian, dusta, dan rasa cemburu. Semuanya menyebar keseluruh dunia dan manusia. Tetapi hanya ada satu hal yang tidak ikut keluar dari kotak tersebut... Itulah harapan. Itu berarti kita harus membuka kotak tersebut supaya mendapat harapan. Tapi, masalahnya aku tidak tahu bagaimana membuka kotak tersebut."

"UKIRAN ANGKA ROMAWI!"

"he?"

"Lihat, El! ditengah-tengah ukiran tersebut terdapat Sebuah bekas pedang yang tertancap."

"I-Itu berarti..."

"Pedang Orion."

"Aku akan menusuk tepat di Bekas tusukan tersebut. Bersiaplah, El!"

"Ya!"

Zad mengambil pedang orion, Kemudian berlari kearah ukiran angka romawi. Lalu, Zad menusuk tepat pada bekas tersebut.

Cahaya keluar dari Dalam Kotak, Tutupnya terbuka.

Roh itu berjalan menuju kotak tersebut.

*Fyussshhh!!

Rasa Benci, Keserakahan, Rasa Takut, Masa Tua, Pencurian, dusta, dan rasa cemburu semuanya keluar dari kotak tersebut. Mereka menyerang roh tersebut.

"Zad! Gunakan Perisai Orion! Lindungi Roh itu!"

Zad dengan cepat mengambil perisai Orion, Dia menodongkan perisai dan melindungi Roh tersebut.

Roh Gadis itu melihat kedalam kotak Pandora. Terdapat Cahaya putih terang yang tersisa di dalam kotak. Itulah Harapan! Harapan Setiap Umat MANUSIA!!

Roh tersebut menyentuh Cahaya itu dan Pintu... terbuka.

"Waktu kalian hanya 10 Detik lagi!"

"Cepat! Zad!"

"9"

"Ah... Sial!"

Rasa Benci dan sebagainya masih menyerang Zad.

"8"

"El sudah keluar dari ruangan tersebut. Tetapi jika Zad tidak berhasil keluar, Dia akan gagal dan terjebak didalam situ selamanya, Bersama Dosa-Dosa itu." Kata Weiss.

"3"

"AHH!! SIALAN!!"

*DAP!

Zad Mengeraskan kakinya, Dia berlari dan melompat kearah pintu keluar.

"2..."

Pintu sudah mulai perlahan menutup.

"1...."

Pintu Hampir tertutup, Zad menggunakan pedangnya. Dia menahan pintu tersebut dan karena badannya tidak terlalu besar dia.... berhasil keluar.

*Brak!!

Pintu Tertutup Rapat.

"Hah...Hah...Hah..."

"K-Kau berhasil, Zad!"

"Uhm!!"

"Selamat, Kalian berhasil melewati Stage Pertama. Ditempat ini Hanya Ada 3 Stage. Berjuanglah fufufu."

"T-TIDAK..... Stage satu saja sudah sesusah itu..."

"Tapi, Jangan pikir kalian akan keluar dari stage 1 tanpa membawa apa-apa."

"huh?"

"Ini."

Weiss memberikannya sebuah belati.

"Ini adalah God's Will."

"Benda yang dibuat dari kemampuan-kemampuan para Dewa."

"Belati ini adalah Orion's Dagger."

"Gunakanlah dengan baik, Zad."

Zad sesaat melihat senjata itu. Kemudian dia berkata,

"Tidak... Aku bukanlah seseorang yang berhak mendapatkannya... El, Kau akan menggunakan belati ini mulai dari sekarang."

"A-Aku?!!"

"Humnh?!"

El dan Weiss terkejut dengan perkataan Zad barusan. "T-Tapi, Zad. Kau kan yang bersusah payah melawan mereka..."

"Aku tidak tahu apa-apa soal Orion. El, Aku yakin Dewa Orion pasti akan lebih senang jika kau yang menjadi Tuannya."

Aku tidak pernah melihat Zad seperti ini...

"Bagaimana El?" Weiss bertanya kepada El.

"Aku mengerti, Zad! Aku akan menjadi lebih kuat dengan SENJATA INI!!"

"SIKAP YANG BAGUS, EL!"

"AYO LANJUTKAN KE TAHAP BERIKUTNYA!"

Zad, Anak yang aneh. Tapi... Sama seperti Ayahnya... Dia adalah pewaris keluarga Severia.

"SEKARANG! INILAH STAGE 2!"

"MOUNT SYLPHYNHIVE!"

avataravatar
Next chapter