2 part 1

Setibanya di mansion,gadis itu melangkah masuk setelah memberikan kunci mobilnya untuk di parkir di garasi samping rumah.

'Ada apa gerangan sang ibu negara menyuruhnya pulang awal?'pikirnya.

Vely agak bingung sebenernya,karena di luar ia melihat ada mobil Pajero berwarna putih yang sangat asing di matanya.mengedikkan bahu,kemudian melanjutkan langkah ke ruang Tamu.

Di sana gadis itu melihat sepasang lelaki paruh baya sedang bersenda gurau dengan kedua orang tuanya.

"Ehh udah pulang sayang?"tanya angel saat melihat vely tengah berdiri di ambang pintu.dan yang di tanya hanya mengangguk kaku.

"Sini sayang"panggil crish seraya menepuk kursi di tengah tengah ia dan istrinya.

Gadis itu hanya menurut,melangkah duduk setelah menyalami kedua patuh paya di depannya sebagai bentuk hormatnya.

"Ini vely itu?yang waktu kecil suka nge-rengek sama jovan bukan sih?"tanya sang wanita yang vely yakini adalah istrinya.

"Iya.ini vely mel"sahut angel di barengi senyum canggung dari vely.

"Ohhh cantik ya?imut lagi.ihhhh aku jadi gemes.sini sayang."gemas wanita yang di panggil mel itu.

Lagi lagi vely hanya mengangguk dan menurut.ia duduk di samping wanita iru.sedangkan sang suami haya memandangi mereka berdua di barengi senyum melihat sang istri yang tampak sangat bahagia.

"Masih ingat tante ngga vel?"tanyanya.

Vely hanya diam dengan kening berkerut.ia merasa sangat asing dengan orang di hadapannya ini.

"Kayanya kita baru pertama kali ketemu deh tan.vely juga merasa agak asing gitu ngeliat wajah tante."jawab vely.

"Ihh masa sih?ini tante Melva vely,mamanya anak cowok yang sering kamu bikin nangis dulu itu"jelasnya dengan nada menggebu,sepertinya ia terlalu bersemangat memperkenalkan dirinya pada vely.

"Tante Melva mama jovan itu?"tanya vely memastikan jika apa yang ada di ingatan nya tidak salah.

Dan di jawab dengan anggukan antusias oleh Melva.

Dulu sewaktu kecil,ia memang tidak tinggal di Indonesia.ia besar di paris,namun saat kelas dua SMP ia pindah ke jakarta karena papanya juga di pindah tugaskan di indonesia.

Ia juga akrab dengan anak bungsu tante Melva,jovan namanya.keluarga mereka akrab karena mereka tinggal di komplek yang sama.

Jovan berasal dari keluarga alexander,Jovan juga memiliki kakak laki laki jokin namanya.mereka hanya terpaut usia empat tahun.

Namun tetap saja,vely lebih dekat dengan si bungsu karena jokin dulu tinggal dengan neneknya yang ada di amerika.

"Ohh iya tan.tumben ke indonesia?ada acara apa tan?"

"Kita berniat ingin menjodohkan kamu sama jokin."

Dan kalimat itu juga,yang membuat vely ingin menulikan pendengaran nya saat itu juga.

Vely hanya dian setelahnya,tak ada lagi kalimat yang keluar dari bibir mungil nya.lidah nya terlalu kelu untuk berbicara.

"Emmm ya udah.vely ke atas dulu ya semuanya.."pamitnya lalu langsung berlari ke lantai atas untuk menenangkan pikirannya.

***

Sesampainya di kamar nya,gadis itu langsung membersihkan dirinya ke kamar mandi.lantas merebahkan diri di aras ranjang queen sizenya.

'Kami berniat ingin menjodohkan kamu sama jokin'.

Hanya Kalimat itu yang ada di pikirannya.

"Kenapa harus vely?"Gumamnya.

Tak lama dari itu,ponselnya yang ada diatas nakas berdering,tertera nama lena di layarnya.segera ia menggeser icon ponsel berwarna hijau dan panggilan berlangsung.

"Assalamualaikum len,kenapa nelpon vely?"tanyanya.

"Waalaikumsalam vel,ngga papa sih.tadi ngokap lo telpon gue,katanya lo ngga keluar keluar dari kamar."

"Ehhh iya kah?emang sekarang jam berapa?"tanyanya.

"Jam Makan makan udah lewat kali."

"Len,kata mama ama papa,gue mau di jodohin."jujur vely,ia memang tak bisa menahan diri untuk tidak memberitahu beban pikirannya sendiri.

"Ohh di jodohin...,WHAT?!DI JODOHIN?"pekikan lena yang terlampau nyaring membuat vely harus menjauhkan ponselnya sedikit agar telinga nya aman dan tak perlu dj bawa kr THT.

"Iya,lo bayangin aja nih.gue ngga kenal ama tuh cowok,yang gue tau,dia anak pertama keluarga alexander,karena dia kakak dari temen masa kecil gue."jelas vely.

Vely ingin menangis rasanya,ingin berteriak bahkan kabur dari rumah.tapi mau kemana?

"Lu beneran kagak kenal ama tuh cowok?"

"Ngga"ketus vely.ia sangat benci di atur,sungguh.tapi vely sadar,pilihan kedua orangtuanya pasti yang terbaik.

"Ya udah,jalanin aja dulu.lu juga belum tukan kapan tuh cowok ke rumah lu."

"Ehh iya ya."gumamnya,mengingat betapa sibuk nya kedua orang tuanya dan orang tua Jovan,ahhh vely jadi bahagia sekali.

"Ya udah lah.langsung tidur ye,inget besok hari pertama nya pak dosen."kata ena mengingatkan.

"Iye iye,assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Tut.

***

Keesokan harinya,tampak seorang gadis yang masih bergelung do bawah selimutnya,padahal matahari sudah tampak dan cahayanya juga sudah menembus beberapa ventilasi yang ada di kamar gadis itu.

Tapi tampaknya,gadis itu tak terganggu sama sekali.ia tetap lelap dalam tidurnya.

Tak lama kemudian,masuk seorang wanita paruh baya dengan seragam maidnya,ia tampak ragu untuk membangunkan sang nona muda,namun jika tak di bangunkan,nona mudanya bisa terlambat ke kampus pagi ini.

Setelah melewati perang batin antara iya dan tidak,akhirnya sang maid pun memilih membangunkan sang nona muda.

"Non,non vely bangun non,udah siang loh ini."katanya sembari mengguncang badan vely.

"Udah jam berapa bi?"tanya vely dengan suara serak khas bangun tidurnya.yap,yang terlambat bangun itu si cantik lovely.

"Udah jam setengah delapan non,"jawab sang kepala pelayan di mansion vely.

Seketika vely langsung bangkit dan langsung berlari ke kamar mandi,ia ada kelas jam delapan,yang mengajarpun dosen barunya yang gilanya lagi,hari inu adalah hari pertama ia mengajar.

Lima belas menit kemudian,gadis itu sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap,dalam sejarah hidup seorang lovely,ini adalah rekor mandi tercepat jika kalian ingin tahu.

Memoles wajahnya dengan sedikit bedak bayi dan liptint tipis di bibir ranumnya,lalu segera memakai sepatu sneakers berwarna putih miliknya,tampak sangat cantik di padukan dengan kemeja kotak kotak yang lengannya ia lipat sesiku,dengan celana jeans.mengambil tas yang sudah ia siapkan semalam lantas melangkahkan kakinya keluar dari kmar dengan langkah cepat.

"Mama sama papa kemana bi?"tanyanya saat berpapasan dengan salah satu maid.

"Nyonya dan tuan keluar kota non,jam tiga pagi beliau berangkat."jawab sang maid.

"Ya ampun,kok ngga ada yang bangunin vely sih bi?"

"Nyonya dan tuan tidak memerintahkannya non"

"Yaa udah deh,vely langsung berangkat bi"pamitnya.

"Lho ngga sarapan dulu toh non"

"Ngga keburu bi,ini udah hampir telat."sahutnya lalu masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan oleh salah satu sopir milik keluarganya.

***

Di tengah perjalanan,vely ingin mengumpat rasanya,kenapa di jalan harus ada lampu merah.

Ia sedari tadi melihat jam tangannya terus menerus,rasanya waktu berjalan begitu cepat,kenapa jakarta harus ramai penduduk.ingin rasanya vely membeli negara agar ia bisa lebih leluasa berjalan di jalan itu.ohhh tidak,vely rasa itu berlebihan.

Jam menunjukkan pukul 07.58 saat vely sampai di parkiran,dua menit lagi dan bubar sudah perjuangannya dari pagi.sesegera mungkin gadis itu berlari sekuat tenaga ke arah gedung fakultas nya.

Kenapa saat saat seperti ini ia malah pikun sih'geramnya.

Vely masih sibuk celingak celinguk di antara dua tangga yang ada di hadapannya.'kanan atau kiri?'pikirnya.

Terlalu sibuk dengan pikirannya membuat gadis itu tak sadar jika ada orang yang tengah melangkah menuju ke arahnya,hingga taj dapat di hindari lagi.orang itu tak sengaja menabrak vely yang tengah melangkah mundur sambil memperhatikan tangga di depannya.

'Bruk'

Tabrakan kecil pun tak terelakkan,berbagai macam buku yang di bawa oleh orang yang ada dihadapannya jatuh berceceran.

Vely segera merunduk untuk membantu orang itu,segera ia menyodorkan buku tersebut pada pemiliknya yang sepertinya tengah sibuk dengan pikirannya.

"Nihh gua minta maaf yah,ngga liat gua lagi buru-buru juga,ya udah kalo gitu,gua luan yak"pamitnya lalu segera melangkah menaiki Anak tangga yang ada di sebelah kanannya,lalu melangkah sesegera mungkin mencari kelasnya.

***

Sedangkan vely tak sadar,jika orang yang tak sengaja ia tabrak tengah memperhatikan dirinya dengan senyum kecil menghiasi wajah tampan nya.

"Yahhh kan,ini ruang dosen kemana dah.kagak nanyak sih.bego bat dah gua"gerutunya.

***

avataravatar
Next chapter