4 3 - Traitor's Step

"El!! Lakukan Yang benar!!! Kau tidak akan dapat makan, nanti!!"

Sial!!! Kenapa ini...?!!

Salah satu anggota member party Noah sepertinya sangat membenci El...

Dia melatih El dengan keras dan tanpa istirahat.

Berbeda dengan Zad...

"Zad, Ingin minum dulu? Aku yakin kau lelah"

Rein-san mengajakku untuk beristirahat dan bersantai sejenak, Dia benar-benar pembimbing yang baik, tapi juga menyebalkan.....

"Hahaha..!"

Dia sering menghiburku dan menyemangatiku ketika sedang putus asa.

Bagaimana aku harus berterimakasih padanya...

...

"Fokuslah...., Kosongkan pikiran sekali lagi..... Rasakan kemana Cahaya itu pergi..."

"Disana!!"

...

...

"Ini... Energy Mana-ku?"

....

"Aku berhasil menemukannya, Sekarang hanya perlu menyebarkannya keseluruh tubuh kan?"

"Fokuslah lagi..., lepaskan energi ini. Buatlah energi ini menjadi besar... Lalu Pecahkanlah!! Hingga semua menyebar keseluruh tubuh!!"

Apa yang dikatakan Zad Benar-benar terjadi... Mana Keluar dari tubuh Zad's dengan ukuran yang sangat besar.

"A...Aku berhasil.... 2 Tahun Latihan... aku...membuahkan hasil... Akh..."

*BUK..!!!

"Oi!! Zad, Kau tidak apa-apa?!!"

Aku... Pingsan...? Tidak...Aku bisa merasakan... Semua energyku membara didalam tubuh ku...

Zad membuka matanya dengan perlahan.

"Kau tidak apa-apa? Nak Zad."

"Kau menggunakan semua energy mana-mu sehingga, kau jatuh pingsan..."

"Ma-Maafkan aku... Rein-san"

"Tidak, Kau benar-benar hebat!! Mulai sekarang aku akan rajin melatihmu!"

2 Tahun, Semenjak aku dan El berpisah... Sekarang, aku dilatih oleh orang yang baru saja aku kenal. Aku berharap bisa bertemu dengan El lagi...

...

"El!!!! Hanya Segitu kemampuanmu!!!??"

"Oi oi Jangan terlalu kasar kepadanya! Hahaha!"

"Noah itu, Apa dia serius merekrut bocah seperti dia??"

"Biarkan saja, jika Bocah itu kalah dalam pemilihan dia akan menyesalinya"

...

... Kenapa ini? Mengapa ini terjadi padaku...? Aku, Ingin sekali menggantikan posisi ayahku... Tapi mengapa??!....

"Aku sudah dengar, dari anggotaku..... Kau banyak mengeluh saat latihan... Tidak pernah serius, selalu tidak terima jika diberi arahan, Kau bahkan pernah memukuli anggotaku kan...? Kau... Telah mengecewakanku..!!!"

Tidak... Aku tidak pernah begitu..... *hiks *hiks

Mereka... memperlakukanku layaknya seorang Sampah. mereka menuduhku melakukan hal yang tidak-tidak.

...

...

Sekarang Aku Harus bagaimana?

Aku sudah diusir dari Party.

Aku tidak mungkin sanggup memperlihatkan wajahku didepan semua penduduk desa.

El, memutuskan untuk jalan ke arah istana yang lama. Sesampainya disana, Yang dilihatnya hanyalah Reruntuhan bangunan dimana-mana.

"Ayah..."

"Huh..? Eh..!!!! Itukan!!! El!!!!!"

Zad memanggil El dari arah belakang.

"Ki-Kiel...!"

"Kamu tidak berubah ya, El? Mengapa kamu bisa disini..? bukankah kamu seharusnya bersama Noah?"

"Jangan berbicara seolah kamu kenal denganku sudah lama! Kamu sendiri juga sedang apa disin..?"

"Ah, Aku sedang latihan. Aku sekarang dilatih oleh Rein-san."

"Latihan...? Bagus untukmu, Enak ya... kau mempunyai Pelatih yang baik."

...

"Begitu ya... Kamu diusir...?"

"Sekarang aku tidak tahu harus kemana..."

*hiks

El mengusap air mata nya tetapi sepertinya air mata itu tidak mau berhenti mengalir.

"Kalau begitu... Maukah kamu ikut latihan denganku...??"

"Jadi kamu yang namanya El?"

"Be-Benar... Aku Elison Waithful, Mohon bimbingannya."

"Oh...! Dia lebih sopan darimu, Zad!"

"Berisikkk!!"

Kalian pikir perjalanan kami baru saja dimulai? Tidak, Kalian salah. Langkah Awal masih jauh berada didepan, hampir tidak kelihatan.

Kami berlatih sepanjang Hari, Pagi, Siang , Sore , Maupun Malam Hari. Kami biasanya hanya tidur di atas Pohon ataulun dibalik batu.

"Gatal.... Mungkin Tidur di rumput adalah ide yang buruk... Aduh... Gatal sekali!!"

"Kan Aku Sudah bilang Bodoh!!"

"Bacot Rein-san!! Terserah aku lah!!"

"Rein-san hari ini kita akan berlatih seperti apa???"

El terlihat sangat antusias seperti ingin cepat-cepat latihan.

"Hahaha! Kau emang semangat sekali ya, El!! Tapi tenang, Tidak usah buru-buru. Karena nanti siang kita akan pergi ke Gunung Sylphynhive."

"Sylphynhive...?"

"Terus? Apa yang akan kita lakukan di Gunung

Silky Wife ini?"

Zad bertanya kepada Rein.

"Sylphynhive....! Dulu, Aku dan keluargaku tinggal disana dengan damai. Mau makan tinggal mancing, Mau mandi tinggal mandi di sungai. Kami Hidup bahagia, sampai..... "Makhluk" itu datang".

"Makhluk itu....?"

"Tidak kenapa-napa, Pokoknya bersiaplah dulu."

Mereka bersiap-siap pergi ke gunung.

Zad: "Air siap, Makanan oke"

"Hey, Kiel. Kita akan ke gunung kan..? Aku penasaran dimana gunung itu berada!" El bertanya kepada Zad dengan tersenyum.

"Kau benar-benar tidak sabar ya... El!"

Rein: "Tenang saja, Gunungnya tepat didepan kita sekarang!"

"Eh...?"

"Dimana? Aku tidak melihatnya!"

Rein menjawab "Tentu saja, Gunung itu tertutup kabut disana. Lebih baik kalian sudah siap"

Kemudian Zad bertanya "Kenapa?"

"Tentu saja..... Jika kalian masuk..... Jangan berharap bisa keluar dengan gampang..." Rein mengatakannya dengan muka sangat serius.

Zad dan El terlihat sangat ketakutan, mereka menelan ludah mereka sekali, ketika mereka menginjakkan kaki digunung itu, Mereka menelan ludah mereka kedua kalinya.

"Tapi, Mengapa gunung ini tertutup kabut sehingga tidak dapat dilihat?" El bertanya kepada Rein.

"Kalian..., pernah mendengar tentang Fog Forest?"

Kemudian Zad berkata, "Oh, aku pernah mendengarnya dari Walikota. Katanya itu adalah hutan yang memiliki kabut yang sangat tebal dan hanya diketahui dari peta."

Rein kemudian membalasnya, "Benar, Hutan ini memiliki gunung yang dulunya adalah kaki dari Pohon raksasa. Tidak ada orang yang pernah menjelajahnya selain aku."

Zad dan El terkejut, "A-APA?! PO-POHON RAKSASA?!"

"Tenang saja, Kalau kalian tidak melakukan hal yang macam-macam kalian tidak akan tersesat!"

Kata Rein.

Kemudian mereka mulai jalan menuju ke dalam hutan itu. Zad dan El tampak ketakutan, sedangkan Rein hanya berjalan seperti biasa.

Jarak dari Posisi mereka sekarang ke gunung adalah Sekitar 48 Kilometer. Akan memakan waktu 8 Jam untuk sampai kesana dengan jalan kaki.

Hutan ini begitu besar, Mungkin bisa sebesar Setengah dari gunung everest.

Sedangkan Tinggi dari gunung ini adalah 3,5 Kilometer.

"Hah.... Hah.... Hah.... Rein! Apa masih jauh?!"

Zad kelelahan padahal baru jalan sekitar 3 Kilometer, masih ada 45 Kilometer lagi.

"Sudah lelah?! Zad, kau benar-benar payah!"

Rein mengejek Zad dengan muka menyebalkan.

Mereka memutuskan untuk duduk sementara disitu.

"Tapi, Kiel. Mengapa kamu berlatih di tempat yang jauh dari desa?" El bertanya kepada Zad karena penasaran.

"Hm? Oh, Aku kabur dari desa. Hahahahaha... mereka juga tidak peduli denganku, Pfft." Zad tersenyum dan tertawa.

Sejenak, El melihat Zad.

"Kiel, setelah kita sudah menguasai Mana, Kita balik ke desa ya..!"

"Kau yakin? kau tidak akan dikucilkan?" Zad seperti terlihat khawatir dengan Keadaan El.

Lalu El menjawab "Tidak apa-apa."

"El, Zad! Aku menemukan Ikan yang besar!"

"Kalian tolong bikinkan api ya!"

Rein meminta tolong kepada kami.

Lalu kami mengumpulkan kayu-kayu dari hutan itu, kemudian menggosok kayu itu dengan sangat kencang.

" ORA ORA ORA ORAAAAA!!!!!"

Apinya keluar, Kami mulai meniupnya perlahan. Hingga apinya menjadi besar.

Lalu kami makan bersama-sama.

Ketika sedang asik makan....

*Pssssssshtttt....

"Oi, Rein. Kau mendengarnya?!" Zad bertanya ke Rein seakan ia mendengar sesuatu dari belakang.

"Kau punya telinga yang tajam juga, Zad. Aku lupa bilang kalau disini banyak binatang buas. Dan dibelakang kalian sekarang sudah ada Komodo Dragon yang sedang mencari mangsa!"

"A-Apa?!!! El! Bersiaplah!!"

Kami bersiaga dan berjaga-jaga dari makhluk ini.

Kami mengisi mana kami hingga penuh, dan sepertinya aku sudah bisa menguasainya dengan baik.

"HAAAAAAAAA!!!!!!"

Energi mana keluar dari tubuh kami dengan perlahan. Dan aku juga tidak boleh langsung mengeluarkan semua energi-ku.

*SshhSttthsshh.....!!

"Kiel! Kau sudah hebat ya!"

El memujiku, aku merasa senang bisa bertemu dengannya lagi. Setelah 2 Tahun."

"SEKARANG!"

El menangkap komodo itu dan menahannya, sedangkan aku akan bisa menyerangnya dengan gampang. "Terima ini..!!! HAAAA!!"

"BRAAATATATATATAAAA HYAAAA!!"

Sialan Ternyata kulitnya sangat keras, ini tidak akan mudah. "REIN! MENGAPA KAU TIDAK IKUT MEMBANTU?!"

Rein kemudian menjawabnya dari kejauhan "Membantu?! Aku bawa kalian kesini untuk berlatih. Jadi jangan sampai mati yaa...!"

"Sialan, Orang itu!!"

Ini Gawat, Tanganku bisa terluka jika terus seperti ini. Aku sedang berpikir bagaimana cara melawannya, tapi sepertinya El tidak bisa menahannya lebih jauh lagi, Bagaimana ini...

"Kiel! Gunakan Mana Armor! Pusatkan energi mana mu dikepalan tanganmu itu. Kau akan bisa menciptakan Armor ditanganmu!" El menyuruh Zad untuk melakukannya.

"Armor Mana..? Mungkin aku akan mencobanya!"

Kemudian, Aku mencoba memusatkan energiku ke tanganku seperti yang dikatakan El. Dan benar saja, Jari ku terasa ringan, Kedua Tanganku memancarkan cahaya biru terang. Aku merasa lebih kuat dengan Tanganku yang sekarang!

"HOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!!!"

"HAAAAAYAAAA!!!!!!"

Aku memukul komodo itu dengan sangat kencang! Tanganku menembus kulit kerasnya dan mengenai bagian dalam tubuh komodo itu.

"Ah! Zad! Komodo ini tidak mau diam!!"

El menahan komodo yang kesakitan itu. Komodo itu terus bergerak tidak mau diam.

El sudah terlihat tidak bisa menahannya lebih lama. Pada akhirnya, Komodo itu pergi dengan cepat.

"Dia kabur..." El sangat kecewa dengan kemampuannya, kemudian aku membujuknya "El, Kau sudah melakukan yang terbaik kok! Jika kau tidak memberitahuku tentang teknik itu, aku tidak akan bisa melakukannya seperti tadi!" Aku mengatakannya sambil tersenyum.

El melihat ke arahku dan berkata "Terima kasih! Zad!" Dia tersenyum lebar!

Kemudian kami menghampiri Rein untuk bersiap melanjutkan perjalanan, Tapi sayangnya ikan yang tadi kami makan jatuh ke tanah berlumpur karena kaget melihat komodo itu, hahaha!

Di tengah perjalanan, Kami mendengar suara lagi. Kali ini, suaranya lebih besar. *SHHHHHAAAAAAAAAAA

Lalu kami bertiga melihat kebelakang.

"A-APA?!!!"

Aku terkejut, didepan kami sekarang....

"ZAD! EL! KALIAN TIDAK AKAN BISA MELAWAN YANG SEPERTI INI!!!!"

...

avataravatar
Next chapter