3 2 - Severia Zadkiel

Dengan Kesal Elios berdiri dan melepaskan anak itu dengan cepat. Ketua dari kelompok itu Mengambil pisau dan pada saat ia ingin menebas Elios, Suara Bel bebunyi. *Dong *Dong

Elios tidak tau itu suara apa dan berkata "Suara apa itu?!".

Anak yang diselamatkannya itu kemudian dengan senang menjawab "Itu adalah pemberitahuan. Bahwa Pahlawan sudah kembali!"

3 Orang yang menghajar anak itu juga termasuk penggemar pahlawan itu, dan langsung pergi ke pusat desa.

"Sakit....Ah..." Kata El.

"Kau tidak apa-apa? Terima kasih sudah menolongku. Yang penting ayo kita juga pergi ke Pusat Desa!" Ajak Anak itu.

Anak itu langsung menarik El ke desa dan pergi ke sumber suara.

Warga Riuh, Semuanya berteriak "Wah! itu Noah!"

El penasaran dengan orang yang bernama Noah ini dan langsung menuju ke depan.

Anak yang bersama El berteriak "Noah! Barang apa yang kau dapatkan hari ini!".

Noah berbalik dan berkata "Oh! Bocah! Lihat, Aku menemukan Batu Zamrud ini! Aku yakin kau tidak bisa mendapatkannya, Hanya orang sepertiku yang bisa menemukannya! Hahaha!".

Dengan Kesal, Anak itu berkata "Apa katamu?!! Sialan!! Aku pasti akan menjadi Petualang Hebat Suatu saat!! Lagian, Namaku Bukan BOCAH! Aku Severia Zadkiel!".

"HAHAHA!! Bocah Sepertimu? Petualang! Boo~~~~~~~Doh! Kau boleh menyebut dirimu petualang kalau sudah bisa melakukan yang seperti ini!" Kata Noah sambil Mengeluarkan sesuatu yang berwarna biru dari tubuhnya.

"Hebat!! Noah! Ajari aku cara melakukannya!!" Zadkiel sepertinya terkagum dengan yang dilakukan Noah barusan.

"Apa? Mengajarimu? Tidak mungkin kau bisa kan??" Noah menjawab dengan Muka meledek.

Di sisi lain, El hanya bisa melihat obrolan mereka dari samping.

"Grrrrrr.....!!! Noah Pelit! Pelit! Peeeeelittttt!!!

"AHH!! IYA IYA AKU MENGERTI!! Pelankan suaramu! Bocah!"

"Nih lihat! Begini cara melakukannya!"

Noah menjelaskannya dengan cara memusatkan semua energi tubuh ke Tangan dan tetap mempertahankannya seperti itu.

"Bagaimana? Apa kau bisa?"

"Grrrrrrr...!! Mengapa Tidak mau keluar!!"

"Haah... Sudah kuduga Kau tidak bisa kan? Sebaiknya kau menjadi petani disini saja..."

"A-Apa katamu!!!!?"

Seluruh Warga tertawa dan menganggap Zad sebagai Anak kecil yang merepotkan saja.

"Ehh....Itu... Namamu Zadkiel kan?"

"Benar!! Siapa namamu?"

"Aku Elios Waithful... Itu...Boleh aku memanggilmu Kiel?"

"Tentu saja! Aku ini juga adalah Seniormu loh!"

"Apakah begini cara kau melakukannya...?"

El Mengeluarkan Sebuah Mana berwarna biru yang sangat Besarrr!!

"A-Apa!!? Anak itu.... Mengeluarkan mana sebesar itu.... diumur yang segitu....?!" Noah sepertinya terkejut karena El.

Kemudian, Walikota yang ikut menghampiri keramaian itu berkata "Anak itu... memang Hebat... aku merasa dia akan mengharumkan nama desa ini..!"

"Tapi...Sebaliknya...Zad malah hanya menjadi anak yang cari perhatian dan merepotkan orang desa saja..." Salah satu warga itu berkata sambil melihat ke arah Zad.

"Hebat! Hebat Loh Elios!!"

"Hey, Bagaimana kau melakukannya?"

"Ajari aku dong!!"

Zad sangat antusias dengan yang dilakukan El.

"A-Apa begitu..? A-Aku hanya melakukan apa yang dikatakan Noah-san"

"Hey, namamu Elios bukan?" Noah berbicara dengan El.

"Be-Benar..."

"Kalau begitu, Maukah kau bergabung dalam Klan kami?"

...

...

Susana menjadi hening, Angin berhembus dari barat ke timur...

"H-HEEEEEEEEEE!!!!!!????!?!?!"

"K-Klan?!! Diumurnya yang masih muda itu??!"

"No-Noah! Ka-Kau yakin dengan ini?!"

"Tentu saja, Aku baru saja melihat Seorang penerus dari klan ku!" Noah berbicara dengan sangat Yakin!

"K-Klan...? K-Kiel, apa maksudnya Klan itu?"

"KA-KAMU TIDAK TAHU?! Klan itu Kelompok yang dibuat untuk para petualang seperti Noah!" Jawab Kiel dengan jelas.

"Bagaimana, El? Kau akan ikut kan?" Tanya Noah sekali lagi.

El terdiam...

"Be-Beri aku waktu sehari lagi..."

"Baiklah aku tunggu jawabanmu besok jam 12 Tepat"

Sekali lagi, El terdiam sejenak...

Dengan bingung, Zad bertanya kepada El.

"Kenapa kau menolaknya? Padahal ini adalah kesempatanmu..."

"Tidak... Aku..."

Elios seperti sedang ketakutan... Ia mengingat masa lalunya yang kelam. Elios pulang kerumah sendirian dan menyuruh Kiel untuk tidak mengikutinya...

El berbaring di tempat tidurnya...

"Ibu...."

...

...

...

...

...

"El"

"El"

"El"

"El..!!!"

*gasp

"K-Kiel?"

"Kamu kemarin lari tiba-tiba saja. Jadi aku bertanya tentang tempat tinggalmu ke walikota"

"Dan tidak kusangka ternyata kamu menginap di rumahnya Walikota"

"A-Apa aku tertidur seharian penuh??"

"Benar, El" Walikota menjawabnya.

"Wa-Walikota...!"

El bangun dari tempat tidurnya, dan melihat jam.

"Ah!! Gawat sudah jam 11:34!!"

"El..., Bagaimana...?" Zad menanyakan "Hal" itu ke Elios.

El berbalik dan berkata "Aku Pergi!!" El tersenyum dan langsung pergi.

"El, benar-benar anak yang hebat ya...? Kau harus mencontohinya, Zad."

"KRAAAgggGgGhhh!!"

"Kuh!! Agh!"

"URRRYYAAAA!!!!"

*BRAAKKKKK!!

*huft *huft *huft

"Belom... Ini belom apa-apa!"

"Aku...Harus melampauinya!!"

"WRRRRRYYYYAAAAHHHH!!!!"

"RYYAAAA!! KAH!! KIAH!! HHAAAA!!"

"MENGAPA!!"

"MENGAPA!!"

"MENGAPA AKU SANGAT LEMAH!!!"

"..."

"El.... Aku... pasti akan melampauimu suatu saat nanti!!"

"Anak itu... Setiap hari, Setiap Waktu selalu berlatih keras dan tidak mau berhenti. Suaranya juga berisik" Penduduk disana terganggu oleh suara Zad.

"Sial! Aku bahkan tidak bisa mengeluarkan energy mana yang paling dasar..."

"Brengsek..."

Hey, Kamu.

"Apa? Aku seperti mendengar suara..."

Aku Disini.

"Apaa?? Dimana?? Dimana kau? Siapa disana?"

Aku diatasmu tau.

Zad melihat ke atas dan terkejut. Ia melihat seseorang terbang dilangit dengan ajaib.

"A-Apa?! Bagaimana bisa??!"

Orang itu turun dan menyapa Zad dengan baik.

"Namamu Severia Zadkiel, Kan?"

"O-Oi!! Bagaimana kau bisa tahu namaku?!"

"Kalau gitu, Zad. Kau mulai sekarang akan kulatih dengan benar!!"

"Ja-Jangan bercanda, Aku tidak tahu siapa kau!"

"Oh, Maaf. Namaku Reinstald Southwell, Aku datang jauh dari arah Tenggara"

"Aku datang kesini untuk mencari sebuah Artifak"

"Artifak...?"

"Benar, Dan aku sekarang sedang mencari seseorang yang bisa menemaniku berpetualang"

"Kau, Akan kulatih untuk menjadi seorang petualang hebat!"

"Benar, Begitu cara kau melakukannya. Fokuslah pada satu titik target pada musuh, dan cari titik kelemahannya"

*light breath....

*sungggg...

"Taaaaa!!! TRatatatatatta!! Hiyaaaa!!!"

*Gubrakk!

"Training Dummy ini terlalu Lapuk dan Lemah, Rein-san"

"Latihan tidak membutuhkan peralatan yang mendukung, Jika kau mau, Coba lah untuk menghancurkan batu besar disebelahmu itu!"

"Tidak Tidak Tidak Tidak! Itu Tidak mungkin kan?!"

"Tidak Mungkin? Kalau kau berpikiran seperti itu, maka aku salah menilaimu, maaf sudah mengganggu..."

"Tunggu!!"

"Akan kulakukan!!"

*Inhalesss....

"HAAAAYYYYYYYYAAAAAAAAHHHH!!!!!"

*BRUKKKK!!

(SAKIT!!!)

"HAAAYAAA!!! TRATTAATATATATA!!!"

"Martial Fist, Skull Breaker!!"

Zad memusatkan kekuatan pada lengan, dan memukul Batu itu dengan Sangat Kencang!

*BUKKKKKKKKK!!!!!

*Hah...

*Hah...

"Sialan!!"

"Oi....!!!!" Rein Memanggil Zad dengan keras.

"Ma-Maafkan aku...., Rein-san..."

"APA ITU TADI????! HAHAHAHA SKULL BREAKER?! PENGHANCUR TENGKORAK???!!!! BWAHAHAHAHAHAHA"

"Jangan Tertawa!! Suatu saat akan ku Hancurkan kepalamu!!"

"Ah, maaf maaf... Mungkin sebaiknya kau latihan Mana terlebih dahulu"

"Mana...?"

"Kau pasti tahu tentang itu..." Rein dengan yakin ngomong itu.

"Rein-san..., Aku... selalu tidak bisa melatih Mana ku"

"Caranya Mudah saja..."

"Fokuslah! Cari keberadaan Mana didalam tubuhmu!"

(Fokus...)

(Fokus...)

"AHHHH!!! TIDAK BISAAA!!"

"Hah... Jangan berpikir bahwa kau harus fokus..., Kosongkan pikiranmu dan rasakan keberadaan Mana-mu. Berlatih Mana tidak hanya mengembangkan Mana, Tapi juga untuk Meransang instingmu! Jika kau sudah merasakan mana-mu, Bawalah dia menyebar keseluruh tubuh!"

*Kosongkan pikiran...

*Kosong...

*Kos...ong...

"Huh? Dimana ini?"

"Itu..., Ada cahaya dari arah sana!"

Zad berlari ke arah cahaya itu, tetapi Sepertinya cahaya itu semakin menjauh dari dia.

"Oi!! Tunggu!! Mengapa cahaya itu menjauh dari ku!?"

(...Bawalah Dia menyebar ke seluruh Tubuh!)

...

(...Berlatih Mana tidak hanya mengembangkan Mana, Tapi juga meransang Instingmu...)

...

"Fokuslah...., Kosongkan pikiran sekali lagi..... Rasakan kemana Cahaya itu pergi..."

Cahaya itu menghilang dari hadapannya, dan muncul dibelakang Zad.

"Disana!!" Zad menangkap cahaya itu dan melihatnya.

"Ini... Energy Mana-ku?"

....

avataravatar
Next chapter